Kamis, 21 Desember 2017

2017

saya kangen nulis, sesungguhnya.


foto di atas adalah foto hujan tadi siang menjelang zuhur. nggak kelihatan hujannya tapi ternyata, ya.
akhir-akhir ini sering hujan. dan hal yang menyenangkan ketika hujan, selain hujannya nggak mengganggu perjalanan berangkat dan pulang ke badr, adalah menikmati hujan itu sendiri (sendiri beda dengan sendirian, pls, sendiri refer to hujan). di tepi jendela sembari menuliskan apa-apa yang ingin ditulis. atau sembari berkontemplasi diri.

sayangnya, hal itu mahal sekali rupanya akhir-akhir ini.

kemarin, saya baca postingan masgun yang ini. saya terfokus pada bagian masgun bercerita tentang tumblrnya yang sudah menemani berbagai fase hidupnya. dan sesungguhnya, hal yang sama juga terjadi pada laman tempat saya menulis ini. haha, sebenarnya saya punya blog dari jaman sd kelas lima. tapi multiply gak eksis lagi buat blog publik dan saya hijrah ke blogspot pada 2011 sebelum sempat membackup tulisan-tulisan sepanjang kelas 5 SD sampai pertengahan sma.

kadang di saat saya merasa inferior, ada pikiran-pikiran minder seperti keraguan apakah saya bertumbuh selama 2017 ini. kemarin saya sempat merasa sedih karena merasa gini-gini aja. tapi setelah dipikirkan lebih jauh, tentu saja ada yang bertumbuh dari diri ini, walau hanya kecil sekali bagian itu. tapi, apapun itu namanya, saya ingin tidak mengingat-ingat 2017 sebagai perasaan merasa gitu-gitu aja karena kemudian saya khawatir jika demikian, jangan-jangan saya tidak termasuk orang yang bersyukur atau bahkan juga tidak peka dengan apa yang sudah Allah karuniakan.

2017 dimulai dengan agenda-agenda revisi skripsi, mengejar yudisium, jatuh dari motor ketika mengejar jilid skripsi, mulai kepo lowongan kerja, menuntaskan agenda sensus flp, ke bandung acara flp, bantu temen nyelesein masalahnya (yang sekarang pun kuelum tahu sudah bisa disebut berakhir atau belum:")). kemudian yudisium terkejar, mengurus berkas wisuda, foto-foto setelah ambil toga, wisuda, kebingungan pasca lulus, daftar-daftar kerja, perpisahan sama anak kontrakan (karena husna mau pindah), bertemu teman-teman, tes kerja, tes psikologi, daftar dan wawancara magang (di jogja dan di badr), tiba-tiba cabut sesaat dari jogja (dan berlanjut ke cabut sesungguhnya), shortcourse-intern-part time-probation-full time di badr, lpj flp, mendapat kabar teman-teman yang menikah dan hamil, curhat-curhat bersama teman-teman, mendatangi pernikahan beberapa teman, semakin sering mengirimkan postcard dan memulai postcrossing, berada dalam tim produk badr dan belajar jadi bagian development team, temanbisnis, paytren academy, yawme, mengenal testing, user story, dan trello-jira-ing, memulai rutinitas di rumah, perasaan-perasaan sepi kalau ingin menumpahkan sesuatu ke teman tapi aku sudah lagi tidak beratapkan kosan berisi 10 orang, atau asrama ber-30 atau kontrakan ber-11, perasaan-perasaan keinginan untuk menjadi penulis buku anak, mendatangi fdii 2017 sendirian, perasaan kangen jogja dan seisinya, perasaan kangen dengan temen gycen, perasaan-perasaan bingung menghadapi kehidupan-haha, perasaan bete kalo diledekin :(, berusaha nyari waktu yang enak untuk (menyusul) mudik karena taget kerjaan dan device kantor yang kupegang, perasaan-perasan menjalani rapat-rapat review-planing-desain sprint-ngejar acceptance test dan testing, dan tentu saja masih banyak lagi hal yang terjadi di 2017 :")

jika dipikir-pikir, banyak sekali hal yang terlintas di benak. pada 2017, mulai semakin terasa teman-teman yang mulai berkeluarga dan hendak menjadi ibu, juga kakak-kakak yang sudah melahirkan dan sharing seputar anaknya di grup ataupun media sosial, berita kelahiran dan berita duka, berita pada beberapa hal yang pada akhirnya terlihat titik ujungnya :"), perjalanan pulang pergi badr yang seringkali memunculkan pertanyaan yang membenak begitu saja  tentang banyak hal sepanjang perjalanan, tentang lokasi sekolahan kalau lewat sekolah, tentang memilih sekolah, tentang kenapa orang mau menikah, bagaimana kakak tingkat yang saya kenal bisa ngantor pergi pagi kerja di Jakarta sementara anaknya berdua di rumah-belakangan saya tahu ada pengasuhnya-tapi kakakny sering qtime sama anaknya, perasaan nggak mau telat; selain karena itu bukan karakter muslim yg menepati janjinya, juga karena malu sama kakak yang rumahnya lebih jauh-tapi ngga pernah telat, perasaan begini rasanya kerja, perasaan oh kerja di tim ini polanya begini, di tim itu polanya begitu, perasaan menyesuaikan diri dengan tim, budaya tim, dan PO, perasaan wah kakak itu hebat sekali jadi full time mother, perasaan kasihan sama anak yang ibunya kerja pulangnya malem, dan pikiran-pikiran betapa working mom yang bisa so tough di kerjaan dan di rumah itu hebat bangeeeet. haha, beberapa poin terakhir tentu saja masih selentingan pikiran yang belum pernah diklarify ke orangnya langsung. namanya juga ini curhat.

atau juga berita yang entah mengapa belakangan sering (banget) terdengar atau dibaca; atau memang diberitakan karena kenal. seperti berita anak-anak yang mengalami kelainan saat lahir, anak-anak kecil yang harus masuk NICU atau dirawat karena kanker, dan hal-hal semacamnya yang membuat, ya Allah, sungguh, betapa kesehatan adalah nikmat yang besarnya sungguh tak ternilai. maka demikianlah calon orang tua sebegitu ikhlasnya tidak terlalu mementingkan anaknya perempuan atau lelaki. tapi satu: yang penting sehat, dan kelak jadi anak shalih. ah, juga berita orang-orang yang mendahului. tua atau muda, kenal atau tidak, orang yang dikenal dan dikenang banyak orang karena kebaikannya. perasaan-perasaan jerih melihat ambulans dan mobil jenazah. perasaan-perasaan takut meninggal...

atau juga perasaan-perasaan oh kalau di fase itu akan seperti itu, ya; seperti melihat kakak-kakak di badr yang sudah punya keluarga kecil, melihat ummi yang kayaknya ngga punya capek, melihat abi yang bela-belin suatu hal untuk keluarga, melihat fahri yang bersungguh-sungguh menghafalakan kaidah tajwid untuk ujian tahin qiraatinya, melihat fatih yang rasa-rasanya perkembangan bicara dia yang bagus adalah karena dia punya orang-orang yang mendengarkan :"), melihat orang-orang yang berjuang untuk kehidupannya, melihat PO yang ambi dengan target-target kuartal, such a reflection buat diri saya sendiri pada semua hal itu; bagaimana kelak menjalani life balance saat berkeluarga (sekarang masih single aja kerasa harus berjuang buat life balance), bagaimana kelak kalau sudah berkeluarga, sudah jadi ibu, sudah punya anak, apakah nanti aku bisa jadi orang tua yang selalu sabar-termasuk untuk sabar menghadapi setiap (setiappppp) pembicaraan anak, bagaimana bila kehidupan sedang terlihat seperti tidak bersahabat dengan kita? tentu akan butuh suport system dari orang-orang terdekat, bagaimana kalau aku sedang pada fase tidak semangat bekerja?

atau juga perasaan sebagai anak rumah yang semakin menyadari perasaan 'anak-anak tidak pernah main-main saat bermain'; semacam perasaan imbalance yang kadang kerasa kalau saya mau main sama adik, dia asik main hp hiks. atau ada saat tertentu dia pingin ajak main saya, sayanya yang pas males dan pingin main hp. haha. deal with anak-anak itu perlu keinginan yang sungguh-sungguh. kadang sempet juga kepikiran kalo tau ibu-ibu beradu pendapat di sosmed tu kayak, mending adem ayem gatau masalah di sosmed aja kali ya, biar ngurus anaknya tenang ga kepengaruh sama adu pendapat di sosmed atau juga ga kepengaruh media sosial yang berakibat membandingkan anak orang dengan anak kita.

saya barangkali belum bisa mengukur saya adalah pribadi yang bertumbuh dengan baik atau tidak di 2017 ini. tapi kalau saya tidak bertumbuh sedikit pun, sudah pastilah saya adalah orang yang merugi.
2017 isinya ledakan-ledakan pemikiran ini. tentu saja barangkali dalam penulisannya ada yang terlewat (yaiyalah). sejatinya dalam perjalanan, belajar nggak mesti apa yang kita kerjakan sendiri, yang kita improve di diri sendiri dalam teknis kerjaan, dalam pengembanagn kapasitas. saya jadi memahami bahwa bertumbuh juga soal pemahaman-pemahaman. soal megambil pelajaran dari kebaikan dan perjuangan orang lain. juga soal belajar menghadapi orang lain yang beragam macamnya.

berlompatan di perjalanan pulang kemarin,
diselesaikan di badr hari ini
masih sepi di badr :")
8.40an

2 komentar: