Beberapa kali, saya merasa seperti berada di tengah-tengah. Saya tahu pendapat A tentang B, juga pendapat B tentang A. Ini bukan hanya orang, tapi A dan B adalah sesuatu yang lebih general lagi. Ya, seperti suatu kelompok atau bahkan organisasi. Atau bisa jadi pars pro toto, satu mewakili semuanya.
Setiap orang bisa punya persepsi masing-masing. Bisa juga menjudge pihak lain. Waktu Sosiologi dulu kami belajar tentang labelling theory. Kadang hal ini seperti mendoktrin-begitu yang saya rasakan di kampus kami. Jangan dulu mikir yang enggak-enggak atau malah mikir kejauhan. Kalau ketemu saja, ya, akan saya ceritakan, hehe :D
Hal seperti ini membuat saya berpikir bahwa kita memang harus berpikiran luas. Tidak bisa merasa baik sendiri atau sudah sempurna sendiri. Berpikir bagaimana orang bisa menerima, tidak serta merta mencemooh. Sebenarnya, mungkin dua-duanya perlu merubah diri, sih. Melihat dan dilihat. Tidak nyaman sekali tahu satu pihak membicarakan dan memojokkan yang lain sementara kita masih punya bagian dari yang dibicarakan itu.
Juga tentang pendirian, di kampus terasa banget tiap organisasi semacam punya idealisme sendiri, yang mengakar dan semacam susah banet buat digoyahkan. Bahkan buat diselipi sedikit pemahaman yang sebenarnya penting. Masih sulit sekali mau memikirkan hal di luar idealismenya.
Ilkom, ayo dong di fakultas sendiri :" :" :",
ah, tapi Allah pasti tidak pernah ngasih tempat yang salah, kan? :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar