Pages

Senin, 13 Oktober 2025

Tidurnya Ibuk

Aku melihat ibuku tertidur di waktu yang biasanya ia sibuk. Biasanya, waktu itu adalah masa beliau rapat. Lepas dari amanah yang membuatnya harus rapat, beliau mengurusi pernikahan adikku. Lepas nikahan adikku, masih harus urus bolak balik ke rumah sakit karena menantu barunya demam berdarah. 

Waktu kadang begitu jahat kepada para ibu. Meski kutahu mereka tak pernah berpikir begitu. Aku hanya coba saja mengetikkan diksi yang kupilih agar drmatisasinya lebih terasa. Karena kuyakin, seluruh waktu ibuku lebih banyak digunakan untuk memikirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri. 

Demi melihat ibuku terlelap tanpa niat. Mendengkur pelan serupa melepas kelelahan. Aku terharu tanpa tepi. Hanya tidur siang sejenak di waktu yang hampir mustahil kusaksikan beberapa tahun terakhir, membuatku mengenang banyak hal yang sudah terjadi di perjalanan ini. Meski aku sering merutuk tersebab waktu luang yang sulit karena mengurus anak kecil, rupanya istirahat ibuku juga jarang menjelma nyata. 

Istirahat Ibu, tubuhmu membutuhkannya. Sejenak saja, bukan? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar