Pages

Jumat, 12 Oktober 2012

Sore Ini .


Jam 5
Jalanan mulai ramai, orang-orang pulang. Ini Jumat, malam Sabtu, Kawan. Banyak orang yang ingin segera menghempaskan badan, menghilangkan lelah-lelah, penat-penat di sekujur badan.
Dan aku masih berjalan.

Aku memandangi bangunan megah di seberang. Sedang dibangun. Tukang-tukangnya masih sangat giat bekerja. Entah kapan mereka mengakhiri hari ini dari pekerjaan itu. Pulang? Atau menginap. Ah, aku jadi ingat di suatu pameran, dua penjaga stand saling menggoda. Yang satu buka HP, lihat-lihat foto buah hati, berbicara pada diri sendiri. “Aku kangen anakku.” Temannya menggoda,”Pualng sana, kangen anak-istri kan?” Aku tahu, jika istrinya dengar, ia pasti akan tersenyum. Dan...merasakan hal yang sama.
Dan aku tetap berjalan.

Sederet warung kantin sudah tutup. Hanya satu-dua yang masih buka. Entah menunggu sisa-sisa habis terjual, atau alasan lainnya. Aku baru sadar, minumku habis dan aku tahu aku masih butuh sampai jam delapan nanti. Aku memutar arah, menghampiri salah satunya, bertanya harga minum. Ah, di kios ini rupanya harga air mineral mahal sekali. Baiklah, baiklah. Salahku juga mungkin tak beli di tempat yang lebih murah yang aku tahu.
Aku melanjutkan jalanku.

Baru beberapa langkah, aku berhenti. Memutuskan makan di sini. Biar saja sepi, banyak orang telah pergi. Toh ini memang jam pulang. Biarlah, biar. Kubuka nasi kucing kecil seribuan yang tadi kubeli. Aku memulai makan.
Ruangan ini terbuka, namun cukup gelap untuk senja yang menjelang. Banyak sekali motor menuju arah yang sama. Pulang. Tentu itu tujuannya. Dan aku hanya mengamati pemandangan itu, yang berlatarkan pepohonan rindang bak hutan mini—mungkin milik Fakultas Biologi sana. Aku pun melanjutkan makanku. Biarlah sepi.
Selesai makan, merasakan getar telepon genggam. Tersenyum sekilas membaca, namun apa daya ditunggu juga tak ada. 

Aku kembali berjalan. Memutar arah sedikit ke tempat sampah, kemudian melangkah lagi.
Di sana, kakak-kakak sedang penutupan panitia acara. Tentu seru sekali ya. Ramai, antri, berebut, entahlah. Makanan-makanan itu ditata bak pesta pernikahan saja rupanya. Prasmanan dengan meja-meja cantik dilapis kain merah-putih-emas. Lauk-pauk dan sayuran mengepul di tempat-tempat aluminium berkaki. Sungguh, mirip sekali dengan acara-acara di gedung sana.

Dan aku masih melanujutkan jalan, sebentar lagi aku duduk,menunggu. Memandangi oran-orang bergerombol keluar dari gedung—barusan dari lab sepertinya. Dan memandangi sekelompok orang di lapangan basket—entah sedang apa.
Senin lalu, ada skenario muncul di benakku. Tak usah diceritakan, ya. 

Malam Sabtu, semoga ia selalu menyenangkan J

2012-10-12, @Mushala Mipa Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar