Hari yang kuharapkan berjalan tidak sesuai ekspektasi. Kesal, pengen dumel sepanjang sore-malam. Sudah terlalu lelah badan ini. Segala dan berbagai pertanyaan kenapa serta protes ingin diluapkan. Tapi sudahlah, sudah cukup diredam tidur yang semoga cukup. Sebab masih butuh energi untuk kehidupan yang terus berjalan.
Kuharap, hari ini kelar. Nyatanya, masih revisi yang belum nampak hilalnya. Malam-malam berkutat zoom atau entah apa yang perlu kuganti di depan belum nampak jelas terlihat. Namun baiklah, kasih sayang Allah jauh lebih besar dari ini semua. Terima kasih ya Allah. Tolong kuatkan, tolong beri kesempatan dan nafas panjang.
Menjelang akhir tahun, merenungi bagaimana diri ini mau bergerak. Tergerak dan terpukul oleh karya teman yang terinspirasi Al Quran membuatku sadar bahwa jarak diri ini terhadap Al Quran rupanya semakin jauh. Karakter ideal seorang muslim harusnya tergambar nyata, dan terpampang dalam realita kenyataan aktivitas harian. Sadly, banyak hal nggak ideal yang masih terus kuupayakan. Ya Allah tolong kuatkan.
Menjelang akhir tahun ini aku mulai berpikir tentang apa yang aku mau? Apa yang akan aku usahakan? Apa yang mau aku kejar? Sadar diri manajemen diri masih terus digenjot sedemikian rupa, sementara menarget hal-hal masih tak mudah buatku.
Allahumma baarik.
Bangun dini hari dan tilawah setiap hari. Mentadabburi ayat suci. Mengenal sirah nabi.
Membuat 2 tulisan di BXXX, tembus GXX dan SXXX tahun depan, coba buat skrip komik, tembus mayor minimal 1. Menemukan diri di tengah sastra anak yang begitu luas.
Membaca jumlah nonfiksi lebih banyak dari tahun ini, bisa?
Menata hati dan emosi (pr tiap masa kok ya huhu).
Tahu jalan masih panjang, dan aku juga khawatir akan ketidakpastian, sebenarnya.
Dini hari di Vasaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar