Pages

Jumat, 03 Januari 2014

Surat Cinta Buat Izzah

Jogja, 2 Januari 2013 23.19
Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum wr. wb.
Halo Izzah, apa kabar perasaanmu kini? sudah lebih lega kah? Lebih tenang? Atau malu-malu ragu untuk mendekap erat Kak Gildi-seseorang yang kini kau sebut sebagai suami.

Izzah, 
tidak ada 24 jam lagi sampai akad itu benar-benar terucap oleh lisan dua laki-laki yang kamu sayangi itu. Kalimat yang dengan diucapkannya benar-benar membuat segalanya berubah. Halal harammu, kewajibanmu, hakmu, statusmu, isi kepala dan hatimu, ibadahmu, bahkan...surgamu.

Aku masih ingat ketika berita gempar itu menghebohkan angkatan, menggantikan topik apapun yang sedang dibicarakan, bahkan tetap jadi topik utama berhari-hari ke depan. Siapa yang menyangka? Hingga cerita-ceritamu yang kami tunggu kau ceritakan. Sosoknya kau perkenalkan. Sekali lagi, siapa yang menyangka? Tapi semoga langkah kalian berdua adalah langkah yang akan membuktikan janjiNya, Semoga Allah selalu menolong kalian, ya :)
“Ada tiga golongan yang wajib bagi Allah menolong mereka. Pertama, budak mukatab yang ingin melunasi dirinya agar bisa merdeka. Dua, orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya dari maksiat. Dan ketiga, para mujahid di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibn Majah)
Izzah sayang, tentang 3 Januari, siapa yang tidak kaget?
Tapi aku yakin seberapa dan bagaimanapun kagetnya kami, doa-doa terbaik tentu terkirim untukmu. Melangit, untuk kemudian segera membumi. Menghiasi ikatan suci ini dengan barakah dan rahmah. Mengetuk perlahan pintunya untuk dapat tinggal dan tak pergi-pergi. Dan kau pun tak mengharapkannya pergi, bukan?

Izzah sayang, berbahagialah!
Bukan hanya atas status yang segera berubah atau cinta yang telah terikat kuat semata. Melainkan karena peluang ibadahmu semakin lebar menganga. Bagaimana tidak? Senyummu, cantikmu, rindumu, sapamu, penjagaanmu, baktimu, apa-apa yang kau siapkan untuknya kini ibadah. Benarlah apa yang orang bilang, bahwa menikah adalah ibadah yang jangka waktunya paling lama. Surgamu kini ada pada ridha suami. Dan kelak di kakimu jugalah surga akan dititipi. Subhanallah :')

Maka jagalah. Jagalah rumahmu, di mana setiap orang bisa saja datang, tapi yang dipersilakan tak bisa sembarang. Jagalah dirimu, kehormatanmu, seolah-olah Allah benar-benar akan menitipkan Imam Syafi'i, Aisyah, atau Muhammad Al Fatih dalam rahimmu. Jagalah keluargamu sampai seakan-akan kau benar-benar bisa melihat luar biasanya cemburu para bidadari surga atas luar biasanya penjagaanmu. Seakan-akan kau benar-benar mendengar sabda Rasulullah itu, "… Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari… karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah…"

Iringi semua dengan basmalah. Sertai niat lillah. Untuk Allah. Karena kalau itu karena Allah, pasti akan terselip barakah. Belajarlah dari para Nabi, para sahabat, para anak-anak Nabi. Mereka contoh terbaik sepanjang masa. Kepadanya kamu belajar membangun cinta. Ah, maksudku, tentu saja bersama-sama. Agar cinta kalian menjadi istana, tinggi menggapai surga.

Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a baynakuma fii khayr. Semoga berkah Allah dilimpahkan kepadamu, semoga berkah Allah dilimpahkan atasmu, serta semoga Allah menghimpun kalian berdua di dalam kebaikan...:')

Akhirnya hari ini tiba, Zah. Selamat menjemput RidhaNya :')

Wassalamu'alaikum wr. wb

Jumat, 3 Januari 2014 00.09
peluk sayang,
Fitri Hasanah Amhar

nb : aku punya rekomendasi lagu buat Izzah, dengernya udah lama banget dari zaman SMP danmasih suka sampe sekarang :) , Ketika Dua Hati Menyatu sama Adalah Engkau  - nya Seismic :) . Selamat merasakan atmosfir lagunya pada kehidupan sebenarnya, Zah :)

4 komentar:

  1. Balasan
    1. sama-sama Is, tapi btw, makasih buat apa ini teh?

      Hapus
    2. Oh kirain postingan ini buat gw

      Hapus
    3. makanya nikah is, entar aku bikinin juga deh, tapi judulnya bukan surat cinta ya :P

      Hapus