Pages

Kamis, 31 Januari 2013

Percakapan

#cuma kutipan percakapan   #sumber gak disebutkan, biar ga ada yang berasumsi terlalu berlebihan
#tapi tenang aja, udah izin kok, tadi udah bilang orangnya :)
#buat refleksi diri aja...dan sumpah, saat ini saya tidak sedang GALAU~~

Kamu ngerasa ga enakan, karena pernah (atau masih) punya perasaan yang beda kan?

Tadi aku cuma mikir gini, aku takut salah menempatkan perasaan...dan aku takut hal-hal kayak gini menyebabkan sesuatu terlalu mengambang di hati aku.... Takut suatu hari nanti aku terlalu suka dan nggak siap dengan realita... Aku takut sama asumsi yang sebenarnya nggak seperti itu...

Kadang-kadang kita suka bandel ga sih? Tau sesuatu itu benar, tapi kita nggak pandai menjalankan kebenaran itu sendiri. Tau kalau sesuatu yang lain salah, tapi kita nggak pandai menjauhi hal-hal salah itu?

Iya ya, belum kuat ya imannya... Iya sih kalo dipikir aku nggak ada apa-apa sama dia. Tapi ya kalo dipikir lagi, yang nggak boleh itu kan bukan berdua-duaan sama seseorang yang kita ada perasaan sama dia, berduaan sama lawa jenis juga Allah udah ngatur kan...
Ah, perasaan suka itu kadang malah jadi membuat kita berpikir terlalu berlebihan ya...juga berpikir hal-hal yang belum saatnya, meski kita nggak berani cerita dan lebih memilih mengunci semua dalam hati kita sendiri

Dan itulah, kita tahu apa yang benar. Tapi eksekusi kebenarannya nggak selalu benar

Gimana biar apa yang kita tahu itu benar-benar terefleksipada apa yang kita kerjakan?

Eh, gimana ya...aku belum tahu (ataukah sebenarnya aku belum mau?)

Random

Yaudahlah Fit. Tarik nafas, hembuskan. Diem, renungin. Sekarang emang lo gabisa nyesel--dan bahkan gakuat cerita kesiapa-siapa. Syukurin aja apa lo punya. Buktiin kalo lo bisa. Meski lo masih berharap sama sesuatu itu--yang entah mungkin emang ga bisa lagi lo dapetin seiring waktu yang ga bisa diulang. Baru sadar ya, mikir panjang itu perlu banget apalagi buat hal krusial kayak gini; padahal buat saat itu lo bisa milih. Masalahnya bukan cuma hal itu yang bisa lo jadiin pertimbangan buat milih. Hemh....
Sekalipun rasanya gue masih berharap...**********************

dan warna biru itu rasanya bener-bener pengen bikin gue nangis

#udah Fit syukurin aja.
#maaf ya random dan galau. eh, nggka ding. Kalo perasaan kayak gini mah, bukan galau namanya.

*coba aja dibikin istilah baru, kali aja jadi populer, ntar aqiqahan (?) ~anonymous

Minggu, 27 Januari 2013

Berdoa-dan Mendoakan

Barangkali aku yang sekarang, aku yang di sini, dengan apa-apa yang aku inginkan dan aku minta pada Allah  bukan sepenuhnya karena doaku yang dikabulkanNya.

Barangkali itu lebih kepada dikabulkannya doa-doa orang-orang yang menyayangiku, apalagi luapan doa tanpa lupa yang tak berhingga dari Ibu, dari Ayah.

Atau mungkin diriku masih terlalu hina, tapi Allah mengabulkan beberapa--yang sungguh rasa-rasanya tak aku sangka-sangka. Maka, selalulah berbaik sangka pada orang-orang yang mungkin dari merekalah doa-doa ditujukan padamu, dan kau mendapatkan semua itu.

Artikel tentang doa--dan mendoakan ini rasa-rasanya sudah lama sekali aku baca, mungkin kisaran SMP lalu...juga sebuah kutipan yang kubaca beberapa bulan lalu.

***

"Kau tahu, Raifa...beberapa hal yang ada pada dirimu itu, mungkin tidak kau dapatkan begitu saja..."
"Eh?" Kau bingung sekaligus menjadi tertarik. "Apa maksudmu?"
"Apa yang kau lakukan ketika kau menginginkan sesuatu?"
"Aku.... Mmm, aku akan berusaha dan pastinya juga berdoa."
"Kemudian, jika yang kau inginkan itu terkabul, apa kau menjadi yakin bahwa Allah mengabulkan doamu?"
"Ya, tentu saja aku yakin. Ia Maha Mendengar dan pengabul segala keinginan, bukan?"
"Bukan, maksudku...Apa kau yakin Ia benar-benar mengabulkan doamu?"
"Bukankah tidak ada yang kebetulan di dunia ini? Bukankah berarti memang begitu? Memang berarti Ia benar-benar mengabulkan doaku?"

"Bukan Raifa, bukan begitu maksudku. Ya, ia mengabulkan doa tentang keinginanmu. Tapi sungguh, dari mana kita tahu bahwa yang Dia kabulkan itu benar-benar doa kita?" Aku terdiam sejenak. Kau main bingung. Keningmu mengerut. Tapi aku membiarkannya. Kau harus mendengar penjelasanku sampai akhir. "Bukankah bisa jadi doa yang dikabulkan itu doa dari Ibu kita? Atau itu Doa ayah kita? Atau mungkin sanak keluarga lainnya? Atau juga bisa jadi doa itu doa tulus dari orang-orang yang menyayangi kita. Tidak ada yang tahu bukan?"

Kau tersentak seolah tersadar, dan kau menjadi mengerti ke mana arah pembicaraan ini.

"Kau tahu Raifa, bahkan tidak hanya manusia yang mendoakan kita. Kita tidak pernah tahu bagaimana tumbuhan, hewan, malaikat, bisa juga berdoa pada Allah. Adakalanya kau menolong hewan yang kehausan, merawat tumbuhan, atau bagaimanapun caranya kebaikan kau lakukan, dan kemudian mereka menjadi sayang padamu, memanjatkan doa-doa untukmu. Juga malaikat yang menyaksikan segala kebaikanmu, dan kemudian mereka menjadi sangat ikhlas untuk mendoakanmu." Aku berhenti sejenak. "Bukankah di dunia ini banyak hal yang tidak kita tahu dan tidak kita sangka? Maka itulah mengapa kita seolah melihat orang-orang baik selalu hidup dalam kenyamanan dan seolah rahmat baik selalu tertuju padanya. Mungkin kau akan bergetar ketika tahu bagaimana semesta mencintainya dan mendoakannya."

Kau takjub dan tersadar. Betapa hebatnya kekuatan kebaikan itu! Ya, Allah selalu tahu.

"Dan kau tahu Raifa, Ketika kau mendoakan orang lain dalam kebaikan, maka malaikat mengaminkannya. Mereka mengaminkannya untuk orang yang kau doakan, dan juga untukmu yang mendoakan. Maka kau akan tahu bagaimana berdoa dan mendoakan itu sangatlah berelasi membuat jalinan pinta besar yang saling berhubungan. Dan dari sanalah, Allah melihat dan memilahnya untuk dikabulkan." Aku kembali diam sejenak. "Satu lagi Raifa, aku pernah membaca kutipan dua orang yang terpisah jauh jaraknya yang saling merindukan, dalam perakapan mereka salah seorang berkata seperti ini,'Rindu kita bertemu pada doa-doa yang kita panjatkan untuk satu sama lain, ya'. Ah, indah sekali bukan, Raifa? Waktu membacanya, sungguh aku ingin sekali menangis terharu."

Percakapan usai. Raifa tersenyum. Ia turut terharu dan kini menjadi mengerti. Satu pelajaran baginya hari ini, menjadi manusia yang tidak hanya memikirkan diri sendiri--turut mendoakan orang lain, dan menjadi manusia yang selalu berbuat baik.


Cerita

Ada banyak hal yang dilakukan ketika bercerita. Ia meliputi mulut yang berbicara, telinga yang mendengar, dan rasa perhatian. Juga tentang rasa percaya. ---

Tidak semua orang bisa bererita, baiklah dispesifikkan lagi, tidak semua orang bisa dengan mudah bercerita tentang perasaannya--di sini, aku berbicara bukan tentang hal-hal yang biasa.

Kau tahu, Amanda, mungkin kita selalu butuh seseorang untuk bercerita, sebuah bahu yang nyaman untuk kita bersandar--atau bahkan menangis, seseorang yang selalu bisa dipeluk, seseorang yang mau mendengarkan cerita kita, sekalipun ia sesekali suka sekali mengejek kekonyolan yang kita ceritakan saat itu, atau pura-pura sok tak mengerti apa yang kita bicarakan, atau dia pura-pura tak peduli. Tapi di atas kesalmu atas pura-pura tak kepeduliannya, bukankah bagaimanapun juga cuma dia yang kepadanya kau bercerita? Yang kemudian tahu begitu banyak hal tentangmu, tentang perasaanmu, tentang hal-hal yang selama ini selalu kau usahakan untuk disembunyikan dari teman-teman yang lainnya.

Tapi mungkin kita memang butuh--

Kenapa? Kemudian kau bertanya.

Agar kau tahu, kau tak sendiri di sini. Ada aku yang kemudian tahu dan mendengarkan, kemudian lewatku, kau tahu : bahwa tidak hanya kau yang mengalaminya, tidak hanya kau. Aku juga, terkadang. Juga teman-teman kita lainnya. Tidak hanya Kau, Amanda. Dan kemudian kau sadar, Itu wajar.

Dan kemudian, kita saling melengkapi, saling mendukung, memberi solusi satu sama lain. Memutuskan mana saja yang boleh dan tidak boleh, memutuskan bagaimana kita sama-sama harus bersikap terhadap berbagai perasaan kita yang kemudian terefleksi di sunia nyata. Dari situ kita sama-sama belajar.

Dan kau tahu, ketika di tengah-tengah aku entah bagaimana merasa sudah sangat-salah-jalur, kemudian aku merasa ini semua baik-baik saja --padahal sisi kecil hatiku tahu dan paham itu bukan hal yang baik-baik saja-- aku benar-benar merasa butuh kau. Rutinitas yang berbeda ternyata membuat pemahaman yang sudah sama-sama kita bangun itu rapuh bagiku. Ternyata aku belum sekuat itu, ya...

Jadi mungkin, sejauh apapun, kadang aku tetap harus bercerita...

Allah, aku tahu Kau selalu tahu apapun tentangku, jika suatu ketika aku bererita pada selainMu, izinkanlah aku tetap selalu menjadi hamba yang bergantung padaMu. Dan aku berharap, ada pijak-pijak jalan keluar yang Kau tunjukkan lewat teman-teman berceritaku, teman-teman yang kusayangi dan aku peraya sepenuhnya. Aamiin.

*terinspirasi dari berbagai sumber;--

Kamis, 17 Januari 2013

jalan, sendiri, hujan

Ada banyak hal yang entah kenapa sering banget rame muncul di kepala gue kalo gue lagi jalan sendiri~
Dari mulai ingetan-ingetan yang suka bikin kangen, ingetan-ingetan yang-nggak tau kenapa, tapi inget aja, monolog-monolog, perkiraan gue kalo ngeliat orang lain, sotoy gue nebak itu orang lagi ngapain, perasaan orang yang gue liat kaya apa, termasuk monolog random gue yang akhirnya gue publish di blog sebagai curcolan yang ngga bawa manfaat buat orang lain, hahaha. Yaaa~ga penting gitulah kadang .

Ada kemudian hal-hal yang tiba-tiba keinget, bikin kangen, apalagi...ya itu kalo lagi jalan sendiri. Apalagi kalo ujan dan gue gabawa payung dan males banget buat neduh, dan akhirnya dengan nekat barusan nerobos ujan, alhamdulillah ga gede dan ga terlalu jauh lagi. Meski satu dua keliatannya mandang gue aneh tetep lanjut jalan meski ujan, meski ada pemilik warung yang nawarin mampir. Hemh, kadang gue juga mikir, sesekali--ya meski ga saat ini--adakalanya gue butuh hujan...

#hemh~

Rabu, 16 Januari 2013

Kepo

Suatu ketika gue ada dalam pembicaraan tentang kepo temen gue...

X : Cuma mau ngasih saran aja, jangan terlalu banyak kepoin dia, ntar malah kamu yang jadi galau..banyak temenku yang gitu...
Y : Hahaha, iya iya. Tapi aku sering kepo sama siapapun kok, kebiasaan buruk nih...
X : Ga buruk kok. Kan kalo kepoin orang banyak orang selain cowok itu ga begitu ngefek ke hati, tapi beda kalo kepoin cowok itu, eaaaaa sok bijak, hahaha. Kata temenku semakin lama kau dekat dengan anak manusia semakin terlihat kekurangannya. Semakin kau dekat dengan Tuhan-mu semakin jelas kesempurnaanNya.

Sebenernya, cuman itu kalimat yang pengen gue highlight di sini :
"Semakin lama kau dekat dengan anak manusia semakin terlihat kekurangannya.
Semakin kau dekat dengan Tuhan-mu semakin jelas kesempurnaanNya."


Senin, 14 Januari 2013

Jadikan Kami Orang yang Kuat

Ya Allah, kalau memang cobaan di dunia ini terasa begitu banyak dan berat bagi kami, maka jadikanlah kami sebagai orang-orang yang kuat, yang mampu menjalani berbagai macam seni kehidupan--Aamiin

Minggu, 13 Januari 2013

Bahas Bahasa Jawa

oke, fine, jogja
pembahasan soal aja pake Bahasa Jawa --"
#plis banget triplek,, ini nada ngomong kamu banget --bahkan terefleksi dari bahasan soal buatanmu


this day~

Baiklah, mari kita flashback | membuka blogger | memandangi mata dan wajah yang tak biasanya | mengirim sms | baru datang | penjaga kos baru | 21.59 dan itu satu menit sebelum jam 10 | TK Negeri | Jalanan Jalan Cemaara yang sungguh lengang dan saya hanya...sendirian | Takut, jarang seali rasanya takut seperti ini dan saya tiba-tiba merindukan jarak masjid-asrama dengan dengan safety yang terjamin--saya tiba-tiba takut jalan sendirian di jalanan semalam ini | Iya keamanan penting--dan ujian AVM besok juga penting | Kepala saya penuh dengan kalimat-kalimat macam yang saya tulis sekarang ini | warung tenda yang berkemas | seseorang depan Bank Mandiri yang bahagia dengan teleponnya --ah saya jadi ingin ditelepon, hahaha. Tidak, tidak, kadang saya juga rindu dengan tulisan. | warung tenda yang masih ramai | berjalan cepat | menyeberang | salaman, berpisah | duduk dan cari menu paling murah | jalan lewat jalan sepeda | mushala kecil belakang perpusat | miris-ngebetulin kerudung tapi bener-bener ga antisipasi --", ati-ati.. | mukena~saya kangen banget belajar dengan masih pake mukena di masjid | AVM, AVM, dan AVM | tegak lurus, okeh | v2=w3, okeh | soal nomer satu A UAS tahun 2011 , hemh | jalan berdua Mita di jalan gelap dari maskam | Apa? Habis isya maskam udah mau tutup--" apa parkirannya sih yang tutup? Yang jelas lampu udh banyak yang dimatiin, dan hello~gue kangen masjid yang bener2 bisa lama bukanya~ | Isya | AVM, AVM, dan AVM | sms nanya penjelasan, berkali-kali, masih ga ngerti~agak nasip | Maghrib | Masih AVM | Pindah ke sisi kiri maskam gara-gara ujan | sms gapenting yang malesin : Hello, saya nggak bakal nggak mau bantu kalo semuanya sama-sama sebatas belajar, nggak perlu ditanyain macem-macem kan? #capedeh | AVM; bingung | makansiang | OBE bareng Kurni yang diajarinnya pake Gauss--"; moga dimaklumi ya kur kalo lo jawab pake itu | telepon | Kak Ulin | Zuhur-dengan imam Ngeni~sumpah bikin kangen Zuhur Hari Ahad di IC | Kak Yurisa*alumni IC; lulus 2007 | Kak Mita; Juz 30 | Materi | Sarapan | Danbo~aaa masih ngarep Danbo coklaaaaat | Sunmor | Diskusi Roadshow Gycen Jogja | AVM; AVM; A-Ve-eM~~~ | Ketemu dewa--"; thank you so much :") | Danbo keren bikinan bareng <3<3<3; Cepet Lulus ! | Dateng baru bertiga | Jalan dan menghirup udaha pagi | 06.03

hemh, for 15 hours outside~
semangat AVM besok Fit;
list to do abis ini--> buka grup ilkom, siapa tau ada jawaban soal yang dipublish; trims so much for this day; hemh !

Jumat, 11 Januari 2013

Danbo~






*walaupun, sedikit ribet dan lama, walaupun ga banyak ngambil posenya, walaupun ngambil fotonya juga gapake perhitungan, tapi bikin danbo bener-bener bikin pengen bikin lagi~

Pembuktian yang Salah ~ 2=1

Catatan Matematika Diskrit, 20 September 2012


Silakan tebak, 
DIMANA LETAK KESALAHANNYA?
di step ke-berapa? Mengapa?

#MatematikaDiskrit #Pembuktian

*makasih gordon, udah nanya, jadi inget deh dulu2 mau ngepost ini

Postcard dari Jerman~Kak Heni !


thank you sistaa >.<
maaf ya Kak baru bilang, udah sampe : 22 Desember 2012 :")

*uhuk, apa? ngejayus lagi?
*temen2 saya bisa mikir kalo jayus itu bawaan dari dulu, kakaaak . __________ .  haha #LOL:D
i miss our quality time, worm :D ! #obrolan random : masjid-perpus-ruang makan-pinggir tempat cuci piring



*ngubek2 foto berdua kita yang di borobudur ga ketemu kak :(, kayaknya di file2 di rumah deh, Kak Heni yang super tinggi--bahkan buat sejajar harus naik satu tangga, hehe, miss you sistaa >.<

cc @henidyahera :")

Rabu, 09 Januari 2013

Cerita 8 Januari 2013; Diso, Dilho; 'Afifah

Udah lama , saya "menyengaja" nggak nulis. emang udah diniati saya mau agak lama off ngeblog karena suatu alasan, meskipun alasan itu belum juga terjawab sampai sekarang :(

Baiklah saya mulai cerita saja. Cerita delapan Januari, diawali dengan bagun tidurnya saya dan kondisi hp yang mati *padahal pas tidur batre hapenya masih ada dua, entah kenapa dia tewas termakan waktu semalem doang. Ketinggalan berita banget, nyiapin surprise buat ulang tahun Diso, ketinggalan informasi kecelakaannya Dilho, dan entah berapa sms lainnya yang tumben banget semalem itu lumayan sms yang masuk. Yah, cerita delapan januari pun berisi ulang tahun Diso sampai jenguk Dilho; ya sebenernya nggak panjang-panjang banget sih...

Ulang tahun Diso :
Jadi emang Hani--udah niat lama banget buat ngasih surprise buat Diso. Inget banget dulu gara-gara Hani suka banget main ke 101 jadinya kamar kita bukan 101 H lagi tapi 101 + H. H buat Hani. Terus mungkin saking bener-bener seringnya Hani main ke kamar kita, bahkan orang kalo nyari Hani ya ke kamar kita, akhirnya Hani udah jadi oenghuni semi permanen gitu. Ditambah Pipeh yang bener-bener "ibu" banget buat kita. Masakin sahur *dan bangunin pas udah mateng gara-gara Pipeh menyadari betapa kita kadang ogah-ogahan bangun sahur*hehe :D panggil : Diso, Arum XD

Ya udah, akhirnya karena kedekatan kita dan saing heboh pas ulang tahun satu di antara kita berlima telah terpisah oleh jarak, akhirnya kita ngirim SMS berantai ke Diso. Niatnya mau ngirim malem, tapi karena saya telah semena-mena ketiduran *padahal siang tadi udah semangat banget ngerencanain sama Hani, tapi apa daya, saya ketiduran, HP mati baterai habis. Ya sudahlah~

Akhirnya pagi. intinya ngucapin selamat ulang tahun sama doa doa gitu deh, kalimat panjang, kita ngirim berantai satu kata-satu kata, 6 kali ngirim per orang. Alhamdulillah selesai juga :) Oh iya jadi inget FBnya Diso yang dibajak entah sama siapa pas ulang tahun XD. Sabar ya Diiis >.<

Kemudian.... Dilho.
Dapet SMS yang ternyata baru aku sadarin pas pagi. Dilho kecelakaan dirawat di Sardjito. Liat twitter ternyata udah dipindah ke RS Bethesda. Nanya pipeh mau jenguk kapan, akhirnya sepakat abis Zuhur. Eh ga lama kemudian ternyata Pipeh SMS dia ngajak jenguk sekarang aja. Aku kebetulan emang ga ada jadwal kemaren itu. Yaudah akhirnya fix. Pipeh lagi ga mood kuliah dan akhirnya bolos ternyata. Jam 9an kita sampe Bethesda dan akhirnya ketemu Dilho.

Sambil jalan nyari ruangannya, saya ngamatin sekitar rumah sakit. Sepintas terlintas pengen jadi dokter *lah. Rasa-rasanya ngelihat rumah sakit itu....sesuatu banget. Orang-orang sibuk hilir mudik. Penjaga gerbang besuk yang tertib, orang-orang yang pengen besuk; yang bawa sekeranjang buah-buahan tapi kecepetan dateng--dengan wajah kecewa mereka karena nggak boleh masuk, petugas parkir yang juga sibuk, parkiran yang nyaris penuh. Dan masih banyak aktivitas lain yang benar-benar menggambarkan kesibukan rumah sakit.

Kami akhirnya bisa menemukan ruangan Dilho, karena ruangannya boleh dikunjungi tanpa batasan jam besuk, aku sama Pipeh bisa masuk ke ruangannya. Dilho dijahit 2 cm di kepalanya. Tangannya diinfus. Lemes banget kelihatannya. Tapi Dilho bener-bener ngaku dia merasa sehat. Bahkan kalo aja UAS dia masih bisa mikir, yang nggak sanggup itu badannya buat ngapa-ngapain. Akhirnya Dilho cerita.
Jadi intinya Dilho kecelakaan depan UGD Sardjito. Entah Dilho harus cerita berapa kali kemarin. Aku sama Pipeh yang ebetulan dateng duluan bisa denger cerita Dilho yang lengkap banget.

Jadi intinya dilho pulang dari kontrakan cewek gycen UGM, abis belajar sosiologi ekonomi apa ya kalo ga salah nama mata kuliahnya. Nah pas jalan pulang udah jam 9an, Dilho jalan lewat depan Sardjito. Wajar juga kali yah jam segitu udah nggak terlalu rame, pedagang juga udah beberapa mulai pulang, apalagi pedagang makanan yang emang bukanya dari pagi atau dari siang (bukan emang khusus jual malem). Nah tiba-tiba dari arah kiri ada yang belok tanpa nyalain lampu sen. Dilho yang berusaha ngehindar malah kena pembatas jalan dan tiba-tiba.....jatuh.

Dilho nggak pingsan. Helmnya yang nggak dikaitin bagian bawahnya kelempar. Keningnya kena aspal dan tiba-tiba udah ngalir gitu aja darahnya. Orang-orang pada bantu Dilho dan karena entah gimana kebetulannya juga itu pas banget depan UGD Sardjito akhirnya langsung dibawa kesana. Dilho selain panik sama barang-barang yang dibawa, motornya, dan juga UASnya besok, wajarlah kalo teriak-teriak panik juga. Masalahnya kejadian kecelakaan kayak gitu bisa salah-salah malah disalahgunakan sama orang-orang yang ngambil kesempatan dalam kesempitan. ALhamdulillah, motornya Dilho sekarang udah bisa dibawa balik, tas-tasnya sedompet, HP, dan lainnya juga. Tapi jam-nya Dilho nggak ada. Sabar ya Dil, semoga Allah menguatkan...

Mungkin karena Sardjito emang rumah sakit yang juga paling deket sama UGM, jadi mau nggak mau jam malem gitu banyak juga dokter koasnya. Dari cerita Dilho, dia ditangani sama dokter senior satu orang dan yang lainnya dokter koas. Mungkin ya karena sekalian ngajarin juga ya kan ada objek yang bisa buat ngajarin. Jadi yang namanya ngejahit itu....bener-bener step by stepnya terasa banget. Di mana dokter senior itu nanya-nanya dulu persiapan apa yang dibutuhin kalo mau ngejahit pasien, tanya jawab sama yang koas lah, entah deh itu kalo ada yang salah dimarahin dulu apa nggak. Terus Dilho juga didokumentasiin, difoto-foto gitu. Dilho cerita kalo dia juga malah ngobrol sama dokternya, mungkin karena saking paniknya kecelakaan pas UAS kali ya..."Dokter gimana dokter besok saya UAS." *kalo kata kakak Nozo,"Tuh, dia panik buat UAS. Lah kalo elu, mau UAS malah minta surat izin dokter..." *LOL :D
"Iya Fit, masa lagi jelek gitu aku malah difoto-foto..."

Dilho juga cerita dia dipindah ke Bethesda karena di Sardjito udah nggak ada kamar. Saya sempat tersentak. Betapa banyak orang sakit di dunia ini, ya. Bahkan ini baru Sardjito yang lingkupnya apa sih, Jogja juga rumah sakitnya kan nggak Sardjito doang. Bahkan Dilho sempet dianggurin cukup lama di lorong rumah sakit. "Iya piter, aku dianggurin gitu aja buat dicariin kamar di lorong rumah sakitnya. Ya deket orang-orang yang nungguin. Udah akunya nggak ada kerjaan. Diliatin sama orang-orang yang nungguin." Ya iya Dil, mereka juga nggak punya kerjaan jadi ngeliatin kamu ;) *piss dil - - v

Dan itu ya...lewat cerita ibu kosannya Dilho yang bantuin ngurusin segala macem, di rentang waktu yang lumayan lama selama Dilho agak dianggurin di tepi lorong gitu, yang namanya calon ibu yang keguguran bahkan jatuh lemas dan kemudian mengucur darahnya, yang namanya ibu yang mau ngelahirin, yang namanya orang bolak-balik masuk UGD itu bener-bener mereka liat. Saya bener-bener jadi mikir. Betapa hectic-nya di rumah sakit sana, betapa banyak ragam perasaan berbaur di sana. Sedih, khawatir, cemas, tangis, bahagia (misalnya ada bayi lahir), kecewa, harap, haru, was-was. Betapa takdir Allah benar-benar melingkar-lingkar di atas langit-langitnya. Betapa-betapa-betapa...perawat yang mondar-mandir, dokter yang terus menangani, pasien-pasien yang maunya ditangani duluan, antrian-antrian, telepon yang sibuk, hemh...~

Akhirnya sekitar jam satu apa jam dua gitu, Dilho dibawa ke Bethesda.

Dilho yang kami temui pagi itu cerita lumayan panjang. Ya mungkin bt juga kali ya semaleman nggak ketemu temen dalam keadaan dia mau curhat banyak. Gak lama kemudian Umar sama Ivan dateng, terus ada juga anak-anak IE, anak SEF yang ada Kak Andiranya, Isti sama Fina, Nida' Tyani, Ima,  Nabil Diso, terus ada IE lagi, Amel Wati, Sofyan Kurni, Ngeni Fadlun, Nikari Dhila. banyaaaak banget yang jenguk Dilho. Kadang anak Gycen ya jadi masuk-keluar gara-gara ga enakan kalo ada temen kuliahnya Dilho kan... Ahamdulillah ruangannya Dilho ada beranda belakangnya gitu jadi kalo kita mau ngabur dulu ya ke beranda belakang gitu, sambil denger cerita-cerita, ketawa-ketawa bareng di sore yang dingin *halah.
*intermezzo
Abis Sofyan cerita dia kena pemukul bola softball pas SD dan berdarah juga di kening.
Saya : Berarti Arum sama Arin juga tau dong lo dulu kena kejadian itu?
Sofyan : Iya, tanya aja mereka, tau kok pasti.
*lupa siapa* : berarti emang dari dulu lo udah terkenal ya sof?
Sofyan ; Ya sebenernya gua terkenal ga hoki sih.
Nabil : Sofyan lucu sih..
Terus kita tanya-tanyaan dia tau apa ngga.
Pipeh : Jangan-jangan Sofyan juuga nggak tau Dilho sama Nadia satu SMP
Sofyan : Nggak
Fitri : Andin-Daus tau nggak Sof?
Sofyan : Nggak
*lupa siapa* : Pipeh Nida
Sofyan : Nggak juga. Gua cuma tahu Arum ama Arin doang
*lupa siapa* : Ya Allah Sooof, tiga taun Soof !
Terus ngecek sekelas
Umar : Ama gua pernah sekelas nggak Sof?
Sofyan : Pernah, X4
Nikari : Ama gua , ama gua?
Sofyan : Nggak pernah, lo kan biling Nis. *nada datar dan super yakin*
Nikari dan yang lain2 : IPA 5 soooooof...........! Remove nis dari ipa lima....!
LOLS :D

Lucunya Fadlun sempet salah. Dia sms udah sampe, nyari-nyari ruangan. Dilho di Anggrek 3, Fadlun bilang dia udah liat Anggrek 1 sama 2 tapi ga liat Anggrek 3. Padahal aslinya ya cuman sebelahan doang ruangan Anggrek itu. Selidik punya selidik, ternyata Fadlun selama ini ngiternya di Sardjito- -" Sabar banget ya Dlun, padahal smsan ama kita gara-gara nyari ruangannya udah lama banget.

Terus tiba-tiba abis ada anak IE dan kita ngobrol di beranda belakang, ada yang buka pintu. Dan itu... Kak Hasan Hadi~
Wew, ternyata isinya udah ganti. Yang jenguk Dilho sekarang kakak-kakak Nozo. Aaaaaa~ terharu juga, banyak banget Kakak Nozo yang dateng. Isinya jadi ketawa-ketawa gara-gara Kak Besti  yang ngocol sepanjang jenguk *sampe giginya Dilho yang sakit abis kecelakaan makin terasa sakit gara-gara ketawa. Bener-bener kerasa banget kekeluargaannya >.<

ulai sore aku sama Pipeh pamit pulang, dan karena ada beberapa kendala terkait bonceng-boncengan motor, akhirnya untuk pertama kalinya Diso bawa motor Dilho di jalan raya *cieeeee selamat-selamat Diso! Pas banget lagi ulang tahun, hehe XD

Terakhir : 'Afifah, kenapa saya ikutan jadi judul juga. Soalnya Pipeh tuh baiiiiiiiiiiiik banget banget. Sebenrnya bukan berarti baru sadar. Saya tau kok Pipeh itu emang baik banget dari dulu, hehehe. Dan hari ini juga bener-bener aku ngerasain kebaikan Pipeh, hehe :D. Makasih Pipeh, aku kagum sama baik hatimu :")


Jumat, 04 Januari 2013

Realistis

REALISTIS | Bukan asal milih, tapi juga ngerti, paham, TAHU ALASAN | Realistis; yang baru disadari pada akhirnya harusnya nggak bikin kamu hilang semangat dan nyesel. | Realistislah dengan segala apa yang ada; dan PERLAKUKAN SEMUANYA SEBAIK MUNGKIN.

Re..a..lis..tis.