Pages

Senin, 29 Oktober 2012

Efti dan Rendy

Efti. Ya, namanya Efti. Sebut saja ia begitu.

Jadi begini, suatu ketika, di siang yang biasa saja, kami duduk-duduk di bangku kantin. Aku baru saja ikut bergabung sebenarnya. Bergabung di antara delapan teman lainnya, yang sudah sedari tadi asyik bercengkrama sambil menghabiskan santapan pesanan.

Bergabung, dan awalnya pastilah mendengarkan.

“Udah wajahnya mirip...”
“Iya, ya.... Sama-sama tinggi lagi.”
“Makan apa sih kalian, tiang?” Segera yang lainnya menyambut tawa.
“Cocok kok cocok...”

Semua tampak setuju, mendukung. Hei, kau tahu kan apa yang kumaksud?

Efti hanya bisa mengulum senyum, sekilas, sedikit. Senyumnya tampak malu-malu. Bersemukah kedua pipinya? Ya, mungkin saja.

Ya, begitulah. Efti dan Rendy. Entah sejak kapan keduanya mulai diledek, mulai dijodoh-jodohi. Mungkin sejak mereka sering boncengan bareng naik motor. Entah hanya sekedar kuliah ke fakultas filsafat, maupun jemput ke kosan untuk kumpul organisasi (sekalipun mereka beda divisi).

Menyadari sudah ada dua pasang yang jadi. Ledekan orang-orang serasa berkata, Tunggu apa lagiii? Nggak mau nyusul? Biar gak jomblo, punya status jelaaas.

Ya, saya tahu di dunia saya kini, semuanya jadi terlihat lumrah, wajar.

Tapi, bukan itu yang kali ini ingin saya bahas. Ah, sebenarnya bukan bahas sih, cuma mau bilang:
Mungkin bagaimana pun juga, memang wanita yang selalu menunggu. Juga tentang kepastian, mereka selalu menunggu kepastian.

Begitu juga dengan Efti. Saya berspekulasi kalau hatinya juga sempat terbolak-balik ketika yang lainnya meledek. Hatinya gerimis--lewat senyum kecilnya yang tak dapat ia bendung lagi. Lewat rasa buncahnya--yang selalu ia sembunyikan--setidaknya sampai saat ini.

Seperti apa yang pernah saya baca di situsnya Fahd Djibran : http://www.fahdisme.com/2012/07/kepastian.html
(di situs itu kini artikelnya sudah tak seutuhnya. Dulu lengkap, namun kini tidak. Kelihatannya karena Bang Fahd sedang membuat Bukunya yang berjudul Perjalanan Rasa, sehingga tulisannya diganti dengan gambar kecil yang intinya : SEGERA DIBUKUKAN. Tapi saya tahu, intinya tulisannya di bawah ini (kalian bisa lihat komentarnya jika tidak percaya, saya pernah baca artikel utuhnya Juli lalu).

"tetapi adam perempuan lebih suka kepastian"

[saya percaya, kalian akan benar-benar tersentuh membaca teks utuhnya, ketika kalian benar-benar tahu rasanya seperti apa, sungguh]
*tapi yang penting, adalah ketika kita sungguh mengerti apa sih sebenarnya, bagaimana sih seharusnya, memahami seluruh aturan-aturan main yang telah diatur, juga memahami mana waktu yang benar-benar tepat*oh dear, ini bukan masalah siap tidak siap bilang. bahkan urusan ini, jauh lebih serius lagi dari apa yang kita pikirkan. sekali lagi : sungguh.
sehingga kita benar-benar mengerti, dan menyiapkan diri .


note : terinpirasi kisah nyata : ya. ditambahi : juga iya. Maka jangan anggap lagi ini kisah sama seperti aslinya. mungkin iya, mungkin tidak kubilang. tetap anggap ini tak nyata, ya. *karena lebih banyak saya berspekulasi :P


Minggu, 28 Oktober 2012

A New World-Nadya Fatira


"It’s strange, it’s a new, new world
It’s loud, it’s a hectic world
And I miss my home, 
I miss myself
And I miss you"


Kemarin, main ke blognya anisah, liat postingannya yang judulnya Perahu Kertas 2, terus jadi pengen tahu lagunya A New Worldnya Nadya Fatira.

And, that's good :D





ini ada liriknya, copast dr blognya anis yg dia ambil juga dr kapanlagi.com

These days are gonna be those days

Which I’ll look back with a happy smile

And a twinkle in my eyes
And life will never be the same
A different life than the one we’ve had
From our simple, fun, fairytales

It’s strange, it’s a new, new world
It’s loud, it’s a hectic world
And I miss my home, I miss myself
And I miss you
And yet, I finally found that love
Inside my soul
And I jump in joy and I sing my heart away

Your face is gonna be that face
That I’ll look back with a loving smile
And a warm glow in my heart
And love will never be the same
A kind of love that I hold so dear
Yet I’m ready to let it go

Will you remember how we are?
Will you stay with me when I try
To be a better one for you?
In this new world…

credit:http://lirik.kapanlagi.com/artis/ost_perahu_kertas/a_new_world


"It’s strange, it’s a new, new world
It’s loud, it’s a hectic world
And I miss my home, 
I miss myself
And I miss you"



Sabtu, 27 Oktober 2012

Idul Adha #4 : [Berita] Pengurus Masjid Menangis Terima 2 Hewan Qurban dari Pemulung

Sebuah kisah yang Subhanallah. 
"Tapi saya pikir sekali seumur hidup masak tidak pernah qurban. Malu cuma nunggu daging kurban."
sesuai pesan di web tersebut untuk menyebarkan tulisan ini. Semangat menabung, semangat berkurban !


Pengurus Masjid Menangis Terima 2 Hewan Qurban dari Pemulung


Yati & Maman (foto: merdeka.com)
JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pemulung memberikan dua hewan qurban di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Pengurus masjid yang menerima dua ekor kambing itu menangis terharu.
“Saya nangis, tidak kuat menahan haru,” ujar Juanda (50), salah satu pengurus Masjid Al Ittihad kepada merdeka.com, Jumat (26/10/2012).
Juanda menceritakan, Selasa (23/10/2012), seorang pemulung bernama Maman datang ke Masjid Al Ittihad. Masjid megah ini terletak di kawasan elit Tebet Mas, Jaksel.
“Bawanya pakai bajaj. Dia kasih dua ekor kambing untuk qurban. Dia bicara tegas, justru saya yang menerimanya tak kuat. Saya menangis,” kata Juanda.
Dua kambing qurban yang diserahkan pemulung itu berwarna cokelat dan putih. Kambing itu justru yang paling besar di antara kambing-kambing lain.
Juanda menceritakan, pengurus lain pun terharu mendengar cerita ini. Begitu juga jamaah shalat Idul Adha saat mendengar pengumuman lewat pengeras suara sebelum shalat dilaksanakan. Mungkin, saat membaca cerita ini, mata Anda pun berkaca-kaca.
Adalah pasangan suami istri Yati (55)  dan Maman (35), keduanya pemulung, menabung susah payah untuk berqurban. Yati mengaku,  sempat ditertawakan saat bercerita seputar niatnya untuk berqurban.
“Pada ketawa, bilang sudah pemulung, sudah tua, nggembel, ngapain qurban,” cerita Yati, Jumat (26/10/2012).
Tapi Yati bergeming. Dia tetap meneruskan niatnya untuk membeli hewan qurban. Akhirnya setelah menabung tiga tahun, Yati bisa berqurban tahun ini.
“Pada bilang apa tidak sayang, mending uangnya untuk yang lain. Tapi saya pikir sekali seumur hidup masak tidak pernah qurban. Malu cuma nunggu daging kurban,” beber Yati.
Yati dan suaminya, Maman, sama-sama berprofesi sebagai pemulung. Pendapatan mereka jika digabung cuma Rp 25 ribu per hari. Tapi akhirnya mereka bisa membeli dua ekor kambing. Masing-masing berharga Rp 1 juta dan Rp 2 juta.
Dua kambing ini disumbangkan ke Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan. Jemaah masjid megah itu pun meneteskan air mata haru.
Pasangan suami istri ini tinggal di gubuk triplek kecil di tempat sampah Tebet, Jakarta Selatan. Saat merdeka.com mengunjungi gubuk Yati usai Shalat Idul Adha, Jumat (26/10/2012), Juanda, pengurus Masjid Al Ittihad, ikut menemani.
Yati membukakan pintu dan mempersilakan masuk. Tak ada barang berharga di gubuk 3×4 meter itu. Sebuah televisi rongsokan berada di pojok ruangan. Sudah bertahun-tahun TV itu tak menyala.
Wanita asal Madura ini bercerita soal mimpinya bisa berqurban. Dia malu setiap tahun harus mengantre meminta daging. “Saya ingin sekali saja bisa berqurban. Malu seumur hidup hanya minta daging,” katanya.
Yati mengaku sudah lama tinggal di pondok itu. Dia tak ingat sudah berapa lama membangun gubuk dari triplek di jalur hijau peninggalan Gubernur Legendaris Ali Sadikin itu.
“Di sini ya tidak bayar. Mau bayar ke siapa? Ya numpang hidup saja,” katanya ramah.
(Foto: merdeka.com)
Setiap hari Yati mengelilingi kawasan Tebet hingga Bukit Duri. Dia pernah kena asam urat sampai tak bisa jalan. Tapi Yati tetap bekerja, dia tak mau jadi pengemis.
“Biar ngesot saya harus kerja. Waktu itu katanya saya asam urat karena kelelahan kerja. Maklum sehari biasa jalan jauh. Ada kali sepuluh kilo,” akunya.
Juanda yang menjaga Masjid Al Ittihad terharu saat Yati bercerita mimpi bisa berqurban lalu berusaha keras mengumpulkan uang hingga akhirnya bisa membeli dua ekor kambing.
“Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil,” gumamnya.
Di tengah kemiskinan yang mendera, Yati-Maman, dua pemulung ini berqurban dua kambing–setelah dengan susah payah menabung selama 3 tahun. Bagaimana bagi yang memiliki kemampuan, tapi tak tergerak untuk berqurban? (sumber:merdeka.com)

Idul Adha #3 : Repost Penyemangat !

Mungkin belum bisa tahun ini, tahun selanjutnya semoga bisa :) ayo semangat !
*saya tergerak me-repost ini, postingan Bang Tere Liye 14 Oktober lalu (yang juga di postkan kira-kira sebulan sebelum Idul Adha), setelah saya membaca berita mengenai 2 Hewan Qurban dari Pemulung di sini (saya turut publikasikan juga di #4 sesuai pesan di web tersebut untuk menyebarkan tulisan ini)


*cerita seekor kambing dan dua remaja yg cantik hatinya

Ada dua kakak-adik perempuan, satu namanya Puteri (usia 13 tahun, SMP), satu lagi namanya Ais (usia 16 tahun, SMA). Mereka tidak beda dengan jutaan remaja lainnya, meski tdk berlebihan, juga ikutan gelombang remaja yg menyukai budaya populer saat ini, seperti lagu2, boyband, film2, dsbgnya. Kabar baiknya, dua anak ini memiliki pemahaman yg baik, berbeda, dan itu akan menjadi bagian penting dalam cerita ini.

Suatu hari, guru agama di sekolah Puteri menyuruh murid2nya utk membuat karangan tentang berkurban. Ini jadi muasal cerita, jika murid-murid lain hanya sibuk membaca sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, lantas menulis karangan, Puteri, entah apa pasal, memasukkan cerita hebat itu sungguh2 dalam hatinya. Tercengang. Dia bahkan bertanya pd orang tuanya, di meja makan, apakah keluarga mereka pernah berkurban. Setelah saling tatap sejenak, orang tua mereka menggeleng, tidak pernah. Ayah mereka buruh pabrik, Ibu mereka karyawan honorer, ibarat gentong air, jumlah rezeki yg masuk ke dalam gentong, dengan jumlah yg keluar, kurang lebih sama, jd mana kepikiran untuk berkorban.

Puteri memikirkan fakta itu semalaman, dia menatap kertas karangannya, bahwa keluarga mereka tidak pernah berkorban, padahal dulu, Nabi Ibrahim taat dan patuh mengorbankan anaknya. Bagaimana mungkin? Tidakkah pernah orang tua mereka terpikirkan untuk berkorban sekali saja di keluarga mereka? Puteri mengajak bicara kakaknya Ais. Dan seperti yg saya bilang sebelumnya, dua anak ini spesial, mereka memiliki pemahaman yg baik, bahkan lebih matang dibanding orang2 dewasa. Maka, mereka bersepakat, mereka akan melakukan sesuatu.

Uang jajan Puteri sehari 8.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 4.000 utk jajan dan keperluan lain. Uang jajan Ais, 10.000 perak, dikurangi untuk naik angkot, bersisa 6.000, juga utk jajan dan keperluan lain. Mereka bersepakat selama enam bulan ke depan hingga hari raya kurban, akan menyisihkan uang jajan mereka. Puteri memberikan 2.000, Ais memberikan 3.000 per hari.

Enam bulan berlalu, mereka berhasil mengumpulkan uang 1,1 juta rupiah. Menakjubkan. Sebenarnya dari uang jajan, mereka hanya berhasil menabung 600.000, mereka juga harus mengorbankan banyak kesenangan lain. Membeli buku bacaan misalnya, seingin apapun mereka memiliki novel2 baru, jatah bulanan utk membeli buku mereka sisihkan, mending pinjam, atau baca gratisan di page/blog, sama saja. Mereka juga memotong besar2an jatah pulsa dari orang tua, itu juga menambah tabungan. Juga uang hadiah ulang tahun dari tante/om/pakde/bude. Alhasil, enam bulan berlalu, dua minggu sebelum hari raya kurban, mereka punya uang 1,1 juta.

Aduh, ternyata, saat mereka mulai nanya2, harga kambing di tempat penjualan2 kambing itu minimal 1,3 juta. Puteri sedih sekali, uang mereka kurang 200rb. Menunduk di depan barisan kambing yg mengembik, dan Mamang penjualnya sibuk melayani orang lain. Tapi kakaknya, Ais, yg tidak kalah semangat, berbisik dia punya ide bagus, menarik tangan adiknya utk pulang. Mereka survei, cari di internet. Tidak semua harga kambing itu 1,3 juta. Di lembaga amil zakat terpercaya, dengan aliansi bersama peternakan besar, harga kambing lebih murah, persis hanya 1.099.000. Dan itu lebih praktis, tdk perlu dipotong di rumah. Dan tentu saja boleh2 saja nyari harga kambing yg lebih murah sepanjang memenuhi syarat kurban. Senang sekali Puteri dan Ais akhirnya membawa uang tabungan mereka ke counter tebar hewan kurban tsb. Uang lembaran ribuan itu menumpuk, lusuh, kusam, tapi tetap saja uang, bahkan aromanya begitu wangi jika kita bisa mencium ketulusan dua kakak-adik tsb.

Mereka berdua tdk pernah bercerita ke orang tua soal kurban itu. Mereka sepakat melupakannya, hanya tertawa setelah pulang, saling berpelukan bahagia. Dua bulan kemudian, saat laporan kurban itu dikirim lembaga amil zakat tersebut ke rumah, Ibunya yang menerima, membukanya--kedua anak mereka lagi main ke rumah tetangga, numpang menonton dvd film, Ibunya berlinang air mata, foto2, tempat berkurban, dan plang nama di leher kambing terpampang jelas, nama Ibunya.

Itu benar, dua kakak-adik itu sengaja menulis nama ibunya. Itu benar, dua kakak-adik itu ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Tapi di atas segalanya, dua kakak-adik itu secara kongkret menunjukkan betapa cintanya mereka terhadap agama ini. Mereka bukan memberikan sisa2 utk berkorban, mereka menyisihkannya dengan niat, selama enam bulan.

Itulah kurban pertama dr keluarga mereka. Sesuatu yg terlihat mustahil, bisa diatasi oleh dua remaja yg masih belia sekali. Besok lusa, jika ada tugas mengarang lagi dari gurunya, Puteri tdk akan pernah kesulitan, karena sejak tahun itu, Ibu dan Ayah mereka meletakkan kaleng di dapur, diberi label besar2: 'Kaleng Kurban' keluarga mereka.

*Kurang 12 hari lagi hari raya kurban, semoga ada yg tergerak setelah membaca cerita ini. Jika kita menghabiskan uang 100rb lebih setiap bulan utk pulsa internetan, dll, maka tidak masuk akal kita tdk punya uang utk berkorban. Belum lagi ratusan ribu buat makan di luar, nonton, jutaan rupiah buat beli gagdet, pakaian, dll. Begitu banyak rezeki, nikmat dari Tuhan, jangan sampai seumur hidup kita tdk pernah berkurban. Beli pulsa itu setelah menabung utk kurban, bukan sebaliknya berkurban datang dari sisa2 beli pulsa.

**ayo tulisan ini di share, repost, copy paste kemana2, satu saja teman kalian tergerak hatinya utk berkurban karena share tulisan dari kalian, maka itu sudah kabar bahagia.

Jumat, 26 Oktober 2012

Idul Adha #2 : Esensi Idul Adha

Idul Adha :')
Malam ini, satu malam sebelum Idul Adha. Selepas Maghrib tadi, tiba-tiba saya menyadari.
Bagaimanapun juga, Idul Adha beda sekali ya dengan Idul Fitri
Saya tidak akan menyinggung masalah dasar hukum bla bla bla. Ya kalo itu sih orang juga tahu, masalah dasar hukumnya mesti beda, pelaksanaan dkk juga pasti beda.
Ya entahlah, mungkin karena saya nggak ngerasain tahun-tahun yang sama kayak bertahun-tahun lalu.

Idul Fitri, jelas lebih semarak. Sms-sms silih bergantian berdatangan *ampe mumet gimana balesinnya. Orang-orang berbondong meminta maaf. Siaran televisi ramai-ramai bikin acara spesial Idul Fitri. Produk-produk mulai bikin scene iklan baru edisi Idul Fitri. Presenter acara yang udah mulai kerudungan dari mulai Ramadhan, film dalem negeri maupun luar negeri, acara musik spesial Idul Fitri, bahkan kartun anak-anak sekalipun meski kadang juga ga ada nyambungnya sama lebaran.

Di Idul Adha, ehm...mungkin esensinya adalah berkurban. Berkurban, mengikhlaskan sebagian nikmat yang sudah Allah beri buat kita. Sebagai tanda bahwa kita mencintaNya, bahwa kita merelakan sebagian harta kita untuk dikurbankan kepadaNya. Sebagaimana kisah Ibrahim dan Ismail dulu, ketika Ibrahim saja rela hendak menyembelih anaknya ketika Allah perintahkan. Buah hati yang amat dicintaiNya. Namun keduanya sama-sama rela, memasrahkan diri pada Allah karena memang itu perintahNya pada Ibrahim. Dan kemudian setelah diganti seekor gibas (seperti kambing/domba).

Hei, bukankah ini amat menohok, ketika kita yang mampu bahkan belum bisa melakukannya? belum bisa mengikhlaskan sebagian harta kita untuk dikurbankan? Bukankah Allah sudah berbaik hati dengan tidak meminta kita untuk mengorbankan orang-orang yang kita cintai?

Dosen mata kuliah agama saya bilang, bahwa dengan berkurban, seseorang sedang melakukan upaya untuk taqarrub ilallah, mendekatkan diri kita pada Allah. Dan...ya, lewat kurban yang ikhlas, lewat ketulusan hati, lewat betapa mulianya orang-orang yang menyisihkan hartanya untuk berkurban yang kemudian daging kurbannya itu akan disalurkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Sehingga mereka pada hari idul adha itu bisa berbahagia memiliki sedikit 'menu mewah' untuk dimasak.

Saya jadi ingat (aduh ini alur tulisannya agak random gapapa ya, udah malem soalnya :P), waktu pelajaran agama itu saya mengangkat tangan, bertanya.
"Pak, apa tujuan seseorang itu berkurban atas nama orang lain? Seperti Ibunya, anaknya, ya seperti itu Pak."
Dosen agama saya pun tersenyum sejenak sebelum menjawab.
"Seperti yang saya katakan tadi. Bahwa berkurban tujuannya adalah taqarrub ilallah. Maka tujuannya adalah mendekatkan diri kita kepada Allah. Maka ketika kita berkurban atas nama orang lain, ibu kita, anak-kita, orang-orang yang kita cintai, itu tandanya kita turut mendoakan mereka agar dapat dekat dengan Allah."

Dengan kurban itu, tandanya kita turut mendoakan mereka agar mereka dapat dekat dengan Allah.
Senantiasa dekat dengan Allah.

Sungguh, saya tercekat, dan terharu. Bahwa betapa dalamnya makna tersebut ketika saya tahu.
Sungguh terlihat dan tergambar, betapa kurban bahkan mengalirkan rasa sayang yang begitu dalam. Ungkapan sayang pada Allah, sekaligus ungkapan menyayangi seseorang karena Allah ketika kita merelakan kurban atas nama orang lain.

Mungkin itu esensi Idul Adha yang saya rasakan kini. Tidak banyak iklan yang menggembar-gemborkan. Tidak banyak sms bilang selamat Idul Adha. Jarang sekali ada ketupat. Tidak ada diskon spesial khas Idul Fitri. Tidak, tidak ada.

Yang ada mungkin perekrutan kepanitiaan idul adha di berbagai tempat, pengiklanan paket-paket kurban, poster dan pamflet tentang idul adha. Ya, semua itu.

Ummi pernah bilang, sejak sekarang, buat target usia berapa sudah bisa berkurban dengan uang sendiri. *ayo teman-teman, kita buaaat! Kalo kita bisa pengen banget sama sesuatu terus nabung mati-matian demi sesuatu itu, kenapa buat kurban belum bisa? Ingat, akhirat itu abadi dan dunia itu sementara :')

Selamat Idul Adha semuanya :') !

Kamis, 25 Oktober 2012

Idul Adha #1 : Mengenang~

Hari ini, satu hari sebelum Idul Adha. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya tentu. tahun sebelumnya, Idul Adha kami selalu semarak dengan takbiran antar kelas di Masjid MAN Insan Cendekia Serpong. Lucunya, karena yang takbiran di masjid cuma anak cowoknya, kami yang perempuan suka nebak-nebak di asrama, ini takbirannya kelas berapa ya? Kelas kita kapan sih? Kok gak mulai-mulai?
*aah, pasti seru banget :')

Saya masih ingat, tiga tahun lalu, elepas Shalat Idul Adha, pengumuman lomba Savor City, terus X5 menang lomba poster. Ba'da shalat ied langsung ngumpul ke depan perpus, terus bagi-bagi Beng-beng (iya kan hadiahnya Beng-beng?). Baru deh ke kantin buat sarapan.

Setelah itu kita bantu-bantu nimbang daging kurban (saya masih inget waktu itu pake timbangannya Bu Nova), nimbang-nimbangin daging kurban yang masih anget (ternyata kalo baru disembelih dagingnya juga masih anget ya? #eh, tunggu yg itu pas kelas X apa kelas XI ya? *kenapa jadi lupa, hehe

Pokoknya kalo kelas XI yang unfoga bisa dilupa banget pas HGG alias Hari Gamis Gycentium :') aduuh kangen banget rasanyaa :') terus foto kru magnet 14 dengan ketua kita yang keren : Naylah Muna B)





Kalo kelas XI ba'da Shalat Ied kit foto buat Buku Tahunan Gycentium Credas Disorator *adiiit mana BTnyaa, belom nyampe nyampeee-,-


Keluarga Bazaar BT :
Muhammad  Faqihuddin Ma'ruf, Muhammad Khotif Arham, Fadlun Subchan, Achmad Nawawi, Ali, Ahmad Rifai
Rifaatul Mahmudah, Sarah Fitriyani, Shafira Mutia Khanza, Reza Afri Imelda, Ima Halimah, Shella Maulina Arifa, Faizah Khoirunnisaa

BPH BT :
Vina Yusriana, Aditya Indra Pratama, Madam Taqiyya, Iskandar Zulkarnain, Pimgi Nugraha

p.s : foto selanjutnya insya Allah nanti dilengkapi :')

Rindu Adelia

*kenapa judulnya kayak judul sinetron :P

Adelia mendengar suara gerbang depan bergerak. Orang yang amat ia tunggu-tunggu itu akhirnya datang.
Dan...benarlah apa kata orang bilang. Bukan hanya perpisahan yang akan menghasilkan tangis rupanya. Adelia pun, sungguh rasanya tak dapat lagi membendung air matanya. Apa mau dikata? Ia pun...sudah rindu bukan kepalang.

Adelia membuka pintu. Sungguh, bahkan ia ingin sekali memeluk orang itu, menghempaskan seluruh perasaan, termasuk perasaan tak tertahankan ingin sekali bertemu. Siang tadi, bahkan, Adelia sudah mulai menangis. Ia menangis rindi, dan takut.

Segera setelah bersalaman sejenak, ia lari ke dapur. Membuat minum sambil satu-dua air matanya menetes. Ngilu memang melihatnya. Tapi apa mau dikata, ia tak berani mengatakan betapa ia sungguh rindu, betapa ia sungguh menanti saat-saat ini. Adelia menangis tertahan. Ia sungguh ingin memeluk orang itu.

Makan malam. Suasananya sungguh hangat. Dan...Adelia masih saja ingin menangis rasanya. Ia rindu, namun tertahan. Sekalipun saat ini orang itu hanya berjarak satu kursi meja makan darinya. Ia...sunguh-sungguh tak bisa mengatakannya.

Ia hanya diam dalam banyak perbincangan malam itu. Membiarkan orang yang dirindukannya bercakap banyak hal dengan orang di depannya. Adelia sekali-sekali melirik. Mulutnya diam terkunci. Hatinya ribut berontak. Ah...Kau...mengertikah?

Malam ini orang itu pergi. Adelia sungguh ingin menghabiskan waktu bersamanya. Baiklah, ia akan menunggu. Menyibukkan diri dengan apalah. Lihat saja, ia akan menunggu.

Dan, benarlah. Lewat setengah sepuluh orang itu datang. Adelia kini punya waktu sejenak. Ia bercakap lama dengannya. Mengatakan betapa ia rindu dengan bebrapa orang yang ditinggalkannya--yang belakangan sering dijumpai oleh orang itu. Tapi ia sungguh tak kuasa mengatakan selengkapnya. Cerita seluruh isi hatinya. Ia sungguh tak mau menangis di hadapannya. Dan kemudian malam pun beranjak larut. Ah Allah, kalau saja boleh dan bisa, aku malah ingin malam ini menjadi begitu panjang, dan besok aku tak punya aktivitas wajib untuk dikerjakan, batin Adelia.

Adelia beranjak ke kamar, hendak tidur, meski sebenarnya segan. Ia berharap malam ini berjalan lebih panjang dari biasanya.

Pagi yang indah, setidaknya menurut Adelia hari ini. Namun sepertinya orang itu tak begitu peduli. Adelia diam, ia tak banyak bicara. Takut air matanya tak dapat ia tahan lagi.

Ia cukup gusar, hari ini ia harus menghabiskan waktu cukup lama. Bukan, ia bukan gusar dengan acaranya. Tapi sungguh tidak tepat. Orang itu...hari ini datang. Dan dengan acara ini, ia sungguh tak bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan orang itu.

Sorenya Adelia sempat berjalan-jalan sebentar bersama. Sebentar sekali. Dan ia akhirnya berani bilang. Adelia ingin memeluk orang itu.

Ia tahu, sebuah pelukan bisa berjalan menenangkan, membuat nyaman. Teman-temannya dulu sering bilang suatu penelitian menunjukkan bahwa pelukan bisa membuat seseorang lebih bahagia, dan segala efek positif lainnya. Dan aku sungguh ingin menghempaskan segala sesakku. Sungguh. aku ingin menangis sambil dipeluk.

Tapi, bilang tetap saja bilang. Buktinya ia masih juga merasa ingin dipeluk.

Keesokan harinya, orang itu telah duduk menunggu. Tapi siang ini ia pulang. Baiklah-baiklah, kadang Adelia harus berdamai dengan keadaan. Bagaimanapun itu.

Tak usahlah diceritakan panjang-panjang. Setelah menangis, berbicara, mendengarkan nasihat-nasihat, sebelum melapas kepergiannya. Akhirnya Adelia memeuk orang itu. Bersalaman, memeluk erat. Bersalaman, memeluk erat lagi, untuk kedua kalinya. Dan...selepas kepergiannya, Adelia kembali menangis.
Ia...sunguh-sungguh menyayangi orang itu.

Rabu, 24 Oktober 2012

Ayo, Terus Mendekat pada Allah :') !

1. Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!
2. Bangunlah (untuk shalat di malam hari) kecuali sebagian kecil,
3. (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,
4. Atau lebih (dari) seperdua itu, dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
5. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.
6. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan.
7. Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang.
8. Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.
9. (Dialah) Tuhan timur dan barat. Tidak ada tuhan selain dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung.

~QS. Al Muzzammil 1-9~

*suatu saat nanti, saat sudah sibuk dengan apapun, semoga ayat ini selalu membekas, selalu ada, selalu diingat, dan yang lebih penting...dilaksanakan

*saya terkesan sekali ketika membaca arti surat ini kemarin :')

Rabu, 17 Oktober 2012

Doa

Ya Allah,
tanamkanlah dalam diri kami keyakinan, bukan hanya pemahaman
bahwa dalam hidup ini, hanya ridha-Mu yang kami cari, sebagai landasan setiap perbuatan kami
Kemuliaan di mata-Mu lah yang sejati 
Sungguh, hanya Engkau
Kadangkala, atau seringkali bahkan kami segan lakukan kebaikan hanya karena berfikir takut atau segan dengan orang lain
Padahal, bukankah jika bahkan kami tak lagi punya teman seorang pun di dunia ini, Engkau masih ada bagi kami?

Ya Allah, maka dari itu, tanamkan keyakinan dalam diri kami, dalam hati kami, bahwa kami, punya Engkau, ya Allah. Yang selalu siap menjaga kami jika kami selalu menjaga Engkau.

Ya Allah, sungguh, tanamkan keyakinan-keyakinan itu
---bukan hanya sebatas pemahaman.

Aamiin

09.32, 16102012, mushala bawah tangga

Hujan . Ketika Hujan .

Hari ini hujan .
Siang-siang .

Tumben sekali,
mungkin untuk pertama kali
setelah sekian waktu lamanya tak hujan
menghantam ayuhan kakiku
pada pedal sepeda biru
di tengah-tengah perjalanan menyebrang
orang-orang berlarian
siapa peduli?
aku hendak menyebrang
sedikit lebih deras
biar saja, tetap mengayuh
sekalipun banyak yang minggir, berhenti, meneduh
ingat, menghampiri motornya lagi, mengangkat jok, ambil ponco pelindung diri
bajuku basah, orang-orang memandang
entah, mungkin heran
biar saja, sungguh tak mengapa
aku tahu batasnya

sampai akhirnya kayuhku terhenti
hujan ternyata tak mau toleransi
padahal tinggal menyebrang satu fakultas lagi
baiklah, baiklah
dear hujan, kali ini aku berhenti

aku berdiri, dua kaki menapak bumi
sepeda? masih kokoh ia berdiri
dari tadi bikin bajuku basah?
biar saja,aku tak peduli
dan dalam berdiri itu
aku memandangi
orang-orang berlarian,
orang-orang di atas jok dengan jas hujannya--berusaha ngebut
dan dua orang dengan helm bergegas menancap gas

tiba-tiba melihat celah
baiklah, trotoar ini punya kanopi
sekalipun angin sedikit kencang
dan tentu saja tetap kena tampias
setidaknya tak terlalu deras
dingin, aku suka
dan sungguh menikmatinya

hey,tiba-tiba ingat
kakak yang suka pergi sendiri ketika memikirkan sesuatu
hahaha, kak, kita nyaris sama rupanya

baiklah, baiklah
ini sudah di penghujung kanopi
dan hujan masih tak mau mengerti
baiklah, biar aku turun, berdiri mengamati
sekitar, di kampus berjas putih ini
orang-orang pindah kelas kuliah berlari
satu-dua pakai jas putih tutupi diri
hufh...tetap saja tak temui teman sendiri
satu, dua, tiga,
entah berapa mobil yang silih berganti
datang dan pergi
dan aku masih menunggu
melawan kata-kata yang mencuat dalam kepala dan hati
sabar,sabar,
kau punya bagiannya sendiri

dan masih saja diam.
menunggu
mereka-reka
apa harus menerabas ?
aku sih, sesungguhnya tak mengapa
yakin, sembari memandangi kaki bersepatu wanita
tapi kutahan, tunggu dulu saja
takut disangka orang gila--
dan berat semakin terasa rupanya di belakang sana

dan akhirnya
hujan berbaik hati
mempersilakan aku lanjutkan kayuhan
biar saja satpam memandang heran
maka, aku lanjutkan perjalanan.


siang ini, sungguh tampak seperti hendak senja .
dan aku suka .
dulu di IC,  hujan deras menerpa di hari terakhir UN, 
tetap saja menyenangkan
dan juga hari-hari hujan lainnya,
aku ingat
bagaimana ketika saya dan Nida harus berjalan di antara deras sepulang reguler
ketika foto BT profil pertama
menunda makan malam karena ia datang saat maghrib, dan deras
jamaah  putri yang sepi ketika ia datang sebelum iqamah
perjuangan berjalan cepat-setengah berlari, antara masjid dan tempat bersuci
*ah, sekarang ia sudah ditanggulangi
dengan atap-atap kanopi
hujan suatu sore, bertemu sahabat, berbincang seusai ashar
rencana kado spesial buat orang spesial yang akan ia beri
teduh, syahdu sekali suasana sore itu
hingga pulangnya harus lewat jalur yang nyaris tak pernah dilewati
dan hujan-hujan lain yang tak segan membuat geram kami karena ia membasahkan kaos kaki 
dulu di DM, aku ingat hujan di mana aku  mengisi formulir pendaftaran IC dengan tangan yang basah
aku ingat bagaimana riangnya kami menyambut deras itu di antara kamar-kamar
yang tanpa atap,
hari Sabtu--biar saja seragam Pramuka basah
tak peduli
kami tetap riang diguyur air langit
langkah-langkah norak, tawa-tawa bahagia
senyum yang terpancar di tiap suasana
rasa riang banyak orang karena tak harus shalat di Masjid
--meski kadang ada juga  yang ingin
celotehan di ruang makan
cipratan air yang mengenai diri ketika membawa piring hendak mencuci

hujan, kau mengingatkanku pada banyak "sesuatu"  

Selasa, 16 Oktober 2012

Blogwalking Malam Ini

Blogwalking malam ini :)
ke blognya kakak cive http://civeramoz.blogspot.com
sama ke blognya Ka Rina *kaka ic juga http://riinzy.blogspot.com/
nice :), meski blm bisa lama2 juga ngeluangin waktu buat bacanya

Jumat, 12 Oktober 2012

Sore Ini .


Jam 5
Jalanan mulai ramai, orang-orang pulang. Ini Jumat, malam Sabtu, Kawan. Banyak orang yang ingin segera menghempaskan badan, menghilangkan lelah-lelah, penat-penat di sekujur badan.
Dan aku masih berjalan.

Aku memandangi bangunan megah di seberang. Sedang dibangun. Tukang-tukangnya masih sangat giat bekerja. Entah kapan mereka mengakhiri hari ini dari pekerjaan itu. Pulang? Atau menginap. Ah, aku jadi ingat di suatu pameran, dua penjaga stand saling menggoda. Yang satu buka HP, lihat-lihat foto buah hati, berbicara pada diri sendiri. “Aku kangen anakku.” Temannya menggoda,”Pualng sana, kangen anak-istri kan?” Aku tahu, jika istrinya dengar, ia pasti akan tersenyum. Dan...merasakan hal yang sama.
Dan aku tetap berjalan.

Sederet warung kantin sudah tutup. Hanya satu-dua yang masih buka. Entah menunggu sisa-sisa habis terjual, atau alasan lainnya. Aku baru sadar, minumku habis dan aku tahu aku masih butuh sampai jam delapan nanti. Aku memutar arah, menghampiri salah satunya, bertanya harga minum. Ah, di kios ini rupanya harga air mineral mahal sekali. Baiklah, baiklah. Salahku juga mungkin tak beli di tempat yang lebih murah yang aku tahu.
Aku melanjutkan jalanku.

Baru beberapa langkah, aku berhenti. Memutuskan makan di sini. Biar saja sepi, banyak orang telah pergi. Toh ini memang jam pulang. Biarlah, biar. Kubuka nasi kucing kecil seribuan yang tadi kubeli. Aku memulai makan.
Ruangan ini terbuka, namun cukup gelap untuk senja yang menjelang. Banyak sekali motor menuju arah yang sama. Pulang. Tentu itu tujuannya. Dan aku hanya mengamati pemandangan itu, yang berlatarkan pepohonan rindang bak hutan mini—mungkin milik Fakultas Biologi sana. Aku pun melanjutkan makanku. Biarlah sepi.
Selesai makan, merasakan getar telepon genggam. Tersenyum sekilas membaca, namun apa daya ditunggu juga tak ada. 

Aku kembali berjalan. Memutar arah sedikit ke tempat sampah, kemudian melangkah lagi.
Di sana, kakak-kakak sedang penutupan panitia acara. Tentu seru sekali ya. Ramai, antri, berebut, entahlah. Makanan-makanan itu ditata bak pesta pernikahan saja rupanya. Prasmanan dengan meja-meja cantik dilapis kain merah-putih-emas. Lauk-pauk dan sayuran mengepul di tempat-tempat aluminium berkaki. Sungguh, mirip sekali dengan acara-acara di gedung sana.

Dan aku masih melanujutkan jalan, sebentar lagi aku duduk,menunggu. Memandangi oran-orang bergerombol keluar dari gedung—barusan dari lab sepertinya. Dan memandangi sekelompok orang di lapangan basket—entah sedang apa.
Senin lalu, ada skenario muncul di benakku. Tak usah diceritakan, ya. 

Malam Sabtu, semoga ia selalu menyenangkan J

2012-10-12, @Mushala Mipa Utara.

Kamis, 11 Oktober 2012

Buku, Perpus, dan Membaca

Dan buku....mungkin hari ini ia jawaban dan pengusir kesal yang baik .

Sebenarnya hari ini saya cuma mampir ke toko buku. Tapi entah kenapa ya...rasanya menyenangkan dan penuh harapan banget pergi ke toko itu.
Dan entah mengapa bagian yang nampaknya amat menyenangkan untuk saya lihat-lihat adalah bagian buku anak-anak. Bauklah, kita mulai dari awal.
Hari ini sepulang kuliah saya mampir ke suatu tempat, kemudian mampir juga ke toko buku, padahal say agak niat-niat amat ngerencanain mau ke toko buku ini. Toko bukunya cukup besar, dan...lagi ada diskon di halamannya. Ya..lumayan gede juga sih diskon bukunya,,,tapi akhirnya jadi pengen liat-liat juga.
Entah kenapa, saya paling excited ngeliat buku buat anak-anak. Serial-serial buku pengetahuan yang dibikin kayak komik jadi menyenangkan, cerita-cerita teladan sahabat dan para Nabi buat anak-anak *aduh, udah bukunya menarik, hard cover, warnanya  bagus dan enak diliat, seri tokoh dunia*yang per buku satu tokoh dibahas itu looh, serial st clairenya Enid Blyton *dari dulu SD suka liat di toko buku tapi belom pernah baca T.T, buku-buku Chicken Soup yang zaman sekarang mah udah banyak banget versi for-siapanya *ada yang buat Mom, buat wanita karir, buat remaja, buat pecinta kucing--ya Allah banyak banget deeh, pengen baca semua rasanyaaaa >.<. Aku juga tertarik pas liat buku tentang pengajaran di Jepang tuh intinya pake pujian, bukan hukuman *pengen baca banget gatau kepana, buku serial what*ada tentang profesi, dan macem-macem deeh. Ya Allah---rasanya pengen bisa punya kesempatan buat baca buku itu semua~~*bahkan saya jadi ngerasa pengen beli, buat suatu saat nanti kalo saya jadi guru, atau buat suatu saat nanti~~buat anak saya *setiap liat buku anak-anak jadi pengen punya anak :P *colek Nikari>> yang kata Tyani juga suka bilang gitu, *haha, nis~kita sehati :P

Saya jadi ingat,
dulu semasa SD, saya  sukaaa banget banget baca novel untuk anak-anak usia saya. suka banget baca tulisannya Asma Nadia sama Helvy Tiana Rosa, sama serial Novel anaknya Benny Rhamdani, Serial Fathia-nya Eka Wardhana, dan entah masih banyak lagi serial-serial itu kini masih berjejer manis di Cibinong sana. Suka banget juga baca karya-karyanya Enid Blyton *pasukan Mau Tahu--walaupun cuma punya 4 atau 5, Lima Sekawan *walaupun cuma punya 2, sama ada juga buka lainnya yang dapet minjem dari Pakde Nani sama Pakde Fikri. Suka banget baca serial STOP *akronimnya Sporty-Thomas-Oskar-Petra--dengan latar belakang Jerman. Juga Sapta Siaga. Pasukan Mau Tahu, Lima Sekawan, STOP, sama Sapta Siaga semua intinya sama. Model sekelompok orang yang menguak misteri apalah, menyelidiki, mengendap-endap, pokoknya semacam detektif gitu. Liburan kemarin waktu liat satu set Lima Sekawan di toko buku *dengan model cover baru tentunya. uwaaaaa rasanya mau banget. meskipun entah kenapa rasanya saya kepingin yang model lama aja. Ah sungguh saya pengen~ .
Dulu, kalo main ke rumah tante Ima atau ke rumah Ifa, juga suka banget baca-baca buku keren. Gak tau deh itu namanya serial apa. Pokoknya di tante Ima sama di rumah Ifa yang saya maksud sih sama. Satu set, bukunya tuh kalo gak salah disebutnya buku berjendela. Jadi ada kotak-kotak yang bisa di buka, terus ada gambar lain di sana. Misalnya ada gambar rumah, terus bagian pintunya itu bisa dibuka, tanpa menembus ke halaman belakangnya, jadi seakan-akan gambarnya berubah ke yang punya rumah itu bukain pintu. Aduuh dulu aku seneng banget buku itu.*sekarang juga kalo ada yang beliin mau ko :3. Dulu bukunya bisa tentang mengenal asal-usul warna, nari-nyari benda, semacam itulah. Bukunya keren banget, hard cover, full colour, *dan harganya so pasti juga kereen--" hehe :D. Tapi alhamdulillah , bisa baca juga meski minjem.

Rasanya pengeen banget, suatu ketika nanti, saya punya perpustakaan dengan isi buku-buku yang keren itu. Buku-buku sirah Nabi dan sahabat buat anak-anak, buku-buku ilmu pengetahuan buat anak-anak, buku-buku cerita, dongeng, novel, buat anak-anak, buku-buku adab buat anak-anak *yang biasanya diterbitin mizan itu looh, buku-buku biografi, buku-buku kisah inspirasi,buku-buku yang menyenangkan buat dibaca anak-anak deh pokoknya.Saya juga nggak ngerti kenapa saya begitu pengen punya ini semua, terutama yang buat anak-anak. Di bayangan saya, saya suatu saat mengajar, membawa buku tentang banyak hal, tentang dunia, dan anak-anak itu dapat mengenal dunia dari sana--sekalipun belum pernah mengunjunginya. Mengenal berbagai tokoh dunia, dan termotivasi dapat seperti mereka. Sungguh saya ingin. Juga membayangkan suatu ketila saya membacakannya untuk anak-anak, seperti bagaimana saya membacakan buku Andai Aku Sebuah Mobil Balap pada adik bungsu saya Fatih sambil menyuapinya makan*ah, sungguh saya rindu :")

Tapi sungguh, membaca itu benar-benar menyenangkan. Dan penting. Mengapa penting? Membaca bagaimanapun juga akan membuka imajinasi, pikiran kita secara otomatis akan membayangkan bagaimana setting dalam cerita, mengikuti nafas perjalanannya, merasakan debar-debar ketika mengendap-endap dalam persembunyiannya, bahkan bisa juga ikut teriak berseru kaget ketika tokoh utama kaget. Kadang imajinasi kita bisa seolah menjadikan suatu tempat yang kita tahu sebagai objek yng diceritakan dalam cerita yang kita baca. Di sisi lain, kita juga bisa menciptakan suatu latar baru bagi cerita yang sedang kita baca.

Dan usia anak-anak...sungguh usia yang tepat untuk semua itu. Ehm, mungkin saya belum cukup pantas ngomong banyak masalah ini. Tapi saya mengerti bahwa usia anak-anak (TK dan SD terutama) biasanya belum banyak aktivitas selain sekolah, ibadah, dan main. Jadi kebiasaan membaca sungguh amat baik untuk ditanamkan sejak dini. Saya sadar sekali waktu yang saya habiskan untuk membaca lebih banyak saat usia saya SD daripada ketika SMP dan SMA. *tapi tiap orang beda sih

Biarlah anak lebih suka membaca daripada menonton. Dengan membaca, imajinasi anak-anak akan lebih berkembang. Tapi saya ingat dulu pernah baca di notes FBnya seorang penulis, bahwa jangan harap anak-anak kita akan suka membaca, suka menulis, jika orang tuanya hanya mendorong tanpa mencontohkan. Dan memang benarlah kalimat itu. Jangan-jangan kita sibuk menyuruh mereka, tapi di sisi lain juga sukanya fesbukkan*dalam artian bukan melakukannya untuk hal berguna(saya tahu FBan pun aada manfaatnya juga :)).

Dan usia anak-anak juga usia emas :'). Usia yang baik untuk menanamkan berjuta kebiasaan baik. Selain lewat peneladanan, buku pun bisa jadi contoh yang bagus dan memotivasi. Oh iya, dongeng sebelum tidur juga bisa memberi banyak pengaruh baik lewat anak. Selain dengannya orang tua akan menggunakan waktunya khusus dengan anak, artinya menambah kedekatan. Dengan dongeng juga anak akan banyak belajar, ia juga bisa bersifat kritis. Bertanya ini-itu. Kok bisa? Mengapa begitu? Mengapa ia membalas dengan perbuatan baik? Mengapa ia baik sekali membagi kepunyaannya? (aduuuh, rasanya manis sekali membicarakan hal ini :') )


Baiklah, selamat membaca buat semuanya, selamat berimajinasi, selamat bersenang-senang di dalamnya. Saya selalu iri jika banyak orang yang bisa menyempatkan diri untuk membaca *terutama membaca banyak hal baik dan bijak dalam kehidupan. itu juga membaca kan?

Rabu, 10 Oktober 2012

tulisan sore tadi

Dan akhirnya gerimis itu kembali muncul,
lagi...dan kuharap semakin banyak, hampiri sekujur badan ini
sekalipun tak lagi sama

Ah, saya rindu papan itu~
papan putih dengan pinggiran hijau
dan korden hijau kecil di silinder alumunium
terserah depan belakang, atau kanan kiri
saya rindu, seklipun pagi subuh mengantuk
banyak kepala menunduk dan mengangguk
atau kadang malam-malam yang kadang bikin banyak orang gusar
karena sudah terlampau lapar

Dan dunia itu, sungguh hanya yang tak kasat mata
yang kadang kita terlampau semangat mengejarnya
sampai lupa
apa-apa yang sejati dan akan nyata

Dan mungkin nyali jadi ciut
keberanian jadi surut
saya di sini, berdiri sendiri, mengikuti kata hati
dan mencoba menuruti
cukup hanya itu. dan modal Bismillah,
serta berupaya sekeras hati menguatkan diri

Dan mungkin saat ini refleksi
bagiku yang sedang serta merta mencari
pijakan, pegangan, bagi jati diri

dan...kau tahu?
Kadang ada kalanya aku merindukan saat-saat di mana
aku hidp di lingkungan tanpa membawa alat komunikasi--yang dibawa sehari-hari

perang dalam hati

Kau tahu bagaimana rasanya lelah hati, lelah perasaan?
hati kau serasa perang. Kau tahu bagaimana kenyataan, berpikir-lalu yakin. Kemudian berpikir lagi--bisa jadi malah tidak yakin. Kemudian suatu kali berpikir lagi-meyakinkan diri, dan berkata pada diri sendiri. Ya, bisa jadi meyakinkan diri kembali. Dan akhirnya yakin.

Tapi entah. Benda apakah perasaan itu?
Ia bisa saja berubah seiring waktu--apalagi bagi wanita yang lebih sering pakai perasaan daripada logika
ia mudah terombang-ambing, terbolak-balik, ragu, tak tegas, entahlah
kadang ia terlalu banyak memengaruhi porsi pikiran

m e r a s a

dan sungguh, perang perasaan, perang hati itu sungguh tidak enak.
wajahmu diam, dan kau merasa bahwa hatimu berbicara sendiri, berdialog sendiri,
pendapat-pendapat yang saling membela, dari dirimu sendiri--
mengutub
bahkan kadang berubah begitu cepat
pun bagi penyesalan
yang datang belakangan
padahal belum pengalaman
entahlah*

Ya Allah,
semoga semua baik baik saja, dan akan berjalan baik-baik saja.
dan selalu baik-baik saja.
amiin .

Selasa, 09 Oktober 2012

malah main u,u

~~niat mikirin parabolanya risan kerucut, keinget sama nasip info yang harus dicari di internet
eh malah gataunya nyambung ke blog kakak tingkat atas-atas buanget*pernah ketemu pas ada acara doang, jadi pemateri.ketemu blognya, meskipun kadang rada ngasal, beberapa inspiring buat nambah-nambah ide tulisan~~malah jadi stalking blognya-,-

tugas tugas TUGAAAAAAAAAASSSS u.u

Minggu, 07 Oktober 2012

Quote

Belajarlah dan bekerjalah karena itu mulia,
sebagai baktimu
bukan untuk gaji yang menggiurkan.
Dan di mana pun jadilah orang yang baik.


--pelajaran dari Diskusi kelompok ospek PASCAL 2012

Sabtu, 06 Oktober 2012

The Best Day~Taylor Swift



I'm five years old, it's getting cold, I've got my big coat on
I hear your laugh and look up smiling at you, I run and run
Past the pumpkin patch and the tractor rides, look now, the sky is gold
I hug your legs and fall asleep on the way home

I don't know why all the trees change in the fall
But I know you're not scared of anything at all
Don't know if Snow White's house is near or far away
But I know I had the best day with you today

I'm thirteen now and don't know how my friends could be so mean
I come home crying and you hold me tight and grab the keys
And we drive and drive until we found a town far enough away
And we talk and window shop 'til I've forgotten all their names

I don't know who I'm gonna talk to now at school
But I know I'm laughing on the car ride home with you
Don't know how long it's gonna take to feel okay
But I know I had the best day with you today

I have an excellent father, his strength is making me stronger
God smiles on my little brother, inside and out, he's better than I am
I grew up in a pretty house and I had space to run
And I had the best days with you

There is a video I found from back when I was three
You set up a paint set in the kitchen and you're talking to me
It's the age of princesses and pirate ships and the seven dwarfs
And Daddy's smart and you're the prettiest lady in the whole wide world

And now I know why the all the trees change in the fall
I know you were on my side even when I was wrong
And I love you for giving me your eyes
For staying back and watching me shine
And I didn't know if you knew, so I'm takin' this chance to say
That I had the best day with you today

kangen Dilho, kangen Sarah, kangen gitaran mereka berdua tiap sore pulang intensif~~
kangen iPod Dilho, kangen iPod Arum#dasar tukang nebeng, hehe :P
kangen Nikari atas lirik lagunya*dulu kamu yang ngajarin aku nis

Perahu Kertas #part2

--
"Dear Neptunus, aku mencintainya.
Di depannya aku menjadi diriku sendiri seperti airmu yang selalu membawa semua pesanku.
Dia pun begitu, membuatku hanyut oleh sorot matanya.
Membuatku lupa oleh kesederhanaan suaranya sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya.
Bahkan untuk sekedar bilang rindu.. atau butuh.
Banyak yang nggak ngerti, lalu terluka dan saling menyalahkan.
Karna itu aku takut bicara tentang hati.
Maka kutuliskan saja. Lalu kusimpan dan mungkin ku kirimkan ke..
Entah kemana.."
--
“Keheningan seakan memiliki jantung. Denyutnya terasa satu-satu, membawa apa yang tak terucap. Sejenak berayun di udara, lalu bagaikan gelombang air bisikan itu mengalir, sampai akhirnya berlabuh di hati.”
--
“Kamu hebat,” decaknya, “itu memang keajaiban. Saya bisa merasakan, anak-anak tadi nyaman banget dengan diri mereka sendiri. Kamu berhasil memancing karakter mereka keluar. Mereka jadi percaya diri, punya harga diri. Punya kebanggaan”
--
Hati tidak pernah memilih.
Hati dipilih.
Karena hati tidak perlu memilih.
Ia tahu kemana harus berlabuh
--
“Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji, atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apa pun, oleh siapa pun.”
--
“Gy, jalan kita mungkin berputar, tetapi satu saat, entah kapan, kita pasti punya kesempatan jadi diri kita sendiri. Satu saat kamu akan jadi penulis dongeng yang hebat. Saya yakin”
--
“Kamu ingin menjadi sesuatu yang bukan diri kamu dulu, untuk akhirnya menjadi diri kamu yang asli, begitu?”

“Aku harus bisa mandiri, punya penghasilan yang jelas, baru setelah itu.. TER-SE-RAH. Aku nggak tahu kamu selama ini ada di planet mana, tapi di planet yang bernama Realitas ini, aturan mainnya ya gitu”
--
“Kenangan itu hanya hantu di sudut pikir, selama kita diam selamanya dia tetap jadi hantu, ga akan pernah jadi kenyataan”
--
“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
--

Diantara miliaran manusia pasti tuhan mempunyai alasan mengapa kau & aku dipertemukan
--
Apa yang orang bilang realistis, belum tentu sama apa yang kita pikirkan. ujung ujungnya kita juga tau kok, mana yang diri kita sebenarnya, mana yang bukan diri kita. Dan…kita juga tau apa yang kita pengen jalani
--

Jumat, 05 Oktober 2012

Publikasi

Semoga sebangga apapun engkau dengan itu, tak membuatmu terus menerus mempublikasi .

sebangga apapun

tak enak sekali mendengarnya, sungguh .

Mbribik

Bailah baiklah, harus saya mulai bagaimanapun ceritanya~~
Sebelumnya, selamat malam Sabtu, saya selalu menyukai malam ini.
Mbribik, ini salah satu yang saya pengen publish di blog akhir-akhir ini.

Mbribik. Istilah yang saya juga baru tau di Jogja ini. Kata temen-temen saya itu bahasa Jawa. Arti paling deketnya ya sekitaran modus lah, sekitaran pedekate sama lawan jenis, sekitar itulah *ngerti kan maksudnya.

sebelumnya saya beri intro suatu percakapan dulu#tapi agak ngga penting. seorang teman pernah bilang,"ntar baru usahain ga canggung kalo udah saatnya mbribik cewek." Haha, pas tau rasanya pengen bilang,"hah?" *hahaha.

Ya..jadi istilah mbribik yang tadi saya bilang, artinya modus, deketin lawan jenis, gitulah. Sempet ngetren 2-3 mingguan yang lalulah. Saya aja yangtelat banget baru posting sekarang. Dulu pertam abaca di grup FB, disebut-sebut gitu kata mbribik. Eh lama-lama terkenal. Kakak tingkat juga suka nyebut kata itu. Ada yang cerita, dulu saya pas mkrab duduk di situ, mbribik seorang cewek*ntar yang laen langsung deh kompakan ngomong eaaaaaaa.

Mbribik mungkin emang lagi tren. Buktinya hari ini aja ada lagi temen saya yang baru jadian. Well, emang lagi masanya ya-,-. Temen saya ini seminggu lalu pas makrab *yang cewenya baru aja bilang. Status : baru single. weeh ternyata seminggu berjalan statusnya udah : baru jadian. Entah berapa lagi yang bakal panen di waktu-waktu mendatang.

Saya nggak tahu apakah mbribik itu cuman tren di prodi saya apa nggak. Tapi sepertinya iya. Buktinya saya tanya temen di teknik sama fk pada nggak tau. entahlah .

Selamat bermalam Sabtu :') . semoga semuanya berjalan menyenangkan ya :)

random~

Selamat malam Sabtu semuanya. Bagaimanapun ceritanya, saya selalu suka dengan malam ini. Entah mengapa, ia selalu spesial. Sekalipun semua biasa-biasa saja, tak terjadi apa-apa.*tiba-tiba teringat kalo kumpul malem Sabtu di IC :"). kangen banget ya rasanya .

sore ini...aku cuma seneng ngeliat jalan, memandangi, sudah itu titik. tanpa koma lagi. Tak mau diganggu, tak mau diajak bicara, menjawab seadanya. entah, banyak hal berkecamuk dan membuat perang kecil dalam diri saya.

dan sore ini aku memang hanya bisa menikmati jalan . jadi tolong, jangan ajak bicara dulu, jangan tanya-tanya lagi .

banyak perang kecil, berkecamuk, antara iya dan tidak *ngomong apa sih fit?

ah udahlah kita ganti topik aja.
tadi ke gelanggang expo, sempet liat demonya anak marching band. keren, sampe gemeter tiba-tiba rasanya.

*udah ah random banget, aku posting yang lain aja ya.

Kamis, 04 Oktober 2012

Mahasiswa

Niat nulis dari tadi, malah baru kesampean.

Mahasiswa, berarti siswa yang udah maha ya?
bukan siswa lagi, lebih gede, udah bisa nentuin arah sendiri.
ga boleh tuh yang namanya labil-labil lagi #ups, haha :P

ngga tau kenapa tadi kepikiran masalah ini. abis ketemu Nabil, ngobrol dikit, terus liat-liat pameran UKM di Gelanggang Expo. Belum sempet niteni satu-satu sih. saya kan kumpul jam tiga, hehe. insya Allah besok.
tapi tadi sempet juga sih mampir ke...
UKM airsoft apa gitu, dhila tertarik*tertarik nanya sih sebenernya. keren juga ngeliatnya, bawa2 senjata gitu. tapi ga tertarik sih, hehe
ada juga UKM berkuda, dulu pas ospek univ ada demonya tapi plis banget kenapa kita nontonnya sambil diri *ga keliatan. deminya ada lagi besok Sabtu*moga bisa nonton. jadi inget ada kakak tingkat yang disana bilang,"Dulu aku masuk bilang alesan mau ikut UKM berkuda soalnya sunnah Rasul lho."
ada juga hasil UKM fotografi yang super keren banget. Jadi fotonya itu ada dua balon warna kuning. Nah ditengah keduanya itu ada air gitu *beuh, sampe kristal-kristalnya tuh seakan nyata banget. Nah airnya itu bentuk balon. Pas nanya ke kakaknya, katanya itu tuh balon yang dipecahin, jadi aslinya ada tiga balon isi air, yang tengah dipecahin *adududuuuh itu keren banget beneran fotonyaB). Pake kamera film lho fotonya.

#eh, kenapa jadi ngomongin ini sih?

Sebenarnya saya pengen nulis tentang mahasiswa salah satunya pas abis dari stand AISEC *cek : http://aiesecugm.org/. Itu organisasi nasional-internasional, yang oke banget *kesan pertamaku, mengajak bertindak nyata setelah mendiskusikan berbagai isu dunia, dan langkah-langkah yang mau kita lkuin itu nanti dipublikasiin ke AISEC di luar negeri juga. Dengan begitu AISEC di luar bisa juga kalo ada yang mau ikut berpartisipasi ntar dateng ke Indo ngebantuin project kita gitu. Kita juga bisa ke luar negeri lho. *Ya, meski say abelum tanya-tanya lebih jauh tentang teknis pelaksanaan dan bla bla bla lainnya

Cuma terus saya keinget aja, gimana mahasiswa-mahasiswa yang emang punya vokal di luar sana, bisa menggerakkan kegiatan bermanfaat, bisa menggerakkan orang-orang buat turut melakukan hal konkrit atas apa yang direncanakan sebagai upaya kebermanfaatan. Dan kebayang aja kalo orang yang ikut organisasi kayak gini, manfaatnya tentu gede banget.

Sama kayak tadi pas denger Nabil cerita, Udah mah Nabil orangnya semangat banget *apalagi semangat nelitinya itu loh~~jiwa sains banget ya dia, jiwa risetnya tinggi *bagus bagus Bil, Pertahankan ! Dan juga cerita-cerita tentang kisah seniornya di teknik sana. Ya pokoknya saya jadi merasa dan tersadar bahwa mahasiswa tuh ya emang harus gitu. Harus inisiatif, punya rencana yang mateng, jalanin, realisasiin, bikin rencananya jadi nyata, bermanfaat buat orang banyak, dan bisa kontinyu, nggak stuck di tengah jalan, terus bubar-,-

Dan betapa luasnya, betapa banyaknya sebenarnya dunia yang bisa digeluti mahasiswa. Meski belum nyamperin UKM satu-satu, saya bisa melihat dari betapa banyaknya stand itu, siapapun bisa memilih apapun dan bisa sukses pula di bidang apapun. Kadang tuh rasanya kalo udah liat kayak gini, timbul rasa semangat sendiri yang gimanaa gitu menggebu-gebu dalem diri, hehe:P. Jadi inget dulu kadang pas di IC saya ngerasa lebih suka ngurus acara apa gitu dibanding belajar #ups, kadang kok :P

mahasiswa, bukan siswa lagi
ayo berkontribusi nyata, tunjukkan pada dunia
*tapi jangan lupa akhirat yaa :')

repost sebagian : Tentang Takdir


...

Itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik. Setiap keputusan yang mereka ambil, setiap kenyataan yang harus mereka hadapi, kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan, itu semua akan mereka sadari sebagai bagian dari bola raksasa yang indah, yang akan menjadi sebab-akibat bagi orang lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya berakibat baik bagi orang lain.

Kecil-besar nilai sebuah perbuatan, langitlah yang menentukan, kecil-besar pengaruhnya bagi orang, langit juga yang menetukan. Bukan berdasarkan ukuran manusia yang amat keterlaluan mencintai dunia ini.


* Tere Liye, novel "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu"

jadi pengen baca bukunya, rasanya :")

Rabu, 03 Oktober 2012

Selamat Datang Oktober :) !

Baiklah, baiklah, setelah berbagai ide muncul dalam kepala saya dan ternyata tidak belum bisa saya realisasikan dengan baik dalam blog ini, maka saya putuskan untuk menulis kembali. #gaya banget ya, padahal senin kemarin juga posting

dan saya bukan memutuskan untuk menuliskan banyak yang telah berkecamuk itu. masalah mbribik, masalah betapa senangnya saya dibonceng motor :P, masalah muasal segala cerita

yang akhir-akhir ini mulai berkecamuk

ah biarlah, b i a r l a h ~ ~
kan saya mengikuti kata hati. dan saya tiba-tiba entah mengapa daripada saya bingung mau mulai dari titik yang mana, maka biarlah saya menyapa bulan ini dahulu

Selamat datang Oktober :)

biar saja yang sering ngetren itu September ceria, kuhrap hadirmu bisa juga embuat semua lebih baik dari sebelumnya. Lebih ceria, lebih bersemangat, lebih menyenangkan, lebih membahagiakan, lebih banyak memproduksi tawa :D.
Dan bener apa yang didoain Anis, moga kuliah lancar. That's the point, i think. Di samping itu, semua urusan juga semoga lancar :)
Semoga saya tambah ngeh sama si Matematika Diskrit dan Aljabar Vektor Matriks, juga bisa menggunakan Matlab dengan lebih jago, oh iya, kayaknya ini juga penting, semoga saya bisa mudeng dan semakin mudeng sama mata kuliah Konsep Fisika. *ayoo fittt,,,kurang latihan banget nih dirimu, inget dulu Bu Sofi suka nyuruh ngerjain latihan 1,2,3,4,5 ! Inget Pak Nur: Lima menit selesai :D :")
Dan.... lebih banyak nulis :D \^^/ *ayoo fiiit semangat semangat !

Bulan ini mungkin banyak perekrutan banyak acara. Ada seleksi, wawancara macem-macem. Seleksi babak dua, ah..apa lagilah itu. Ada gelanggang expo besok sampe Sabtu, pameran berbagai UKM. Satu yang saya harap sih, semoga nggak usah nambah lagi deh pasangan jadian :P, ga usah pacaran dulu, mudharatnya lebih banyak :)

Baiklah, Selamat datang Oktober, semoga denganmu aku bisa lebih ceria lagi menjalankan hari-hari :) !

Senin, 01 Oktober 2012

Pusing dan Berputar

Pusing
dan berputar
berlari
sembunyi
seperti tak ada yang peduli
biar pada tertawa
biarkan tak mengerti apa-apa
dan satu dua menyapa
bercerita
dan ia sesekali tertawa

pusing
dan berputar
dehidrasi
lapar tak kunjung merendah diri
dan waktu semakin dilewati
buat alasan malas saja ia tak jua pergi
dan kembali
ia sendiri

masalah resah entah kapan selesai
apalagi beribu remuk di sekujur badan
tak peduli kapan nanti mata terpejam
cari tempat
tuk bernaung sehari-hari
dan lagi-lagi
tak ada yang peduli
detik ini