Mengapa Matematika? Ya, kedua kata itu sengaja aku jadikan judul postingan blog kali ini. Ini tentang mengapa aku merencanakan jurusan Matematika untuk kuliah nanti.
Kira-kira dua minggu yang lalu, Hamzah Asadurrahman, ketua angkatan Gycentium Credas Disorator, membagikan angket di kelas. Angket itu berisi empat poin utama. Nanyain baju wisuda mau pake apa *yang cewek milih antara kebaya, toga atau longdress*, nanyain usulan benda peninggalan yang bisa dikasih ke IC, nanyain jurusan dan PTN yang diminati, dan kritik saran buat angkatan.
Oke, jadi aku bakal fokus ke poin ketiga yang udah aku sebutin tadi. Tentang jurusan dan PTN. Mengapa PTN? Karena angket ini urgensinya buat ngelist banyak sedikitnya yang minat ke suatu jurusan sehingga kita, para siswa kelas 3 sma yang bentar lagi mau angkat koper ke gerbang kuliah itu bisa tau berapa probabilitas masuk ke jurusan itu-setidaknya dengan ukuran saingan dari sekolah sendiri- lewat jalur undangan. Meskipun sekolah kami dapat jatah 75% rangking tertinggi dari tiap kelas, kita nggak akan bisa jamin siapa aja yang bakal keterima dan siapa yang bakalan didepak. Tapi ya kita bisa berpikir secara logika buat ngitung peluang. Ngeliat siapa aja saingan kita dan berpikir masalah : kira-kira rapornya bagusan aku apa dia ya? Karena secara logika pasti suatu PTN akan lebih memilih siswa yang memiliki prestasi lebih baik daripada yang kurang ketika sedikit bangku diperebutkan oleh banyak orang.
Saat itu, aku masih agak bingung juga sih mau nulis apa. Sebenarnya keinginanku sudah ada sejak liburan kenaikan kelas kemarin. Aku ingin memilih jurusan Matematika. Di antara empat pelajaran MIPA, aku emang paling suka Matematika. Terlepas dari aku pun pernah beberapa kali remedial, pernah juga punya nilai yang mepet KKM, bukan anak olimpiade atau bahkan aku pun bukanlah siswi yang sering atau pernah diutus untuk ikut lomba berbau Matematika mewakili sekolah.
Maka, bismillah, kutulis : Matematika-FMIPA UGM. Nggak tahu kenapa, pengen aja kuliah di UGM.
Itu pun akhirnya aku cuma ngisi satu nomer. Nomer duanya kukosongin. Parahnya lagi, waktu Hamzah nanya,”Fit, kok cuma satu?” Akunya nggak ngerti lagi maksud pertanyaannya. Cuma bisa bilang,”Satu apanya?” Akhirnya aku ngerti juga maksudnya adalah, kenapa aku cuma ngisi satu jurusan di angket itu. Terus aku bilang aja deh,”Ntar aja deh Zah, nggak tau nih mau ngisi apaan lagi.” Dan mungkin akhirnya di kelas, aku doang yang ngisi satu nomer doang di angket yang nanyain jurusan dan PTN itu.
Dan ,,jeng..jeng..jeng. Ternyata setelah direkap, yang mau masuk FMIPA UGM Cuma ada empat orang-dan yang pengen jurusan Matematika cuma satu : aku
*mengacuhkan teman-teman yang supersibuk sehingga nggak bisa ngumpulin angketnya cepet-cepet*. Ada aku di jurusan Matematika. Salman di Fisika. Gordon*Irvan Hilmy Fauzi* di Biologi. Syakir di Kimia.
Dan, nggak hanya itu, ada cerita menarik juga dari Tyani tentang komen anak cowok yang dia denger dari Akmal tentang pilihanku di jurusan Matematika.
*mengacuhkan teman-teman yang supersibuk sehingga nggak bisa ngumpulin angketnya cepet-cepet*. Ada aku di jurusan Matematika. Salman di Fisika. Gordon*Irvan Hilmy Fauzi* di Biologi. Syakir di Kimia.
Dan, nggak hanya itu, ada cerita menarik juga dari Tyani tentang komen anak cowok yang dia denger dari Akmal tentang pilihanku di jurusan Matematika.
Ini hasil rekap yang aku foto, lihat, namaku di bawah tulisan jurusan matematika bertengger sendirian! Yang paling laku*banyak peminatnya* : Pendidikan Dokter UGM n FTI ITB |
Jadi gini ceritanya, rekap hasil angket itu kan setelah diketik dengan rapi oleh sekretaris angkatan, Naylah Muna, kemudian difotokopi dan dipasang di masing-masing greenboard asrama*maksudnya ada di green board asrama putri serta ada juga di green board asrama putra. Nah, Tyani, pas makan-makan bareng BPH iFun 1431 H, kan ngobrol-ngobrol juga masalah jurusan *biasa deh, anak kelas 3 sma, ngomonginnya jurusan!*. Terus ada saat di mana Akmal-kata Tyani-bilang, “Itu tuh di asrama cowok, pada ngomongin si Fitri. Gila, Fitri milih Matematika. Rasyid aja udah nyerah. Kalo Salman sih..ya..masih keliatan lah kalo mau masuk Fisika.” Oke, FYI : Rasyid adalah peserta Olimpiade Sains bidang Matematika dan Salman juga peserta Olimpiade Sains bidang Fisika (keduanya sampai tingkat kabupaten).
Buat aku saat ini, pilihanku terhadap jurusan Matematika termasuk ke minat, yang emang lagi aku pengenin. Sekali lagi: buat saat ini. Jadi, kalau suatu saat nanti pun aku mengubah pikiranku masalah jurusan, itu mungkin saja bisa terjadi. Tapi,bukan karena teman. Bukan karena komentar mereka terhadap jurusan matematika yang aku pilih insya Allah.
Ohya, satu lagi. Mungkin banyak yang menganggap bahwa jurusan tentang ilmu murni itu emang jarang diminati bahkan prospek kerjanya minim. Kebanyakan orang berpikir bahwa lulusan dari ilmu murni cuma bisa jadi guru atau dosen. Entahlah, saat ini aku belum terlalu mikir kerja. Mungkin ini parah*heheXP* tapi, ya entahlah. Eh, tiba-tiba keinget astronom pas studi kolaboratif ke Bosscha. Beliau bilang,”Kuliah itu jangan mikir buat cari kerja. Pikirlah bahwa kuliah buat cari ilmu. Kerja itu gampang. Temen-temen saya, kuliah di astronomi ada yang kerja di Bank, jadi direktur Koran, ya…emang nggak berhubungan dengan astronomi…” Tapi dari sana aku juga mikir kalau nggak ada salahnya kerja yang agak nggak berhubungan dengan kuliah, sementara kita masih menyenangi kedua bidang (kuliah dan kerja) tersebut (ini pikiranku, menurut kalian bagaimana, itu terserah :)). Aku pun kalau ditanya ingin jadi apa di profesi di luar Matematika, aku pengen kerja di majalah. Untuk di bidang Matematikanya apa yaa??
Liburan kenaikan kelas kemarin, aku sempet searching tentang jurusan Matematika. Alhamdulillah, aku dapet postingan blognya Kak Amri –anak Matematika UI-, yang cukup menguatkan aku tentang jurusan Matematika yang lagi pengen aku ambil. Ini postingannya. Bisa disimak, tapi ini cuplikan aja (nggak utuh), udah izin kok :). Kalau mau tahu selengkapnya bisa dilihat di : http://amriilmma.blogspot.com/2010/08/matematika-apa-bagaimana-dan-mau-jadi.html
Matematika: apa, bagaimana, dan mau jadi apa?
What's so good about math? Ilmu ini sering dikaitkan dengan sesuatu yang rumit, hanya berhubungan dengan angka-angka, dan tidak prospektif. Mungkin hal-hal tersebut yang menyebabkan orang menjauhi jurusan matematika. Buktinya? Pertanyaan yang sering terlontar ke saya setelah orang bertanya "ambil jurusan apa kuliahnya?" dan saya jawab "Matematika" adalah "wah hebat ya, susah banget tu, mau jadi dosen ya?". Ya, kuliah di matematika terlihat begitu sulit dan sering dikaitkan dengan jenis pekerjaan dosen atau guru, untungnya masih ada sedikit pujian: dibilang hebat, hehe... :) (padahal cuma mau nyenengin doank kayaknya.. :p). Kali ini saya ingin berbagi tentang pengalaman kuliah di Departemen Matematika UI, seperti apa tempatnya, apa saja yang dipelajari di sana, dan mau jadi apa setelah lulus nanti. Lihat bagaimana lulusan matematika dapat bersaing dengan baik dan sukses di dunia kerja. Stay tuned... :)
Di tahun-tahun awal perkuliahan, kita akan mempelajari mata kuliah dasar seperti matematika dasar,matematika diskrit, aljabar linier, statistika elementer, dan perkuliahan umum seperti agama, bahasa Indonesia, dan (yang saya paling tidak suka) mata kuliah wajib dari Fakultas MIPA seperti fisika, biologi, dan kimia. Ya, kami masih harus mengambil mata kuliah jurusan lain tersebut karena (katanya) kita mahasiswa MIPA harus mengerti tentang ilmu alam lainnya.... baiklaaah, saya nurut saja kalau begitu, Pak..
Masa-masa yang paling enak adalah ketika kita sudah memasuki tahun ke-3, karena di tahun tersebut kita sudah boleh mengambil mata kuliah pilihan yang sesuai dengan minat kita. Peminatan di Departemen Matematika UI ada 5, yaitu:
1. Murni
Matematika murni mempelajari berbagai teori matematika secara mendalam. Menurut saya ini yang paling susah diantara semuanya karena berbagai ilmu matematika murni yang rumit akan dipelajari disini, makanya saya selalu salut
kepada teman-teman yang mengambil peminatan murni. Bagi saya mereka sangat hebat.. :D Tapi jangan salah, lulusan murni mempunyai prospek kerja yang bagus seperti yang akan saya jelaskan di bawah.
2. Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Disini kita akan mempelajari berbagai ilmu statistika yang sangat seru seperti analisis data, teknik sampling, time series, multivariat, dll. Ini peminatan yang saya ambil! :)
3. Komputasi
Kuliah komputasi sangat menarik untuk dipelajari karena
disini kita akan belajar bagaimana ilmumatematika diaplikasikan ke dalam bidang komputer. Sejatinya, berbagai ilmu komputer berasal dari ilmumatematika, maka mahasiswa matematika akan mendapatkan keuntungan ketika mengambil kuliahtersebut dalam hal logika komputasi yang sudah terbentuk dengan baik.
4. Aktuaria
Bagi yang bercita-cita untuk menjadi aktuaris, maka ini adalah pilihan yang cocok. Aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan ilmu matematika, keuangan, dan teori statistika untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bisnis aktual. Salah satu pekerjaannya adalah bagaimana menentukan rate premi asuransi.
5. Riset operasi
Riset operasi adalah cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model matematika dan statistika untuk mendapatkan nilai optimal atau nyaris optimal pada sebuah masalah yang kompleks. Riset operasi bertujuan membantu manajemen mendapatkan tujuannya melalui proses ilmiah.
Bagaimana, wawasan tentang matematika sudah cukup terbuka bukan?
Mathematics, what you gonna be???
Nah, kembali ke percakapan dua manusia di awal artikel ini tentang kuliah di matematika, kesan yang muncul dari lulusannya adalah seorang dosen/guru. Well, dosen dan guru adalah pekerjaan yang mulia dan sangat bagus menurut saya karena bisa menyebarkan ilmu yang kita miliki dan merupakan salah satu dari 3 amal jariah yang pahalanya tak akan pernah terputus. Saya sendiripun memiliki cita-cita untuk menjadi dosen/guru suatu saat nanti. Namun perlu diingat bahwa kuliah di jurusan matematika tidak hanya bertujuan untuk membentuk seseorang menjadi seorang dosen/guru.
Bidang pekerjaan matematika sangat luas, hampir seluruh ilmu lainnya membutuhkan matematika. Matematikawan dari bidang murni dapat menjadi seorang dosen dan peneliti untuk memecahkan permasalahan bisnis, pendidikan, dan industri. Statistikawan dapat menjadi seorang peneliti yang menganalisa hasil eksperimen dan survey. Ahli komputer lulusan matematika dapat menjadi pengembang software yang kini merupakan salah satu bisnis yang sangat prospektif di Indonesia dan dunia. Aktuaris saat ini sangat dibutuhkan dan sangat dicari oleh perusahaan asuransi untuk menghitung premi dan memaksimumkan keuntungan perusahaan asuransi. Trekahir, ahli riset operasi dapat bekerja membantu manajemen perusahaan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dan risiko minimal melalui proses ilmiah.
CareerCast meniliti tentang 200 pekerjaan terbaik dan terburuk di Amerika tahun 2010 berdasarkan 5 kategori utama, yaitu tingkat pendapatan, prospek pekerjaan, lingkungan kerja, tingkat stress, dan tuntutan fisik. Penelitian tersebut menggunakan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika, Sensus, dan Studi Asosiasi Dagang. Berikut adalah ranking teratas dari 200 pekerjaan yang diteliti:
Rangking tersebut juga dapat dilihat secara rinci di Forbes. Dapat dilihat bahwa 5 dari 10 pekerjaan teratas berasal dari jurusan matematika! Pekerjaan tersebut adalah aktuaris, pengembang software, analis sistem komputer, matematikawan, dan statistikawan. Tapi itu kan di Amerika, bagaimana dengan Indonesia?? Jangan salah, banyak lulusan matematika yang bekerja sebagai aktuaris, analis, dan statistikawan di perusahaan asuransi dan bank ternama di Indonesia. Standard gaji mereka pun tidak kalah dengan lulusan dari jurusan lainnya. Sekadar info, misalkan untuk aktuaris, ketika kita sudah mendapatkan gelar FSAI (gelar profesi puncak aktuaria), gaji yang didapatkan bisa mencapai 50-100 juta rupiah. Namun untuk mendapatkan gelar tersebut tidak mudah, dibutuhkan perjuangan yang berat. Mungkin baru ada 100 orang yang seperti itu di Indonesia, makanya gaji yang ditawarkan sangat tinggi. Bagaimana kawan? Wawasan kita tentang matematika sudah terbuka bukan? Mulai saat ini janganlah mengangap sebelah mata bidang apapun, karena semuanya pasti ada kelebihan yang tidak semua orang ketahui. Bagi yang masih pikir-pikir untuk mengambil jurusan matematika janganlah ragu, bagi yang sudah mengambil tetaplah semangat menuntut ilmu yang indah ini, dan bagi yang sudah sukses jangan lupakan kami yang masih berjuang untuk sukses disini... :)
Bagaimana pendapat anda ?
hoaaa, fitri keren! ayo fit, yakin pada diri sendiri emang penting. semangat ya! doain aku juga biar bisa keluar dari kegalauan. hahah
BalasHapusFit, tetep aja matematika itu susah-susah gampang minta ampun. Sungguh!
BalasHapusKeren.
Ampun gw angkat tangan ama yang namanya matematika.. xp
BalasHapus@ anis : thanks nis, ayo, sama-sama berjuang ! Tapi aku nggak tau nih mau ke jurusan apa lagi *parah*. Iya, semoga kau bisa memutuskan, emang mau apa jadinya nis?
BalasHapus@ akmal : emang begitu *yah, sebenernya gue juga agak takut*. Mohon doanya deh :)
@hamzah : Doain aja zah, semoga kalo ntar gue beneran jadi masuk matematika bisa lancar (amiin) :)
ayo fit berjuang! apapun pasti bisa kalo emang kita udah sungguh sungguh di jurusan itu.
BalasHapusamiin :)
BalasHapusmohon doanya
*tapi nggak tau juga kalau suatu saat nanti bisa berubah, hehe...
Ayo Fit! jangan dengerin Akmal , mengutip quote anak bilogi, "Kalo udah suka, mau diapain lagi?"
BalasHapusSemangat Fitri!! Aku dukung!!!
hehe XD
BalasHapusmakasih Tyani :)
cool..! iya nih fit, doni juga tertarik ke ilmu murni eh pas konsultasi sama kakak n ortu, ditanya2in ini dan itu.. ughh.. ntar mau jadi apalah, kuliah itu buat apa sebenarnya lah? doni bilang buat cari ilmu, eh dijawab kakak doni, orang ga kuliah juga bisa cari ilmu... aww,,, gimana nih fit??? jadi tambah bingung doni mau masuk mana... hiks
BalasHapuswaah, doni.. sabar yaa:)
BalasHapuspikirin baik2 aja dulu, pengennya apa . terus kalo udah mantep, konsul lagi deh .
mungkin emang sebagian orang mikir kuliah buat kerja *dan jujur, gambaran aku bakal kerja di mana juga belum ada, cuma aku mikir, mungkin wawasan kita tentang dunia kerja aja yang sedikit. heheXD. Jadi aku pikir, kalo ntar berusaha juga pasti bisa kok dapet kerja...
Semangat ya don :)
buat temen2 yang masih galau, ada saran dari budeku, katanya kalo mau ambil ilmu murni, mending sekalian ke luar negeri, biar research nya gampang dan ilmunya dipakai, ketimbang di Indonesia -ketimbang di Indonesia, yang -maaf- masih kurang perhatiaannya terhadap pendidikan dan ilmu...
BalasHapusMohon do'a untukku kakakku :)
BalasHapussemangat Fatin, semoga Allah selalu menunjukkan jalan yang terbaik yaa :)
HapusBoleh minta email nya ka?:)
BalasHapusfitrihasanah95[at]yahoo[dot]com
Hapus:)
terus sekarang gimana kak. hasilnya ? sharing dong
BalasHapusfinally aku gajadi masuk jurusan Matematika Gestin, hehe . setelah diskusi sama banyak orang sebelum SNMPTN :)
Hapusterus masuk apa kak ?
HapusIlmu Komputer UGM :)
HapusMatematikanya tetap ada di dalamnya, hehe :D
bedanya sama teknik informatika dan sistem informasi apa kak ?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKak dulu sma nya dimana?
BalasHapusdi MAN Insan Cendekia Serpong :)
HapusAku sma sperti kk,,,
BalasHapuspdahal aku itu gak terllu cerdas matematika... tpiii aku sangat suka belajar matematika,,meskipun kadang aku gak bisa.. dan aku pengen banget masuk kuliah jurusan matika..
gimana mnurut kk?
Coba kepo kepo dulu ttg jurusan dan budaya kegidupan kampus yang kamu pengenin. Terus kamu pertimbangkan lagi dsesuqikan dgn diri kamu. Sambil juga bisa dipersiapkan buat plan jangka panjangnya kelak abis s1 mau apa. Good luck ya :) !
Hapus