tag:blogger.com,1999:blog-4289657302061729797.post2844823430206901948..comments2023-09-22T23:21:40.019+07:00Comments on writing something: Sedikit Belajar tentang Menjadi Wanita pada Fitrahnya (Bagian 1)fitrihasanahhttp://www.blogger.com/profile/09771583159071597026noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-4289657302061729797.post-10018296598623125202014-07-18T14:16:50.185+07:002014-07-18T14:16:50.185+07:00hihihi dauuus >.<
yah dipertimbangin aja nis...hihihi dauuus >.<<br />yah dipertimbangin aja nis, kalau memang ilmu kamu itu blm ada yg menggantikan dan secara syariat tidak bisa digantikan oleh org lain *kaya misal bidan di suatu kampung dan cuma dia yg jadi bidan, ya itu diperbolehkan (liat di postingan lanjutan ini)<br /><br />tapi tentu,,,ada hal2 berharga sama anak yang tidak tergantikan ya :")Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4289657302061729797.post-3100525367272749752014-07-18T12:28:28.286+07:002014-07-18T12:28:28.286+07:00Fitriiii, entah kenapa postinganmu ndak masuk ke r...Fitriiii, entah kenapa postinganmu ndak masuk ke reading list-ku dan komentarku nggak ke-publish TT<br />Baca ini jadi bikin galau ya? Eh, nggak juga sih. Beberapa waktu yang lalu entah kenapaaa sempat kepikiran buat ngelakuin kayak yang kebanyakan senior aku lakuin di sini: ibu tetap kuliah S2/S3 dan anak dititip ke Hoikuen (TK sekaligus penitipan anak). Pendidikan anak bisa dilakukan usai urusan kampus selesai. Toh, banyak kakak-kakak yang "sukses" jug atuh ngedidik anaknya dgn cara begitu. <br />Tapi....terus aku beberapa kali dengar kajian ttg fitrah seorang wanita, baca tulisan ibu-ibu yang bener-bener ibu rumah tangga, dll yang akhirnya membuat bayangan kesuksesan mendidik anak dan jadi wanita yg sesuai fitrahnya tuh lebih penting daripada sukses di penelitian dsb. Ah entahlah<br />*Ya Allah, apa sih Nis, ini masih lamaa :"ニサhttps://www.blogger.com/profile/13793709589545999481noreply@blogger.com