Pages

Kamis, 21 April 2011

iCare 2011 : Curhatan Nikari yang Bikin Aku Terharu

Pagi ini, aku barusan mampir ke blognya Nisa Karima. Niat awalnya emang liat Laporan Kegiatan iCare 2011 yang dia posting di blognya. Aku cukup menikmati foto-foto itu. Alhamdulillah banget, LK udah selesai. Walaupun ga' sesuai target kita yang pengennya bisa selesai seminggu setelah kegiatan. Maaf ya Pyan!

Selesai baca curhatnya Nisa tentang LK, aku mampir ke postingan dia yang lain. Aku berhenti di curhat dia yang judulnya : " Untuk Kawanku : Sepotong Lukisan Persaan tentang iCare 2011 "

Awalnya, aku baca cepat curhat Nisa. Panjang banget deh tulisan dia tentang iCare. Terus ga' sabar sama isi-full tulisannya, aku mulai baca cepat. Scanning.

Tapi, bahkan belum selesai aku membacanya. Mataku terasa panas. Ia mulai berkaca-kaca.

Ah, iCare .

Baca tulisan ini bikin aku kangen banget sama suasana ketika itu.

Disini, aku kutip sekalian tulisan panjang bangetnya Nisa Karima (udah ijin kok). Thx a lot Nis, kamu emang partnerku yang super keren, super perhatian!

http://bintangdilangitkita.blogspot.com/2011/04/untuk-kawanku-sepotong-lukisan-perasaan.html

Senin, 18 April 2011


Untuk Kawanku : Sepotong Lukisan Perasaan Tentang iCare 2011

Pada akhirnya, semuanya akan diawali dengan kalimat : 'semua berawal di...', mau tidak mau. Dan kurang lebih, itu juga yang akan aku pakai dalam postingan sekarang.

Ini tentang iCare 2011. Kau tau, kawan? Buatku, semua berawal di Puspiptek. Dari sebuah kejadian penawaran yang unik antara aku dan ketua panitia (dan tentu saja teman yang menemaninya saat itu). Saat itu, aku sama sekali tidak pernah membayangkan akan menjadi seseorang yang penting dalam kegiatan yang sangat berkesan buatku dulu : iCare. Tahun sebelumnya aku hanya menjadi bagian kecil darinya. Bisa dibilang, aku tidak tahu apa-apa tentang kegiatan itu selain "iCare merupakan program kerja tahunan OSIS MAN Insan Cendekia. dan blablabla...". Nah, jadi, bisa bayangkan betapa aku bingung saat itu? Maka, dengan polosnya aku berkata, "Sebenarnya aku pengen jadi anak distribusi." Dan, ya! Hahahaha. Lucu.

Lalu, setelah ditawari seperti itu, aku menemui Fitri, temanku yang ditawari menjadi bendaharanya. Di depan toilet, kami membicarakan hal ini. Bingung. Terutama, saat itu kami baru tahu kalau anak Gycentium putra sudah menyiapkan rancangan OSIS beserta koor-koornya. Saat itu, menurutku, itu adalah sebuah ketidak adilan. Sebuah keputusan sepihak. Seolah-olah, kedepannya, OSIS hanya mereka saja yang akan menjalani. Tapi, pada akhirnya aku memutuskan berkata "YA" dan menyambut dengan suka cita amanah itu. Hei, kau harus menjadi aku untuk tahu betapa aku sangat menyukai kegiatan ini.

Aku ingat saat aku dan Fitri ditanya, "Kalian mau pilih siapa sekretaris 2 sama bendahara 2 nya?". Aku dan Fitri kemudian menyerahkan semuanya pada ketua panitia dan wakilnya. Kami rasa, bila partner kami saat itu adalah putra, akan memudahkan kami dalam melakukan beberapa aktivitas. Dan memang benar. Aku ingat saat kami pertama kali dikenalkan dengan sekretaris 2 dan bendahara 2 didepan pintu dibawah jembatan ADM. Sejujurnya, saat itu aku tidak terlalu ingat wajah mereka. Sebuah pertemuan singkat yang menyenangkan!

Dan berikut-berikutnya yang kami alami adalah kumpul BPH, kumpul koor, rapat pleno, meyelesaikan proposal di komat (sampai waktu asar dan aku terpaksa keluar ketika jamaah masih banyak!), mencetak booklet (jadi ingat cerita Fitri tentang ketua panitia yang ngos-ngosan mengejar Fitri untuk minta uang untuk bayar booklet), cetak proposal, ngeprint alamat yang baru (soalnya alamat emailnya salah), cari dana kesana kemari, cari link dokter, kerjasama yang banyak hambatan, kumpul BPH lagii, kumpul koor lagi, makan-makan (emang ada ya?), belanja ini itu, mintain dana dari orang tua siswa (nunggu di depan GSG waktu bagi rapot), presentasi tentang iCare, publikasi yang gencar, cetak pamflet (yang salah tahunnya), bikin kaos (bingung pilih warnanya), bikin tas iCare, publikasiin khitanan massal dengan sangat gencar, kehilangan uang, pleno lagi, kumpul lagi, dan banyak sekali hal yang ada di memoriku tapi rasanya tidak akan mungkin aku tulis semua, kawan. Ah, kau tahu, aku mulai merindukannya.

Saat kami dulu masih canggung dan kaku. Tertawa hanya pada yang dekat saja. Lucu sekali rasanya kalau mengingat aku berusaha mencoba mengakrabkan kami semua dengan saling berbagi cerita tapi malah ditanggapi dengan dingin. Dulu kami mudah sekali tersinggung. Mudah sekali retaknya. Sebenarnya aku juga tidak tahu dari mana awalnya kami bisa dekat dan cair. Tidak lagi tertawa sendiri-sendiri. Mulai iseng mengata-katai. Tertawa-tawa karena hal sepele. Kau tahu, buatku itu semua berarti. Sangat. Entah kenapa. Rasanya, seperti memiliki keluarga baru disini.

Aku ingat, surat pertama yang aku buat ada di buku OSIS dengan nomor surat OSIS tahun 2009-2010. Makanya, ada satu surat kami yang memiliki nomor yang unik : 003.002/OS.10-11/CR-KH/VIII/2010. Yah. aku ingat nomor surat itu persis dibawah surat BPH OSIS kami yang baru. Dan satu hal lagi yang membuatku begitu bangga, (sebenarnya tidak penting sih. Tapi buatku penting!) tanggal yang tertera di proposal iCare 2011 : 26 Agustus 2010. Yayayayayayayaya. Senang? Sangat, kawan!

Aku ingat debutku keluar iCare bersama anak beasiswa, khitanan massal, publikasi, dan mm dulu. Kami jalan kaki ke kantor kelurahan Rawakalong (tentnu saja hanya dari gang masuknya). Tapi itu jauh, kawan! Dan kami pulang membawa nihil. Hari itu sekolah-sekolah libur. Akhirnya kami oulang naik angkot dan hujan-hujanan sepanjang jalan. Hahahaha. Menyenangkan sekali.

Tanpa terasa, waktu yang awalnya merangkak, tiba-tiba berjalan. Lalu ia berlari, mengejar kami yang belum siap dengan banyak hal. Maka, bukan Maret kami mempersiapkan segalanya. Belanja segala macam kkebutuhan, keluar masuk kelas untuk buat surat publikasi, bolak-balik ATM untuk mengambil uang dan mengeprint buku bank, ah... banyak hal!

Hingga akhirnya, tidak terasa hari H tiba. Hari pertama, di Insan Cendekia. Ada beasiswa, donor darah dan pembagian sembako. Waktu beasiswa yang memberi sambutan Pak Ahmad dan ketua panitia. Kami menonton film untuk mengisi kegiatan. Lalu donor darah. Ah, itu yang paling membuatku merasa bersalah karena memaksa untuk segera datang padahal kakak kelas saat itu sedang ada kegiatan juga. Tapi alhamdulillah, semua tertangani.

Kemudian hari berikutnya! 3 April. Kami bersama-sama berangkat menuju Rawakalong. Anak PLKP dan wakil ketua sudah berada disana sejak sehari sebelumnya untu kmenyiapkan segala hal. Kau tahu teman, aku dan Fitri sangat cemas malam itu. Tidak tahu kenapa, kami sangat mengkhawatirkan mereka yang sedang membagi-bagi sembako menjadi 200 katong baru. Rasanya aku mau menangis. Dan memang, aku menangis. Ah, tiba-tiba saja berubah menjadi sentimentil. Tapi ini iCare, kawan! Kau akan tahu bagaimana rasanya bila menjadi aku. BPH yang malam itu kumpul pun sama cemasnya. Kami semua berwajah tegang. Ketua paitia sampai tidak mau masu kelas pagi sebelumnya. Sungguh sensasi yang tidak akan kau dapatkan 2 kali.

Alhamdulillah kegiatan tanggal 3 April juga berjalan dengan damai dan lancar. Pembagian sembako memang menjadi perhatian utama karena jumlah penerima yang membludak. Lalu ada khitanan massal. Juga pengobatan gratis.

Well, meski kami mengalami banyak sekali sakit hati. Meski kami mengalami banyak sekali hambatan. Meski pada akhirnya harus ada yang berkorban. Meski ada banyak sekali kesalahan. Meski peserta khitan tidak sebanyak tahun sebelumnya. Meski pengobatan gratis tidak seramai tahun sebelumnya. Meski aku tidak ikut foto bersama di Rawakalong (aku sangat kesal dengan yang satu ini!). Meski BPH tidak foto dengan seragam iCare. Dan meski kami harus mengakhiri semua yang telah kami awali bersama ini...

Apa yang sudah kita lakukan bersama selama ini, kawan, tidak akan terlupa. Kita memulainya bersama, menjalaninya bersama, dan mengakhirinya bersama. Mungkin iCare 2011 memang sudah berakhir. Tapi jauh dari itu semua, ukhuwah yang selama ini kita eratkan, ukhuwah yang selama ini kita jalin, tidak akan sirna sampai kapanpun. Karena ukhuwah kita suci. Karena ukhuwah kita tulus. Percayalah, meski tidak pernah kau sadari.


Jadi, aku benar-benar mengucapkan terima kasih banyak kepada kalian semua. Yang telah banyak mengajarkanku untuk bersabar. Mengajarkan arti pengertian. Mengajarkan arti ketulusan. Mengajarkan arti memaafkan. Mengajarkan arti kebersamaan. Mengajarkan arti bahagia. Hei, kalian tahu, aku sangat bahagia melihat kita berbahagia bersama. Dan lebih dari itu semua, kalian adalah sebuah bagian penting dalam hidupku. Bagian yang selalu dapat kuingat dengan mudah dan membawa sebuah kebahagiaan jika mengingatnya.

Terima kasih banyak, kawan. Terima kasih banyak. Semoga Allah selalu mengikatkan hati kita dalam kebaikan dan kecintaan padaNya. Amin.


,Yang selalu berbahagia untuk mengenang kebersamaan kita



Nisa

Diposkan oleh nisa di 01:12
Label: iCare 2011


Makasih banyak ya Nis !

Sayang iCare..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar