Dan foto-foto yang dipajang sama temen-temen gue itu kadang bikin gue tertarik buat ngeliat, *kayak apa ya mereka sekarang . . .
Yah, dan ternyata ada beberapa dari mereka yang telah berubah . . .
Secara wajah, mereka gak banyak berubah. Tetep cantik-cantik (temen smp gue cewek semua (termasuk kakak kelas dan adik kelas), dan gue jarang nemu facebook temen SD gue), tetep manis-manis, yah mereka gak banyak berubah.
Tapi, satu yang kadang bikin gue sedih di satu sisi, dan bersyukur di sisi lainnya.
Gue sedih karena beberapa dari mereka udah gak menutup aurat secara sempurna lagi, ehm, ini gak bisa diartiin secara nggak pake kerudung lagi atau gimana ya. Misal yang sederhana, kerudungnya mulai memendek, terus jadi transparan, terus juga ada cepolan *kalo kata miss lely : candi di belakang kepala (baca : kunciran, konde, sejenisnya lah) yang bisa bikin orang tau rambut cewek itu semana...*
Sedih sih, tau dulu mereka gak kayak gitu....
Apalagi kalo sampe udah nggak pakai kerudung lagi. Miris gitu rasanya. Kayaknya tuh dulu selama kita sekolah kita diajarin banyak pemahaman tentang itu. Tentang bagaimana seharusnya seorang muslimah menjaga auratnya, tentang kerudung yang bagaimana yang seharusnya dikenakan, ya, tentang banyak hal tentang perempuan yang mulia.
Ya, aku juga tidak mengatkan bahwa aku sudah menjadi seseorang yang mulia, enggak kok. Aku ingin lebih baik dari saat ini. Seperti yang pernah disebutkan di qawat (buletin mingguan khusus cewek di IC) pernah mengatakan bahwa wanita yang berkerudung selalu ingin jadi lebih baik dari waktu ke waktu. Aku sedih beberapa teman-temanku (termasuk adik-kakak kelas) sudah mulai melonggarkan beberapa aturan main tentang kerudung itu.
Di satu sisi, aku bersyukuuuuuuuur banget sama Allah, karena Ia telah memberiku kesempatan untuk menuntut ilmu di Insan Cendekia Serpong. Setidaknya di lingkungan boarding school (baca : asrama) seperti ini kondusif juga untuk senantiasa menutup aurat. Soalnya aku pikir, yang paling mempengarui seseorang ketika ia sudah di dunia luar sana adalah teman. ya, teman. Kadang, kita takut merasa tidak dianggap oleh teman kita, bukan?
Ya Allah, terima kasih atas keputusanMu bahwa aku bisa sekolah di Insan Cendekia Serpong. Semoga teman-temanku bisa menutup aurat lagi dengan sempurna seperti dulu. Dan jangan jadikanlah aku sebagai bagian dari orang-orang yang munafik. Semoga aku, dan kita semua bisa lebih baik lagi dari waktu ke waktu... Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar