Kita tidak pernah tahu, bagian mana dari kata-kata kita yang barangkali mengubah perasaan orang lain; entah menjadi lebih baik, atau justru menjadi lebih buruk.
Seperti seujung kata terima kasih yang disampaikan salah seorang kakak di suatu Senin ketika saya sudah resmi tidak di tim itu Jumat sebelumnya. Kata yang tak disangka dari orang yang tak disangka. Rasanya menenangkan segala luapan emosi dan tangis yang saya tahan-tahan Jumat sebelumnya..
Seperti kata rumah yang disampaikan seorang teman kemarin, ketika sehari sebelumnya ada kata-kata sindiran cukup membuat diam. Meskipun tahu itu bukan sindiran, tapi becandaan. Apalah daya kondisi yang sedang sensitif memilih diam saja, berusaha tidak memasukkan apapun ke hati.
Kita tidak pernah tahu bagaimana efek dari kata-kata yang kita sampaikan pada orang lain. Tidak tahu itu menyakitinya, atau ternyata membuatnya lebih tenang dan merasa lega. Meskipun di satu sisi memang terkadang kita perlu menebalkan telinga untuk kata-kata yang barangkali akan membuat kesal dan menguras stok bahagia.
Maka, berkata baik atau diam saja memang keharusan ya :") karena ndak pernah tau kondisi orang lain waktu mendengar itu jadi kayak gimana. Dengan teman-teman selingkaran yang udah biasa no-hurt-feeling pun somehow kita perlu tau kondisi orang lain waktu kita saling melempar canda.
Selamat berproses dan berprogress ya Fit mengelola emosi. Belajar! Kita tidak pernah tahu di depan nanti ada apa. Hari-hari ini, semoga bisa kamu sikapi dengan baik :')
4 April 2018
setelah rumit sekali hati dibujuk kompromi belakangan ini
setelah tulisan-tulisan di blog berujung pada draft karena memilih diam
setelah merasa sepi, di dunia yang ramai ini