Rabu, 20 November 2013

Kereta, Presentasi, dan Bandung


Alhamdulillah...
hey, bahkan saya nggak pernah ngebayangin ini sebelumnya : naik kereta ekonomi, buka laptop, konek internet, dan...masih ngedit presentasi. Bandung : insya Allah dalam enam jam lagi. Ya Allah, maka nikmatMu yang manakan yang pantas kami dustakan? Bandung adalah doa untuk 10 November yang Allah tidak kabulkan 20 Oktober kemarin. Dan mungkin ini kesempatan yang Allah kabulkan atas doa Uzi, adik kosan yang pengen banget ke Bandung dan Allah mengabulkannya juga dengan meminta saya mengikutinya.
Terima kasih ya Allah.. :) cerita selanjutnya nanti, ya. Mohon doanya agar sukses dan lancar pada presentasi besok. Aamiin.

#dan sedari sore, sebuah awalan cerita fiksi berkelebat di kepala saya. Tentang Bandung, juga jarak dan kereta. Ada yang mau menyumbang isi kisah atau endingnya ? :)


1 komentar:

  1. Ending? "Sang hujan dan petir berhenti bertemu. Bagi mereka pertemuan adalah yang paling tidak dinginkan. Sang petir tidak ingin membuat hujan terlihat menakutkan. Sang hujan tidak ingin membuat anak-anak yang senang bermain itu harus kembali masuk ke dalam penjara bernama rumah itu kembali." Atau "Dimanapun dia berada, aku sungguh ingin engkau tahu bahwa doa kita selalu didengar oleh tuhan. Entah dikabulkan atau tidak", "Langit kembali berwarna biru, Hujan kembali berubah putih abu-abu dan Matahari kembali membuat bulan menjauh." bisa juga sih/

    BalasHapus