Pages

Senin, 14 September 2020

Tyani: Mempersiapkan Kematian

"Kalau kita mempersiapkan kematian dengan baik, kita akan jadi ibu yang baik."

Tadi nulis panjang, tapi hp error dan hilang semua, intinya dulu aja ya nanti diedit hiks

Updated----
Saya masih ingat betul hari itu waktu suatu weekend di September 2017 ke rumah Tyani di Depok karena kami mau berangkat bareng ke nikahan di Wiladatika. Tentu saja sepulangnya kami masih berbincang ringan sebagaimana saat kami juga masih sekamar 2010 lalu. Aih, waktu berjalan cepat sekali.

Kami mengobrol ke mana-mana. Seputar dunia perkoasan Tyani, stase obgyn, stase anak, stase forensik, pernikahan, punya anak, film yang ditonton, olahraga, hataraku saibo, hadits arbain pertama, keluarga seperti apa di masa depan, dan lain sebagainya. Hingga di tengah obrolan itu semua,tercetuslah kalimat dari mulutku waktu bahas tentang masa depan tentang takut menikah dan takut punya anak (ini yang bikin Tyani bahas hadits arbain pertama dan keluarga masa depan).

Sempat aku tanya, mau jadi ibu kayak gimana Tyani? Lalu dia bilang, "Fit, emang yakin akan jadi ibu?" Di sini awal-awal kayak tertohok dong, arah obrolannya mau ke mana nih. Lalu dia lanjutin. "Stase forensik ngajarin aku kalau jangan kePDan kita bakal jadi ibu, PD itu kita mau mati."

Intinya Tyani bilang saat itu. "Padahal belum tentu loh usia kita sampai ke jadi ibu."
Ea ea ea, bener juga sih. 


Lalu meluncurlah kalimat di atas itu, "Kalau kita mempersiapkan kematian dengan baik, kita akan jadi ibu yang baik." Kalimat yang sampai sekarang masih di-pin di google keep wizard hp saya. Dipikir-pikir, kalimat ini relate banget sama semua fase kehidupan. Kalau kita mempersiapkan kematian dengan baik, mestinya kita bisa jadi ibu yang baik, jadi ayah yang baik, jadi pasangan yang baik, jadi anak yang baik, jadi karyawan yang amanah, jadi mahasiswa yang amanah dengan tiitelnya sejauh apapun merantau dari rumah, dan lain sebagainya. 

Untuk Tyani, semangat ishipnya ya. Semoga perjalanan dan masa akan membentukmu menjadi dokter yang berbeda. Yang  jauh lebih hangat hatinya, jauh lebih sayang  sama orang lain, jauh lebih berani melawan segala ketakutan yang sesungguhnya hanya ada dalam diri sendiri. Tentu saja doa ini #ntms juga.

Salam sayang :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar