Judul Buku : Sebelum Aku Menjadi Istrimu
Penulis : Deasylawati Prasetyaningtyas
ISBN : 602-8277-71-6
Penerbit : Indiva
Ketebalan : 224 halaman
Ukuran : 20 cm
Harga Buku : Rp 21.000
Memasuki usia remako alias remaja kolot mungkin akan sering digoda dengan pertanyaan semacam, “Kapan nikah?” dari orang-orang di sekitar. Aduh, jangankan menikah, siap aja beluuuuum. Hei, kalau begitu, kapan siapnya?
Nah! Buku ini akan membantu menjawab pertanyaan itu. Sesuai judulnya, ‘Sebelum Aku Menjadi Istrimu’, buku ini akan membantu para perempuan mempersiapkan diri menjadi seorang istri, bahkan menjadi seorang ibu. Agar kaum perempuan yang belum menikah tidak hanya hobi ngomongin nikah, tapi justru mempersiapkannya. Yup, karena menikah bukan hanya untuk dibicarakan, tapi untuk dipersiapkan.
Buku ini membantu perempuan mempersiapkan diri sebelum saat pernikahan tiba. Membuat pembacanya kaya akan ilmu pranikah, dari mulai menyadarkan pentingnya menjadi wanita shalihah, menyiapkan diri menjadi pribadi yang baik, menjelaskan tentang ilmu-ilmu yang harus diketahui seputar menikah—mulai dari definisi sampai dengan tujuan pernikahan yang seharusnya dimiliki oleh pernikahan setiap muslim. Tidak hanya itu, buku ini juga memberi ilmu tentang manajemen keuangan serta tips dan trik mengelolanya, cara memahami psikologi pasangan, juga tentang kehidupan berkeluarga lainnya.
Melalui buku ini, pembaca akan memahami bagaimana rasanya hamil, melahirkan, menyusui, bahkan sampai bagaimana mendidik anak agar menjadi generasi penerus yang berkualitas. Masing-masing dikupas secara detail seperti penjelasan tentang gejala-gejala yang timbul ketika hamil agar para calon ibu muda tidak kaget karena baru pertama kali mengalaminya. Juga dibahas makanan-makanan apa saja yang sebaiknya dimakan ketika sedang mengandung, tahapan melahirkan, bahkan sampai bagaimana cara menyendawakan bayi serta pengaruh laktasi bagi bayi. Ilmu-ilmu ini akan sangat berguna agar para wanita tidak kaget ketika hamil untuk yang pertama kalinya.
Tidak hanya seputar buah hati, ada juga bahasan lain yang mungkin jarang diperhatikan namun ternyata penting untuk diketahui oleh para calon istri sekaligus calon ibu. Buku ini akan mengajak para pembacanya untuk melakukan persiapan sebelum menikah. Dari persiapan mental sampai jasmani, bahkan ternyata ada juga yang namanya senam pranikah! Ada juga tentang ilmu gizi agar pembacanya dapat mengetahui kandungan dan gizi yang baik untuk nanti disajikan di tengah-tengah keluarga.
Buku ini juga dilengkapi latihan-latihan penunjang serta tips dan trik dalam kehidupan berumah tangga, mulai dari bagaimana agar rumah tetap sejuk meskipun tidak ada AC, penataan pernak-pernik hiasan dinding, memasak sayuran, memilah dan menyimpan daging dan seafood, sampai tips dan trik dalam mengasuh anak, salah satunya seperti tips mengatasi anak yang susah makan.
Resep-resep sederhana, pengetahuan tentang jahit-menjahit, serta beragam aneka tusuk jahit menjahit juga menambah daya tarik tersendiri bagi buku ini. Dengan demikian, kandungan mana dari buku ini yang akan membuat perempuan tidak tertarik untuk membacanya? Setelah cakupan pembahasan yang begitu luas, di akhir buku penulis akan mengingatkan lagi pada pembaca tentang meluruskan niat agar niat melakukan pernikahan adalah semata-mata meraih Ridha Allah, sehingga segala prosesnya sesulit apapun akan terasa ringan dan ikhlas dijalankan.
Mungkin para perempuan sering menganggap kehidupan berumah tangga adalah kehidupan yang akan berjalan dengan baik seiring berjalannya waktu. Namun, mempersiapkannya akan membuat segala sesuatunya berjalan dengan lebih baik. Tentu saja untuk mempersiapkannya perempuan harus mencari ilmu tentang kehidupan berumah tangga. Salah satunya, bisa melalui buku ini :)
Buku ini dikemas dengan bahasa sehari-hari yang akan membuat pembaca merasa seperti berbincang-bincang dengan seorang ahli yang friendly. Sekalipun dilengkapi dengan kutipan ayat, hadits, maupun kutipan-kutipan dari buku referensi ataupun hasil penelitian para ahli untuk memperkuat teori-teori yang dipaparkan penulis, tidak membuat buku ini terasa menjemukan karena penulis dengan pandai menyampaikannya dengan bahasa yang mudah dipahami. Bahasa yang ringan mudah dipahami akan membuat buku ini semakin menarik karena jarang sekali buku yang membahas seputar pernikahan dibahas dengan bahasa yang menyenangkan untuk dibaca.
Sebelum Aku Menjadi Istrimu adalah buku yang sangat diwajibkan bagi setiap perempuan, terutama perempuan yang belum menikah agar dapat mempersiapkan pernikahan dengan lebih matang dan lebih siap lagi, baik dari segi niat maupun teknisnya. Ingat, pernikahan adalah ibadah dengan jangka waktu yang sangat lama jika dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Meskipun begitu, buku ini juga baik dibaca oleh para perempuan yang sudah menikah jika ingin mendapatkan wawasan yang lebih luas lagi seputar dunia pernikahan dan berkeluarga. Cocok juga jika ingin dihadiahkan pada sahabat tercinta.
Kekurangan dari buku ini hanya terletak pada kurangnya halaman pada buku sehingga pembahasannya masih kurang mendetail. Namun secara garis besar buku ini sudah dapat menjadi buku pintar persiapan menjelang nikah yang dapat membuat wawasan pembacanya semakin luas seputar persiapan menjelang pernikahan. Selamat membaca, selamat mempersiapkan diri menjelang pernikahan :)
Selasa, 31 Desember 2013
Kamis, 26 Desember 2013
Makanan dan Buku : Sebuah Cerita Akhwat Gerimis
-semacam kerandoman anak-anak hari ini. Dan entah kenapa saya terlibat di dalamnya :P
perhatikan lagi lebih jeli fotonya, ini bukan hanya foto masakan saja !
haha, senang punya teman hati seperti kalian,
*boleh berasumsi tentang foto apa ini, juga kegiatan apa. Yang jelas, asumsi tanpa peng-iya-an dari saya nggak terbukti benar ya :P
Alhamdulillah, terima kasih Allah. Kapan-kapan boleh kumpul-kumpul lagi, tapi setelah UAS aja ya, biar tenang hehe :D
*pengen deh kayak gini bareng temen-temen Ilkom...
nb : masalah kerandoman saya itu tidak berkaitan apapun dengan bukunya ya .
A Cup of Tarapuccino : Secangkir Cinta, Rindu, dan Harapan
Penulis : Riawani Elyta & Rika Y. Sari
ISBN : 978-602-8277-88-4
Penerbit : Indiva
Ketebalan : 304 halaman
Ukuran : 19 cm
Harga Buku : 27.000
Setiap orang memiliki masa lalunya masing-masing. Begitu juga Tara dan Hazel. Takdir mempertemukan mereka di kedai roti terkenal Batam, Bread Time. Hazel, seorang pelanggan setia Bread Time yang misterius, entah kenapa membuat perhatian Tara terusik. Tara merasa ada suatu perasaan aneh yang mulai menguasai hatinya setiap melihat pemuda itu. Tanpa sadar, Tara mulai hafal ciri-ciri pemuda jangkung itu, dari tempat duduk favoritnya, pesanan kesukaannya, hingga alas kaki yang selalu digunakan pemuda itu ketika singgah ke kedai rotinya. Tara mulai jatuh cinta.
Hazel adalah pemuda berwajah indo yang misterius. Pelanggan setia Bread Time yang selalu datang pada jam yang sama, mengisi tempat yang sama, serta memesan minuman yang sama setiap harinya, Cinnamon Cappuccino. Ia memiliki sedikit kenangan masa lalu tentang sesosok maya yang hampir saja mengisi cangkir hatinya dengan cinta, rindu, juga harapan. Sayangnya takdir memaksanya untuk hanya bisa mengingat sosok itu sebatas buah peach.
Raffi, partner kerja yang juga merupakan sepupu Tara, menangkap perubahan diri Tara yang mulai menaruh perhatian pada Hazel. Lama kelamaan ia gusar akan hal itu, dan secara tidak sadar ia mempertanyakan keanehan dirinya sendiri. Mungkinkah dia cemburu? Belakangan, Hazel diterima sebagai graphic designer Bread Time. Bertugas mendesain majalah bulanan kedai roti terkenal itu. Membuat Raffi tanpa sadar kian melirik Hazel sebelah mata, karena cemas ia akan menyita perhatian Tara.
Adalah Diaz, seorang pemuda yang harus menanggung hutang ayah tiri serta menjadi tulang punggung keluarga tiri yang ia sayangi. Usahanya dalam melunasi hutang membuatnya terpaksa melakukan berbagai cara sekalipun ia tahu hukum negara melarang pekerjaan yang dia lakukan. Terlibat dalam perdagangan ilegal. Pikirannya dipenuhi oleh kegalauan akan ingatan masa lalu, kenangan masa kecilnya di balik jeruji besi, juga rasa tanggung jawabnya terhadap adik tiri dan kesembuhan ibu tirinya.
Bread Time, kedai roti yang dibangun bersama oleh Tara dan Raffi termasuk usaha kedai roti baru yang mulai terkenal dengan inovasi-inovasi dua pemiliknya, Tara dan Raffi. Tapi siapa sangka, keanehan-keanehan yang terjadi belakangan ini adalah teror yang memang mengincar kedai roti terkenal itu? Siapakah yang mengincar Bread Time? Lalu mengapa Bread Time diteror?
Membaca kisah ini akan membuat kita senantiasa menebak-nebak, dan tak sabar kapan segala teka-teki akan menemukan jawabannya. Kapan para tokoh utama bertemu pada satu titik yang menghubungkan mereka semua? Siapa sosok berkulit peach yang hadir di masa lalu Hazel namun belum sempat ditemuinya? Semua akan terjawab begitu kita melahap novel ini sampai habis. Pembaca tidak akan menyangka bahwa semua potongan-potongan cerita dapat menyambung menjadi satu.
Cerita ini cocok dibaca oleh baik oleh remaja maupun kalangan dewasa. Pembaca tidak hanya disuguhi kisah fiksi, namun juga ilmu bisnis kuliner syar’i yang memperhatikan komposisi bahan, sistem pelayanan, serta kejujuran perusahaan. Juga berbagai inovasi untuk mengembangkan bisnis. Dari buku ini pembaca juga dapat melihat sisi lain kehidupan yang keras dan perjuangan menyambung kehidupan atas nama kasih sayang. Sehingga pembaca juga dapat mengambil kearifan hidup yang diajarkan di dalamnya.
Don’t judge a book by it’s cover. Kalimat itu cocok untuk buku ini, karena memang gambar covernya kurang merepresentasikan isi ceritanya. Namun jangan khawatir, tulisan pada cover belakang sudah cukup membuat penasaran akan cerita pada novel A Cup of Tarapuccino ini. Novel dengan konflik tak terduga yang diceritakan dengan mengalir oleh dua pengarangnya.
Sekalipun berisi tentang kisah tentang cinta, rindu, dan harapan, yang seringkali diangkat juga pada novel-novel lainnya, alur novel ini tidak mudah ditebak. Di dalamnya pembaca dapat menemukan kisah cinta yang tidak biasa, rindu akan kekuatan menghalau bujukan iblis sekalipun ibadah sudah dilaksanakan dengan baik, juga harapan akan hidup yang lebih baik yang harus diperjuangkan seteguh mungkin. Novel yang sarat makna dan pengetahuan yang akan dinikmati siapa saja yang membacanya.
Minggu, 22 Desember 2013
Tapi Hujan .
"Biar aku saja yang ke sana"
"Tapi ini hujan, Fit."
"Udah nggak papa. Sepertinya...aku butuh hujan sepanjang perjalanan ke sana. Biar saja sedikit basah."
sudah kubilang berkali-kali. Kadang aku memang butuh hujan untuk membuatku sedikit lega.
"Beneran Fit nggak papa?"
"Nggak papa."
kemudian senyum, senyum menyembunyikan perasaan yang sungguh sangat berkecamuk di pikiran akhir-akhir ini.
ah blog..saya kangen banget sama kamu. begitu banyak cerita yang berjejalan di kepala. sudah dulu ya blog, aku harus segera pergi. :")
doakan saja segala benang kusut akhir-akhir ini segera terurai. biar nggak bikin pusing. Ah iya, nasihat Kak Rima siang tadi, "Sertakan Alah dalam mengambil keputusan ya Dek."
Ya Allah bantu kami, ya.
"Tapi ini hujan, Fit."
"Udah nggak papa. Sepertinya...aku butuh hujan sepanjang perjalanan ke sana. Biar saja sedikit basah."
sudah kubilang berkali-kali. Kadang aku memang butuh hujan untuk membuatku sedikit lega.
"Beneran Fit nggak papa?"
"Nggak papa."
kemudian senyum, senyum menyembunyikan perasaan yang sungguh sangat berkecamuk di pikiran akhir-akhir ini.
ah blog..saya kangen banget sama kamu. begitu banyak cerita yang berjejalan di kepala. sudah dulu ya blog, aku harus segera pergi. :")
doakan saja segala benang kusut akhir-akhir ini segera terurai. biar nggak bikin pusing. Ah iya, nasihat Kak Rima siang tadi, "Sertakan Alah dalam mengambil keputusan ya Dek."
Ya Allah bantu kami, ya.
Jumat, 13 Desember 2013
Langganan:
Postingan (Atom)