Pages

Kamis, 03 Oktober 2013

SuperMotivasi : Mbak Birrul Qodriyyah

Uwoooo, lama banget rasanya nggak nyapa blog ini,,,,dan cuma ngiler pengen bacain satu-satu semua update-an yang muncul di dashboard blog #efekterlalubanyaksiteyangdifollow; abis mereka bagus bangus siiih *gamaukalah, hehe.

Yap, jadi sekarang saya mau cerita tentang . . .super motivasi yang saya dapat di minggu pertama kuliah kemaren. Capek-capeknya ngga usah diceritain lah ya, apalagi bolos kuliahnya --a.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oke,, jadi motivasi pertama didapat dari Mbak Birrul Qodriyyah. Siapa mbak Birrul ini ? Jengjeng....Mbak Birrul ini mapres alias mahasiswa berprestasi UGM (tingkat univ, bukan sekadar fakultas lagi) 2012. Sip, basa-basina kelamaan, langsung aja ya...

Kali ini Mbak Birrul ngisi acaranya kemuslimahan. Ini agenda rutin dua minggu sekali(biar selang-seling sama acara kerajinan tangan akhwat gitu setiap minggunya) yang dilaksanain khusus buat muslimah dari pukul 11 sampai nyaris sekitar jam 1 siang. Ya,, kajian jumatan buat akhwatlah istilahnya, hehe.

Judul slide Mbak Birrul itu padet banget; Muslimah Mandiri, Prestatif, Organisatoris. Beliau bahkan mengakuinya sendiri. Ya kalau nggak diakui saya juga nggak mengira seberat itu sih kontennya, hehe... Katanya, harusnya kalau ngisi acara masing-masing poin itu dibahas jadi satu bahasan utama, nggak sekali ketemu langsung tiga poin gini. Tapi nggak papa, Mbak Birrul yang semangat ini akan membahas semuanya *ciaaat

Pertama, Mbak Birrul ngomongin tentang mandiri. Beliau cerita bahwa beliau bukan berasal dari keluarga mampu. Bahkan nggak puny/minta uang jajan karena sadar bahwa orang tuanya juga susah payah mencari uang. Nah suatu ketika Mbak Birrul pengen sekali punya komputer dan di tengah gelisahnya itu cerita sama orangtuanya. Orangtuanya cuma nyuruh beliau buat nabung. Tinggallah Mbak Birrul yang kebingungan karena bagaimana bisa nabung? Orang uang saku aja nggak punya...

Akhirnya Mbak Birrul memutar otak dan menemukan jawaban bahwa ia bisa menabung lewat hadiah lomba. Ahirnya Mbak Birrul (ini cerita waktu SMA ya...) ikut-ikut lomba dan alhamdulillah Allah ngasih rezeki menang. Selang waktu kemudian, Mbak Birrul berhasil mengumpulkan uang. Namun setelah berpikir ulang, Mbak Birrul nggak jadi beli komputer karena Mbak Birrul pengen kuliah. Katanya, saat itu kalo orang mau kuliah minimal harus punya uang lima juta.

Alhamdulillah, Mbak Birrul diterima kuliah dengan beasiswa bahkan sampai lulus. Subhanallah sekali ya :) . Akhirnya uangnya tadi itu dibelikan motor yang dikendarainya sampai saat ini. Motornya itu ia beri nama Mosi alias Motor Prestasi. Rumah Mbak Birrul kalo nggak salah di Bantul. Jadi ya lumayan jauh juga kalau sampe UGM.

Mbak Birrul bilang, ada banyak cara untuk mandiri secara finansial. Bisa lewat beasiswa, part time work, dan juga lomba. Mbak Birrul ini dapet dari tiga-tiganya lho, subhanallah banget ya>.<. Mbak Birrul bilang gini, "Kalau ada mahasiswa kuliah di UGM dan tidak dapat beasiswa, maka saya meragukan dia mahasiswa". Kenapa Mbak Birrul bilang gitu? Soalnya beasiswa di kampus itu banyak banget. Mau buat orang kurang mampu sampai yang mampu(misal beasiswa prestasi yang nggak mandang tingkat finansial keluarga) itu ada. Tinggal kita mau atau tidak.

"Apa kerja part time itu mengganggu? Saya kan kuliah, terus kerja juga, memangnya sempat Mbak?" Mbak Birrul menirukan pertanyaan yang mungkin sering membenak dalam hati mahasiswa. Kata Mbak Birrul gini,"Biar sejalan, bekerjalah sesuai dengan cita-cita; sama dengan tujuan kuliah. Misal saya ingin jadi dosen, ya saya kerja yang sesuai dengan cita-cita saya (kayak jadi asdos, asprak, bimbel, dll itulah). Bekerja cerdas bisa mengalahkan bekerja keras. Saya butuhnya cuma semangat!"

Kemudian yang masalah lomba, Mbak Birrul bilang ikut lomba itu bisa meningkatkan passion. Kalau gagal ya coba lagi. Gagal itu biasa, tapi membuat jadi bisa. Kalau nggak mau bergerak yasudah berhenti; karena konsep utamanya adalah : mau bergerak.

Nah, bagaimana kalau kita belum bisa mengenali potensi diri? Padahal ini penting lho sebelum melecutkan diri sendiri. Kita bisa mengenalinya lewat orang lain. Inget nggak kalo pelajaran BK suka ada kertas yang diisi teman untuk menilai kelebihan dan kekurangan? Nah bisa dengan metode itu. Atau dengan ikut lomba. Berkali-kali lomba, berkali-kali kalah, maka akan tahu bagaimana potensi diri kita. Kembangkan passion untuk bermanfaat bagi orang lain. Manajemen diri tidak akan tercapai dengan baik jika belum mengenali diri sendiri. 

Kalau sudah punya kelebihan, maka tunjukkan! Kalau tidak, maka tidak ada orang yang tahu. Mbak Birrul mencontohkan dari hal-hal yang kecil. Misalnya saat di kelas mencari celah yang bisa dijadikan bahan pertanyaan pada dosen. Ini suatu hal kecil yang gratis yang bisa dijadikan bahan untuk melatih diri secara mentalitas dan kualitas. Kenapa mentalitas? Karena nggak gampang untuk berani bertanya di tengah-tengah kelas. Dan kenapa kualitas? Karena agar pertanyaan kita tidak ditertawakan oleh orang lain, maka tentunya pertanyaan yang diajukan harus berbobot. Super sekali :) !

"Saya itu badannya kecil. Setidaknya kalau saya bertanya saya jadi terlihat lebih tinggi daripada teman-teman saya. Mengapa demikian? Soalnya teman-teman saya duduk, sementara saya yang bertanya berdiri. Otomatis saya jadi terlihat lebih tinggi dan ini membangkitkan percaya diri saya."

Oh iya tentang prestasi aku jadi inget kata-katanya begini, "Dari awal kuliah kita harus pasang target IP kita berapa. Mungkin banyak orang yang bilang IP nggak penting. Yang penting punya soft skill. Itu benar memang. Tapi kalau kita mau apply beasiswa, syaratnya ada minimum IP. Mau ngelamar kerja juga butuh IP. Lha terus apa-apa butuh IP. Jadi ya mau dibilang nggak penting sekalipun, bagaimanapun juga IP itu ya tetap penting..."

"Sukses itu dimulai dari langkah pertama. Tanpa langkah pertama tidak akan ada langkah kedua dan seterusnya. Sukses itu konsisten.Kita harus punya range & prestasi yang jelas. Pilih organisasi yang mana yang bagus Pilihlah sesuai dengan cita-cita kita (aduh jleb banget) . Jika kita melakukannya dengan tepat, maka kita tidak akan merasa lelah karena ini adalah ikhtiar untuk mencapai apa yang kita cita-citakan."

Mbak Birrul sendiri menyarankan kita untuk melakukan trik lama namun manjur. Apa triknya? Tulis mimpi-mimpi, cita-cita kita. Kemudian tempel di dinding kamar. Tambah lagi tulis di post it dan tempel di laptop. Atau bisa juga tulis di sticky notes. Tulis di cover buku tulis. Tulis di cover binder. Biar kita ingat.

Tulis target-target dengan jelas. Mbak Birrul sendiri punya track hidup yang jelas. Setiap tahunnya ia punya suatu goal besar seperti ini :
Tahun pertama tahun organisasi, tahun kedua prestasi, tahun ketiga skripsi, tahun keempat luar negeri. Sekarang beliau sedang proses menyelesaikan skripsinya. Doakan yuuuk :) !

Kemudian setelah kita tulis target-target itu, maka selanjutnya kita harus berpikir positif dan husnuzon pada Allah. Dilengkapi kerja keras dong ya pastinya. Mbak Birrul pernah stress? Pernah. Down? Pernah juga. Manusiawi kok. Mbak Birrul sendiri kalau lagi stress biasanya nulis. Nulis bisa mencurahkan stress, katanya. Nanti setelah itu Mbak Birrul langsung nulis taget-target dan rencana lagi. Biar semangatnya kepompa terus. Aduuuuh, kalau kalian denger, ketemu, dan dengerin materinya langsung dari Mbak Birrul, kalian akan tercengang-cengang liat Mbak Birrul yang super enerjik! Mbak Birrul sendiri cerita kalau kadang yang ditulisnya itu gini : "Mau ngalahin si X(nama orang)". Jadi ya rincinya itu bener-bener sampe ke nama orang aja disebut. Ckckck... "Kita punya target besar capaian kita selama hidup. Kemudian setiap tahunnya juga kita punya rencana besar yang ingin dicapai pada tahun itu. Pikirkan cara-cara mencapainya. Kalau bisa tulis juga!"

Nah kalau masih stress, cari orang yang bisa memotivasi. Lebih pas lagi kalau orang yang kita ajak bicara atau curhat itu orang yang lebih stress dari kita namun dia bisa bangkit. Maka itulah pentingnya komunitas baik yang bisa mengingatkan kita. Ayo lingkari diri kita dengan komunitas yang baik^^.

Mungkin kesempatan cuma datang sekali. Dan kemudian kita menyesalinya jika ia terlewat atau kita kalah di perjuangan mendapatkannya. Betul kesempatan hanya ada sekali. Tapi masih ada yang lainnya. Ingat : ada yang lainnya. Mbak Birrul juga kadang-kadang gugup. Tapi Mbak Birrul tawakkal. Beliau cerita suatu ketika waktu lagi ikut lomba dan udah tinggal beberapa menit lah istilahnya sebelum lomba mulai. Orang-orang pada belajar, sibuk. Nah beliau bilang, kalau lagi gugup dan semua berambisi untuk menang, kadang orang lupa dengan siapa yang membuat peluang menang itu. Ingat itu, Mbak Birrul cuma diem, zikir, ngucap la haula sama doa Nabi Musa. Oh iya jadi inget, Mbak Birrul nyaranin kita punya bacaan rutin.Misal baca QS Al Mulk tiap pagi atau abis Maghrib(lupa), tapi saya jadi inget rutinitas temen-temen pas kelas XII yang rajin banget baca al ma'tsurat. Secara medis, punya bacaan rutin itu akan mengurangi kepikunan, lho :)

Hidup itu hanya sekali. Maka hidup harus direncanakan. Semua orang juga punya tujuan sama, yakni ke surga. Masalahnya adalah bagaimana kita mencapainya? Shalat tiap hari, ibadah rajin, belum tentu Allah ridha dengan amalan kita, bukan? Buat strategi yang jelas dan kuat pondasinya. Laksanakan! Raih ridha Allah!

--Inspirasi dan Motivasi dari Mbak Birrul Qodriyyah, Ilmu Keperawatan UGM 2010
kalo mau buka blognya bisa klik disini

*kalau ngeliat muslimah yang berprestasi keren kayak gini itu rasanya.... :")
--tunggu edisi SuperMotivasi selanjutnya ya :)! *padahal jarak kejadian nyatanya ngga ada 24 jam --a;
maaf ya kalau susunan tulisannya nggak rapi, alurnya aak aneh dan nggak jelas. Tapi semoga yang baca semua bisa dapet intinya, manfaatnya, dan semangatnya, bahkan syukur-syukur disampaikan juga ke orang lain. Semangat berbagi dan menebar kebaikan :) !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar