Kamis, 27 Maret 2014

Quote : Menciptakan Kultur Berkarya

"Menciptakan kultur berkarya lebih keren daripada menciptakan karya. Menciptakan kultur adalah menciptakan jiwa, menciptakan karya adalah menciptakan benda."
Mas Solli Murtyas, Ketua FLP Wilayah Yogyakarta
UpGrading 2014 | Sabtu, 1 Maret 2014
Taman Buah Mangunan, Yogyakarta
inget kakak-kakak kaderisasi sekaligus pembina klub FLP
dan inget OTI, kalau denger Quote ini

Rabu, 26 Maret 2014

Membangunkan Raksasa Tidur

Ada raksasa. Seperti yang kita ketahui dan otomatis berada dalam benak kita, raksasa adalah sesosok bertubuh besar dan memiliki kekuatan berkali lipat dari kekuatan manusia biasa. Tapi ia yang memiliki kekuatan itu sedang tidur. Tidur untuk sekian lama dan kita yang menunggu bangunnya ia agar dapat melihat kekuatannya malah duduk menunggu. Ada satu dua yang berupaya membangunkan, raksasa itu tak peduli. Paling hanya bergerak-gerak sedikit, tak mengindahkan. Atau mengindahkan, tapi sedikit memasang muka sebal karena diganggu.

Raksasa itu nyata, ada dua raksasa yang terasa akhir-akhir ini. Saya seperti menyadarinya ketika tahu beberapa fakta yang diceritakan ketika kumpul GMIF dan satu lagi...gak usah disebutin deh ya, hehe. Tapi yang kedua itu alhamdulillah udah terasa mulai menggeliat dan bangun akhir-akhir ini. Yang diceritain pas GMIF itu, it's like yang punya hak dan kewajiban siapa, tapi yang ngurus siapa. Tentang event besar yang bergengsi di kampus ini. Saya terperanjat, keren banget, sama kakak-kakak yang akhirnya repot-repot turun tangan ngurusin hal ini-padahal kayaknya semua orang yang gak tau juga mikir kalo hal ini diurus sama pihak yang 'tinggi' di kampus. Tapi kenyataan berkata lain *tsah~ Dan para kakak keren ini, di tengah segala kesibukannya, meluangkan waktu untuk mengurusi acara yang dulu juga mereka ikuti.

Ada raksasa. Seperti yang kita ketahui dan otomatis berada dalam benak kita, raksasa adalah sesosok bertubuh besar dan memiliki kekuatan berkali lipat dari kekuatan manusia biasa. Tapi ia yang memiliki kekuatan itu sedang tidur. Tidur untuk sekian lama dan kita yang menunggu bangunnya ia agar dapat melihat kekuatannya malah duduk menunggu. Dan mungkin kita terlanjur lupa dan tidak peduli, bahwa raksasa itu, juga dapat berbentuk raksasa tidur dalam kita sendiri. Masih banyak yang harus dibenahi.


Isi kepala 20.50
26 Maret 2014 *sebenernya awalnya isi kepala 25 Maret sih
habis rapat PDD SuperCamp#1


Selasa, 25 Maret 2014

Mulailah

"Kalau nggak dimulai, kapan sejarah dimulai?"
--Kak Asdo Alam,
Alumni IC, lulus tahun 2000
pendiri BeeWhite Management
serta Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia
24 Maret 2014 | foodcourt lembah UGM

Kemarin ketemu Kak Asdo, nemenin Nikari sebenarnya. Kak Asdo adalah inisiator sekaligus pendiri Gerakan Menuju Anak Baik Indonesia (GEMABI). Akhir tahun lalu, di Jakarta membuat acara Jambore Nasional pertama. Pesertanya ada berapa? Seribu dua ratus. 1200. Saya nggak kebayang anak-anak segitu banyak menuhin lapangan buperta Cibubur. Subhanallah.

Pesertanya dari mana? Dari mana-mana. Jabodetabek, Bandung, Semarang, Bali, dan entah mana lagi Kak Asdo nggak nyebutin semuanya. Dalam bayangan saya acara itu langsung sukses besar (ngeliat pesertanya yang antusias datang dari mana-mana padahal biayanya lumayan mahal untuk yang tidak disubsidi karena kurang mampu).Tapi ternyata Kak Asdo bilang gini, "Keluhan yang datang banyak. Saya dicaci maki juga banyak. Tapi kalau nggak dimulai, kapan sejarah dimulai?"

Ah, subhanallah Kak :) Benar kata Mas Maul di kumpul GMIF Jumat kemarin, inisiator itu pasti orang-orang terpilih. Dan Kak Asdo, bisa jadi salah satunya. Salah satu dari orang-orang yang dipilih Allah untuk menyebarkan kebaikan dalam jangka yang lebih luas dari kebanyakan orang.


Selasa, 18 Maret 2014

Kebaikan Diam-Diam

"Lakukanlah suatu kebaikan diam-diam yang membuatmu merasa PD ketika berdoa pada Allah." 
Bu Dini, Guru Aqidah IC | 22 Juli 2011 
 Itu pesan Bu Dini kala mengajar Aqidah dulu. Masih awal semester kelas XII : Juli 2011. Entah saya lupa karena apa Bu Dini tiba-tiba ngomong begitu. Tapi yang pasti Bu Dini -dengan nada bicara khasnya yang penuh semangat- benar-benar menyuruh kami memiliki suatu 'kebaikan diam-diam'. Sayangnya saya lupa kisah apa yang beliau ceritakan sebelum memberikan kalimat itu sebagai closing statementnya.

Kita tidak pernah tahu ridha Allah datang dari mana. Baiklah jangan jauh-jauh ridha Allah yang dapat menyelamatkan dan mengantarkan sampai ke surga. Bahkan kita tidak pernah tahu doa kita dikabulkan Allah lewat pintu mana. Belum tentu lewat doa kita, pun seberapa sering kita memanjatkannya. Mungkin ada orang lain yang kerap mendoakan kita. Atau tumbuhan yang bertasbih padaNya? Atau mungkin hewan yang tertolong oleh kita? Atau mungkin malaikat yang senantiasa memujiNya. Entah dari pintu mana, kita tidak pernah tahu.

Kebaikan diam-diam tentulah berteman baik dengan perasaan ikhlas. Perasaan tidak ingin siapapun tahu yang dibarengi dengan konsisten. Bisa berupa rutinitas sedekah, shalat malam, puasa daud, dzikir dalam banyak keadaan yang tidak banayak orang melakukannya, dan entah apa lagi tabiat baik lainnya. Tapi kebaikan diam-diam tidak melulu yang selalu terihat amat dekat dengan sesuatu yang umum dinilai sebagai ibadah. Ia bisa berupa menyiram bunga setiap hari: menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup lain. Bisa berupa menyapu jalan depan rumah, membagi makanan pada teman, meringankan beban orang lain. Apa saja. Kita sungguh tidak pernah tahu Allah mengabulkan doa kita lewat pintu mana.

Saya jadi ingat, Kamis lalu ketika shalat Maghrib di Mushala Milan, ada dua orang yang sudah selesai shalat di sana. Satunya membuka buku, catatan kuliah sepertinya. Satunya lagi, sedang melipat mukena untuk digantung di deretan mukena mushala.

Selepas kami shalat, saya baru menyadari bahwa orang tadi masih melipat mukena. Ternyata ia tidak hanya melipat mukena yang tadi ia pakai untuk shalat. Tapi ia melipat semua mukena yang ada di mushala. Saya kagum atas kepeduliannya. Sekali lagi : peduli. Bahkan kalau boleh saya deskripsikan orangnya, tanpa mengurangi rasa hormat, orang tadi belum menutupi auratnya dengan berhijab. Kenapa gini aja diungkit, Fit? Sederhana, soalnya orang berhijab rapi biasa dihubung-hubungkan dengan lembaga dakwah kampus atau orang-orang yang sering berurusan sama mushala. Wajar kalau demikian. Secara umum orang juga akan mikir hal yang sama.

Tapi tidak pernah ada batasan untuk peduli, bukan? Orang tadi sambil melipat satu-satu mukena mushala ngobrol asik juga sama temennya-bahkan temennya gak bantuin dan masih sibuk sama bukunya itu. Bahkan dia nggak mengeluhkan keadaan mukena mushala yang nggak rapi atau mungkin dia anggap kurang terawat sehingga harus repot-repot dilipetin satu-satu. Saya sebenernya jadi ngerasa ditegur juga. Mukena mushala kadang digantungin gitu aja, tanpa dilipat lebih rapi atau gimanalah. Orang suka semena-mena gitu narohnya. Apalagi kalau lagi buru-buru. Saya lebih sering bawa mukena dan pakai mukena sendiri sebenarnya. Tapi persoalan merapikan mukena mushala, sekalipun harusnya kesadaran yang make, tapi masalah kepedulian adalah permasalahan bersama.

Itu tadi salah satu contoh sederhana. Mungkin orang tadi tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang luar biasa. Tapi siapa yang tahu perilaku mana dari diri kita yang berhasil mengetuk langit agar Allah melimpahkan kebaikan pada diri kita? Entahlah, tidak pernah ada yang tahu.

Oleh karena itu,,,
"Itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu berbuat baik. Setiap keputusan yang akan mereka ambil, setiap kenyataan yang harus mereka hadapi, kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan, itu semua akan mereka sadari sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang indah, yang akan menjadi sebab-akibat bagi orang lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya berakibat baik ke orang lain."
- Rembulan Tenggelam Di Wajahmu, Tere Liye.*
Kita mungkin memang tidak tahu banyak hal. Jawaban atas doa, masa depan, dan masih banyak lagi. Meski demikian, teruslah berbuat baik. Yakini saja, Allah pasti tahu.

*novel favorit :) dan quotes kenangan :P
18 Maret 2014
23.47
yang masih harus belajar banyak untuk memperbaiki diri

Sabtu, 15 Maret 2014

MII#1~1435H

pecahtelor*mungkin*,Jumat, 14 Maret 2014
yang di MU belum difoto soalnya._.

Percakapan

Pernah baca Bab I Buku Tuhan Maha Romantis?
Judulnya Renjana. Aku membacanya jauh sebelum memegang utuh bukunya ditanganku. Pdfnya disebarluaskan sang penulis lewat twitter. Potongan kisah yang isinya kekakuan ketika bicara satu sama lain. Memulai bicara tapi malah tercipta potingan pembicaraan yang aneh. Gagu, mereka begitu. Setelah sekian lama tidak bertemu.

Itu yang tadi mau aku bilang, tapi tidak jadi. Percakapan tadi mengingatkanku pada naskah itu. Ini aneh. Aku tahu kau juga tahu ini aneh. Tapi aku biarkan saja, mengalir apa adanya. Aku sungguh tidak mau merusak bahagia-sederhana ini buat kau. Kita sama-sama tahu bukan tujuan itulah yang ingin didapatkan dari cakap kita : bukan sesuatu yang justru lebih mudah diperoleh tanpa cakap.

Nyatanya usai cakap tanpa hasil -tentu bagimu bukan tanpa hasil- kau tidak juga menanyakannya. Terserah mau beralasan seperti apa, toh kita sama-sama tertawa dalam hati; untuk sesekali menyadari kebodohan masing-masing. Aku tahu rasanya. Sungguh tahu. Tapi aku bersyukur jika kau tidak menerka-nerka. Nanti tambah perih jadinya.

Hei, bahkan sejauh ini aku belum bertanya. Kau yang disana, apa kabar? Perlukah sama-sama bicara pada bulan den gemintang dari sudut masing-masing? Ehm, mungkin tidak, biar Tuhan yang mengarahkan. Mungkin begitu, ah...sudahlah. Usai, selesai.

Jarak

Jarak, katanya ia adalah sesuatu yang bisa ditempuh dengan cinta. Iya, cinta, dalam bentuknya sebagai kata kerja, katanya akan menempuh sesuatu bernama jarak.

Namun suatu ketika, aku menyadari bahwa jarak adalah sesuatu yang dapat ditempuh dengan perasaan ikhlas. Ikhlas yang mendasari suatu perasaan cinta? Ya, mungkin. Ikhlas tanpa perasaan cinta? Tadinya aku ragu akan hal ini. Ikhlas adalah tingkatan yang lebih tinggi dari cinta. Tapi ternyata, jarak adalah sesuatu yang bisa ditempuh oleh rasa ikhlas, walaupun tanpa rasa cinta. Entah, mungkin saja belum.

Perjalanan | Selasa, 11 Maret 2014
Masih mencari .

Selasa, 11 Maret 2014

Ketika Lelah

Maka ketika lelah, ingat saja wajah mereka. 
Ingat untuk menjaga perasaan mereka. 
Ketika lelah, jangan sampai menyerah.

Kebetulan

Orang bijak bilang dalam hidup tidak ada yang kebetulan. Semua adalah rencana Tuhan. Aku percaya sampai suatu ketika aku duduk termenung dan memikirkan.

Apakah benar tidak ada hal yang merupakan kebetulan? Tiba-tba aku jadi berpikir bagaimana kalau pernyataan itu punya prasyarat. Dan entah mengapa, aku kemudian meyakini bahwa dalam hidup ada syarat yang membuatku memercayai adanya kebetulan.

Apakah pertemuan tak disengaja, kesamaan yang tak disengaja-bahkan pada waktu yang sama, dan hal-hal lain yang tidak disengaja bukan merupakan kebetulan? Jika memang semua rencana Tuhan, lalu apa maksudnya? a-p-a-m-a-k-s-u-d-n-y-a?

Kemudian aku memaksa diri bahwa aku memang harus memercayai kebetulan. Agar langit-langitku tidak usah menampung tanya akan hal yang terlalu ingin aku ketahui alasannya pada Tuhan. Agar aku tidak kembali belajar mengeja hal yang memang masih belum jelas terbaca. Agar aku tidak usah terus-terusan menebak-nebak maksud Tuhan.

Agar aku bisa membiarkannya sebagai angin lalu : ketidaksengajaan yang memang tercipta hanya untuk sejenak disapa. Lalu tak usah ditebak-tebak apa maksudNya. Agar kehidupan dapat kembali berjalan sepertimana seharusnya.

Kamis, 06 Maret 2014

Curcol #06032014

Halo, apa kabar diri?
Tiba-tiba aja pengen ngeblog. Rasanya penat akhir-akhir ini. Banyak hal yang sebenernya bisa dibawa santai aja tapi entah kenapa malah kepikiran dan...yah~

Apakabar Fit? Apa kabar file .doc yang gak selesai-selesai itu? Ingat waktunya makin sempit *terus lo malah ngeblog gini-,-*. Janji yang harus dicancel, tugas dari kakatingkat yang belum tersentuh, dan waktu yang tabrakan*bagi gue itu bukan sekedar what-you-called-by-'n'. Ah, sudahlah

Haha, lucu rasanya kalo ngeblog kayak gini. Maaf ya blog suka jadi tempat sampah. Tapi nulis itu ya jujur-jujuran sama diri sendiri sih. Emang akunya juga yang belum bisa konsisten nulis hal yang bawa manfaat kayak curcolan macem ini *astaghfirullah. Tapi kalau berkutat dengan menulis adalah salah satu cara menerapi diri *kayak yang Kak Himsa bilang*, bagi saya, kenapa engga? Baik kok menerapi diri juga :P *ngeles.

Kenapa nggak nulis di jurnal sendiri aja Fit? Biar terangkai dengan baik aja kali yah, kan pengen jadi penulis :P. Hahahaha, abaikan, itu mah alesan aja sih. Tapi iya juga, kalau nulis sendiri nanti malah so random things dan ga selesai dan nemu titik konklusi *kayak ini nemu aja.

Belakangan ini kerasa banget ga bisa multitaskingnya, susah fokusnya, cepet capeknya. Juga kerasa banget kalo gak bisa baca buku sampe selesai *padahal ini hampir dua minggu, hiks. Tapi kalo nanya siapa yang pantes disalahin ya diri sendiri juga sih. Masih belum dewasa, pengaturan waktunya masih belum baik. Kecapean itu juga pasti efek kurang bisa atur waktu #tariknafas. Hahaha jadi inget tadi ngobrol-ngobrol sama Mbak Maul pas kumpul OC SC PAS *yeay!*, kenapa malah teraturan pas SMA ya ritme hidupnya *yaiyalah Fit-_-!

Tapi mau ga mau ini harus dihadapin. Gak boleh lagi menerlantarkan targetan-targetan itu, bahkan menelantarkan cucian atau jemuran sekalipun *iniapasih-_- Semangat Fit! Yuk mulai kerjakan satusatu dan awali dengan bismillah :') buktiin sama sikertasoranye kalau mereka bisa dicoret satu-satu. Buktiin sama file .doc itu kalo bakal selesai bahkan sebelum bulan ini berakhir. No excuse, pasti bisa Fit :) Allah ngasih waktu yang sama buat kamu dan para orang-orang hebat itu *nomensyen*, kalo mereka bisa, kenapa kamu engga? Jangan-jangan emang kamu yang anomali. Nggak mau jadi pencilan kan Fit? *hayo inget pencilan gak sodara?itu materi Statistika jaman esema

Terus aku ngga mau jadi anomali, hohoho. Makanya sekarang udahan dulu ngeblognya, dadah. Maaf ya kalo agak ga nyambung *ganyambung banget sih ini Fit -,-

terus tiba-tiba jadi pengen ga punya follower blog ._.

Karena Ilmu Adalah Cahaya

Aku mengeluhkan buruknya hafalanku...
"Jauhilah maksiat," pesan guruku, 
"Karena ilmu adalah cahaya. Dan cahaya Allah bukan untuk pelaku dosa."
-Imam Syafi'i


-(kalau nggak salah)dari Qurannya Fathin
Rapat OC Acara Open House KMFM
22 September 2013

Selasa, 04 Maret 2014

Manfaat Penggunaan B-Tree pada Secondary Storage

Pengertian B-Tree dan Secondary Storage
B-Tree yang merupakan kependekan dari Balanced Tree merupakan bentuk umum dari red black tree. B-Tree dirancang seimbang sehingga memiliki ketinggian yang sama pada setiap daunnya untuk memudahkan pencarian. Tidak seperti binary search tree (BST) yang hanya memperbolehkan treenya memiliki dua child, internal node pada B-Tree boleh memiliki lebih dari dua child. Dengan demikian, B-Tree memungkinkan untuk menyimpan banyak data dalam satu node.

Secondary storage merupakan media penyimpanan komputer yang berupa disk. Secondary storage memiliki kapasitas yang lebih besar, harga yang lebih murah, dan akses yang lebih lambat dibandingkan dengan primary storage. Data pada secondary storage tidak dapat diakses langsung oleh CPU, melainkan harus dicopy terlebih dahulu ke primary storage.

Implementasi
Karena keterbatasan mekanik, suatu akses pada secondary storage akan membutuhkan waktu yang relatif lama. Akses ke disk diperkirakan 1000x lebih lambat dibandingkan akses ke main memory atau primary storage. Di sisi lain, main memory tidak memiliki kapasitas yang cukup besar. Oleh karena itu manusia tentu membutuhkan disk untuk menyimpan berbagai macam data.

Bisa diambil contoh suatu data di yellow page suatu wilayah yang tiap entrinya terdiri dari data pribadi berupa nama, nomor telepon, serta alamat. Katakanlah ada 4.000.000 penduduk dan masing-masing entri disimpan dalam sebuah record yang besarnya 512 byte. Maka total ukuran file yang dibutuhkan adalah sebesar 4.000.000 x 512 = 2.048.000.000 atau sekitar 2 GB. Ukuran file ini akan terlalu besar jika disimpan dalam main memory sehingga perlu disimpan dalam disk. Sementara bisa dibayangkan jika yang didata adalah ratusan juta data, maka akan dibutuhkan disk yang lebih besar lagi kapasitasnya.

Ketika menggunakan disk untuk penyimpanan, akan digunakan struktur blok pada disk untuk menyimpan data. Blok merupakan satuan unit transfer antar disk dengan memory agar dapat dibaca pada komputer. Suatu secondary storage akan dibagi menjadi blok-blok yang berukuran sama. Katakanlah 1 disk block berukuran 8.192 byte atau sekitar 8 KB. Maka akan diperlukan 2 GB/8 KB per blok = 250.000 blok. Dimana setiap blok akan menyimpan sebesar 8.192/512 = 16 records.

Semakin membutuhkan disk berkapasitas besar, maka permintaan terhadap akses data pada disk atau secondary storage juga semakin tinggi. B-Tree adalah metode indexing data yang memungkinkan untuk memperkecil waktu akses data pada suatu disk. B-Tree yang dapat menyimpan banyak data dalam satu node akan memungkinkan jumlah subtree dari B-Tree dapat sangat banyak. Karena itulah B-Tree sangat cocok digunakan dalam pengelolaan data dalam disk. Karena didesain memiliki banyak cabang, B-Tree dapat meminimalisasi jumlah akses terhadap disk.

B-Tree termasuk pada teknik pencarian “multiway search tree” yang dapat meminimalkan jumlah akses ke disk. Setiap node akan disesuaikan dengan ukuran blok pada disk. Mengacu pada contoh yang telah diuraikan sebelumnya, maka 1 node akan memuat 1 blok atau 8 KB. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan jumlah blok transfer. Pada node-node B-Tree, data disimpan secara terurut agar mempermudah pencarian sehingga waktu yang digunakan lebih efisien. B-Tree juga memberi indeks pada blok-blok tertentu sehingga pencarian tidak dilakukan di seluruh data namun hanya pada blok-blok tertentu. Pemberian indeks ini dilakukan B-Tree dengan algoritma rekursif.

Referensi :
~. 2007. Bab 2 : Landasan Teori. Diunduh dari http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-2-00213-IF-Bab%202.pdf pada 4 Maret 2014 pukul 11.49.
Manurung, Ruli dan Azurat, Ade. 2007. IKI 20100 : Struktur Data dan Algoritma “B Tree”. Diunduh dari http://aren.cs.ui.ac.id/sda/resources/sda2010/13_btree.pdf pada 27 Februari 2014 pukul 13:55.
Mushofan, Aldyaka. 2013. Makalah IF 2120 Matematika Diskrit – Sem. I Tahun 2013/2014 “B-Tree dan Penerapan di Basis Data”. Diunduh dari http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2013-2014/Makalah2013/MakalahIF2120-2013-104.pdf pada 27 Februari 2014 pukul 13:57.
Wahyu, Pakasius. 2011. Makalah IF 2091 Struktur Diskrit – Sem. I Tahun 2011/2012 “Cara Kerja B-Tree dan Aplikasinya”. Diunduh dari http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2011-2012/Makalah2011/Makalah-IF2091-2011-029.pdf pada 4 Maret 2014 pukul 11.43.


 dibuat untuk memenuhi Tugas I Analisis dan Desain Algoritma II,
4 Maret 2014