Pages

Selasa, 28 Januari 2014

Toko Buku

Jika kau pergi mencariku, pergilah ke toko buku, atau pameran-pameran buku. Jika Allah mengizinkan, mungkin Ia akan mempertemukan kita di sana.

Aku menyukai toko atau pameran buku. Terlalu suka. Menghirup aroma ribuan buku di dalamnya. Melihat cover yang berupa-rupa. Aneka warna. Aneka desain. Industri percetakan kini kreatif sekali, bukan? Desain cover yang dulu biasa sederhana maju selangkah demi selangkah. Selangkah menjadi berilustrasi dengan tulisan yang menggunakan font baku. Sampai saat ini berevolusi menjadi cover-cover yang sangat menarik. Ada yang dua lapis, punya gambar timbul, cover paling depan tak utuh, atau malah bisa dibuka dari tengah karena memang didesain seperti itu. Sungguh membuat tertarik para calon pembeli, termasuk aku.

Aku suka memandangi berbagai buku itu lama-lama. Desain yang begitu menarik, dan tentu juga segala macam isi kepala di dalamnya. Ah, betapa produktif sekali orang-orang di dunia ini, ya. Mereka semua mampu menuangkan berbagai gagasan hingga dapat dinikmati jutaan orang. Betapa bermanfaatnya mereka.

Sekalipun sudah sebesar ini, selain novel, buku anak-anak tetap saja masih menarik perhatianku. Entah karena apa. Karena dulu aku sangat suka membacakah? Atau aku berandai-andai dapat membawakan semuanya untuk Fahri yang sangat suka membaca dan Fatih yang baru bisa membaca-meski sesekali terbata. Atau aku membayangkan dunia anak-anak yang begitu menyenangkan jika dilalui di antara tumpukan buku itu. Menyenangkan sekali ya. #terus ngebayangin beliin anak buku di masa depan #abaikan ._.

Aku sungguhan. Mataku berbinar melihat karya-karya serial Kecil-Kecil Punya Karya dan macam-macam seri yang dituliskan oleh penulis cilik lainnya. Berbinar takjub, subhanallah sekali ya anak-anak saat ini. Dunia penerbitan membuka pintu yang begitu lebar bagi mereka. Berbinar, yang juga kemudian mencipta sebersit perasaan sesal, karena dari dulu tidak pernah serius untuk mencipta barang satu saja. Juga berbinar, kemudian iri. Bahwa diri belum bisa menebar manfaat di bumi, seperti mereka; para malaikat-malaikat kecil itu. Sering sekali ya kita yang sudah sebesar ini dikalahkan oleh anak-anak kecil itu.

Ah, kau tahu, pergi ke toko buku -atau pameran buku, tentu saja- adalah wisata yang sungguhan menyenangkan. Wisata yang bisa melecut diri untuk bisa menulis, dan paling tidak menyumbangkan satu saja di antara ratusan judul yang ada di toko buku ini, yang tentunya akan terus bertambah. Semoga ;), kumohon doanya, ya.

Aku melangkah lagi. Ah, kulihat buku cerita ana-anak lama yang sudah terjilid sempurna. Bukan dalam buku kecil-tipis berjudul satu-satu. Ini sudah dijilid dan isinya tentu berjudul-judul. Covernya hijau muda yang menenangkan, kalem sekali warna hijaunya. Buku cerita klasik. Karya Hans Christian Andersen. Karyanya yang imajinatif dan disenangi anak-anak. Ah, malah jadi terpikir dunia anak-anak yang polos dan -tentu- sangat menyenangkan. Orang dewasa juga terkadang berandai-andai untuk kembali ke masa kanak-kanak mereka, bukan? Hahaha, jadi melantur. Aku terlalu sering mengamati Fahri dan Fatih sih, jadi benar-benar melihat kepolosan serta ketulusan mereka ;)

Aku jadi semakin terpekik tertahan ketika mengeksplorasi lebih jauh. Adalah satu penerbit besar yang memiliki penerbit-penerbit anakan, yang bukunya benar-benar-banyak-sekali di toko buku ini. Ah, tentu menyenangkan sekali ya ada di dalamnya. Menjadi editor mungkin sangat menyenangkan, bukan? Membaca tumpukan naskah tiap hari, kemudian mengeditnya menjadi lebih enak di baca-jika ada yang kurang enak di baca, atau sedikit-demi-sedikit EYDnya. Kau tahu, menjadi editor adalah salah satu profesi yang kuinginkan, terutama di penerbit itu :)). Makanya aku pernah bilang ingin tinggal di kota itu. *Padahal di sana bukan kota* #apasih Fit, hahaha.

Baiklah, aku memang belum tahu banyak dunia editor. Jadi ingat dulu pernah chatting sama seorang penulis buku yang pernah kerja juga jadi editor buku. Padahal belum pernah ketemu kakaknya, dan baru sebatas pernah baca bukunya serta follow blognya-sampe seade-adenya aku follow twitternya #*dasar kurang kerjaan*. Tapi kakaknya welcome banget. Beliau itu penulis -dan pernah jadi editor- walau dulu kuliahnya Fisika. (Nulis apa Fit? Novel dooong, makanya saya demen. Kalau nulisnya buku teori Fisika saya nggak akan seexcited itu sama kakaknya, bahkan nggak tertarik buat baca dan kepo, haha. Eh btw, dulu kakanya pernah komen di blog saya B) *merasa senang*. Oke, back to topic.)

Juga ingat Kak Benny Rhamdani, seorang editor yang saya follow blognya, terkadang saya baca artikel di kompasiananya, dan yang sangat saya suka cerpen-cerpen karyanya semasa kecil (dan kalau boleh jujur, sampai sekarang). Dari blog dan kompasiana-nya saya benar-benar membayangkan betapa menyenangkannya menjadi editor dan penulis cerita anak :D *excited*. Tahu novel anak serial Inilah Kelas Paling Ajaib? Sampai 3 seri buku karangan Kak Benny Rhamdani itu terbit. Dan saya taruh urutan paling depan di rak buku kepunyaan saya-yang benar-benar saya urutkan sesuai judul kesukaan. Ah... ;). Bahkan pernah ikut lomba foto dengan karya beliau, padahal saya punyanya terbitan lama. Covernya yang sekarag udah di revisi. Dan Alhamdulillah Kak Benny nggak keberatan saya ikutan mesti bawa-bawa karya terbitan lama itu :) (dan alhamdulillah dimuat looh, cari aja di google). Kemarin di toko buku saya menemukan Buku cerita bergambar seri princess gitu (princessnya shalihah dong, princessnya pake kerudung), salah satu kontributornya juga Kak Benny, menyenangkan sekali ya kak sepertinya bergelut dalam dunia itu :') #tiba-tiba jadi inget Kugy-nya Perahu Kertas

Haha, kadang kalau kayak gini malah jadi terlihat lebih menarik daripada dunia kampus *dikemplang anak seprodi dan seorganisasi* ampun teman-teman, namanya juga curhat, hehe. Dan yaaah, mungkin ini ya yang namanya suka, dan mungkin...menjurus e passion. Entahlah, tapi semoga. #aduh malah ngalor ngidul.

Eh, tapi ngomong-ngomong aku serius. Aku benar-benar berharap kita bertemu di toko buku; bertemu yang tanpa disengaja. Di tanah manapun di dunia ini :')


Buncahan hati selama ke toko buku kemarin
Depok, 27 Januari 2014

4 komentar:

  1. ciee...hati2 ketemu gw di toko buku

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, gapapa kok is ketemu elo di toko buku juga :D

      Hapus
  2. pasang radar neptunus dulu mbak biar bisa ketemu di toko buku hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaaa cindyyyy :') iya nih, makasih ya sarannya hohoho :)

      Hapus