Pages

Jumat, 19 April 2019

Yang Didengar di Perjalanan

Ini awal mula pingin ceritanya sudah lama, tahun lalu.

Waktu itu di ruangan bahas tentang lagu. Tau sendiri kan di Indonesia lagu yang populer ya lagu tentang perasaan dan terutama antara lawan jenis gitu. Lalu satu-satunya orang yang sudah menikah di antara kami bilang. Katanya dulu waktu belum menikah beliau semacam 'apa sih' sama lagu-lagu macam ini. Kayak nonsense gitu aku nangkepnya.

Tapi abis nikah, beliau jadi suka nyari lagu yang pas, dibikin playlist dulu. Lalu diputar buat temen perjalanan kalau pergi bareng istrinya di mobil. Jadi emang udah mencari lagu yang bisa jadi ungkapan hati ke istri gitu dan menyampaiakn perasaan sayangnya ke istri, semacam itu hehe.

Terus kita yang jomblo-jomblo ini heboh gitu. Lebay deng. Intinya jadi komen, wah so sweet ya Kakak. Kepikiran ya ke sana. dsb. dsb. Aku pun begitu mendengar ceritanya, manis sekali ya.

Lain waktu aku pergi naik mobil omku dari Yogya ke Magelang. Mobilnya memutar radio. Sekali waktu ada lagu juga. Beberapa kali naik mobil beliau, ritme dan polanya memang memutar radio, yang memutar lagu di siaran radionya. Kalau ada lagu yang tahu, om (atau tanteku juga, ya) akan mengikuti nadanya lirih. Hehe malu kali ya ada ponakannya.

Lain waktu, berangkat outing. Kami berangkat pagi-pagi sekali, bahkan subuh di jalan dan sudah masuk Jakarta. Kelompokku naik mobil seorang Kakak yang memutar kajian Ustadz Abdus Somad sepanjang perjalanan.

Lain waktu lagi, lebaran tahun lalu kalau tidak salah. Aku naik mobil di Magelang. Begitu mobil dinyalakan, langsung terdengar murottal (nampaknya langsung nyala karena radionya juga ikut mati waktu mesin mobil dimatikan sebelumnya). Aku langsung mengingat kenangan cerita pertama yang kakaknya bikin playlist lagu buat istrinya itu. Aku nggak bicara benar salah ya, semacam preferensi aja apa yang didengar di perjalanan. Dan mungkin juga semua yang aku ceritakan di sini saling menyeling tentang apa yang diputar di perjalanan. Sekali waktu puter radio update kabar jalan, kali lain putar lagu, kali lainnya putar murottal, kali lain putar kajian, mungkin saja kan?

Tapi aku belajar satu hal sih.
Bahwa apa yang diputar di perjalanan, bisa jadi mencerminkan apa yang menjadi penting atau apa yang mau dituju, atau apa yang menjadi value dari suatu keluarga.
Sekali lagi, aku ga bisara soal benar salah yaaa. Kan ini preferensi aja.
Memutar lagu yang sampe seniat itu dibikin playlist tentu menjadi salah satu ungkapan sayang, apalagi ini udah buat yang halal yaaa. Jadi niatannya membahagiakan pasangan :") Dan tentu saja itu berpahala, kan?
Pun ketika aku masuk mobil yang udah memutar murottal. Itu kayak, definisi sayang mereka udah sama-sama dengerin murottal dan menguatkan hafalan bareng. Dan itu cukup buat menghibur sepanjang jalan. Haru aja aku dengernya pas itu. Kayak seolah-olah ngeh, ini tabungan cara ke surga kita.

Semoga apa-apa yang kita dengar menjadi jalan agar bisa dekat ke Allah, dekat dengan ridhaNya, dekat dengan surgaNya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar