Pages

Selasa, 12 Maret 2019

Membaca (Selintas) Kisah Ibu

Le me yang membaca Happy Little Soul untuk keperluan pekerjaan saja sudah mulai meneteskan air mata di halaman vi (belum isinya bahkan, baru pengantar), dan udah nangis di halaman 8 (lalu terulang di halaman 23). Sampai berpikir, ini aku kenapa ya nangis. Terharu, takut, khawatir, atau merasakan perasaan yang sampai ke hati dari penulisnya, inget ummi, menginginkan hal yang sama, ngerasain titik pasrah berserah lillahi ta'ala ibunya Kirana, atau apa?
Kubingung, haha.

Lalu aku kepikiran bikin tulisan tentang (Menikahi) Perempuan dengan Kekhawatiran-Kekhawatiran. Tulis sini gak ya.

*tapi emang terharu ya lihat perjuangan perempuan-perempuan, para ibu, juga tambah terharu kalau suami dan keuarganya support. semalam lihat ig nya ibunya ayyash hana, ibunya ahsan arkan yang kembar.
dari jumat lalu habis baca selintas kulwapnya mbak dewi aku khawatir soal masakan. lihat gambar di buku love is nya puuung di suatu grup dan mereka bahas kangan awal-awal nikah aku jadi kzl sekaligus khawatir gitu, emang orang udah lama nikah nggak bisa sama baiknya orang awal-awal nikah ya? lalu kemarin waktu temenku bilang istri ente pinter masak ya, aku kayak nelen ludah malu, hahaha. semalam aku lihat sendiri, aku juga senang sih lihatnya, kerasa pakai hatinya :") terus random juga semalam buka ig ibunya ahsan arkan juga masya Allah ya ngelahirin anak kembar tuh, keluar satu, belum lega karena masih ada perjuangan ngelahirin satunya. lalu juga perjuangan dan pengertian suaminya, menenangkan selepas periksa kandungan, ketika yang satu nangis yang satu berusaha melucu, ketika memaklumi segala hal yang crowd di rumah, karena tahu perjuangan istrinya. ah padahal suami bekerja juga tentu lelah ya :") lalu entah kenapa tugas pekerjaan ini membuatku membaca cerita Kirana daaaan tau perjuangan hamil yang berat dan tanpa suami karena lagi dinas, drama new mom and new baby. masya Allah :") dulu ummi gimana  ya waktu aku, meski ga selama itu sih. juga perjuangannya ibuk Kirana ketika bener-bener jaga makan, ngisi diri dengan makanan bergizi yang baik selama hail dan menyusui (bahkan perjuangan nyusuin yang sangat tak mudah). jadi inget abi pernah cerita, dulu ummi minum obat aja gak mau karena takut ngaruh ke anak

demikian curhat singkatku yang sebagiannya tertahan sejak jumat (karena baca kulwap masakan dan gambar beserta hal-hal lain kala itu, ditulis sekarang jadi gak baper sedih khawatir banget kan kesannya :P). tengah maret sudah dekat. spv ku sudah tanya kapan sebar PO. isinya belum kelar. ketimbang huft mari sebut bismillah.

jadi ingat, kemarin kepikiran pertanyaan,
"kamu itu tipikal orang bersyukur atau mengeluh?"
*ngomong sama cermin

--

ini biar aga bermanfaat aku kasih quote yang aku dapat dari buku ini di halaman 26-27, insya Allah nanti dimasukin konten
Ibu yang hebat adalah Ibu yang bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya.
Anak-anak lebih cepat meniru apa yang dia lihat daripada apa yang diajarkan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar