Membaca Teman Imaji adalah membaca sesuatu yang ditulis Kak Uti-penulisnya-dengan jujur. Membaca kejujuran, membaca tulisan yang ditulis dari hati.
gambar diambil dari sini *website penulisnya langsung lho, sedang malas menmfoto sendiri hehe ^^v |
Kalau boleh jujur, membaca Teman Imaji mengingatkan saya pada novel Perahu Kertas. Sama-sama menceritakan gadis perempuan yang suka menulis sebagai tokoh utama. Gadis perempuan yang...unik-untuk tidak dikatakan aneh. Dengan alur cerita dan konflik yang berbeda tentunya.
Saya bahagia mengenal Kica, yang ingin menulis menjadi tujuan hidupnya. Seorang mahasiswi unik yang berteman baik dengan hujan. Menulis riang di common placenya, bercakap dalam tanda mengenal kehidupan. Yang jujur, sekalipun banyak hal kabur. Yang tulus, sekalipun banyak kebaikan luntur tergerus oleh ambisi-ambisi pribadi.
Membaca Teman Imaji adalah mendalami pemaknaan banyak hal yang kita jumpai dalam kehidupan. membaca Teman Imaji adalah membaca selorohan Kak Uti-yang tanpa terkendali-namun dikatakan dengan sepenuh hati. Membaca Teman Imaji adalah mencoba memahami jalan pikiran Kica-yang saya yakini sebagai jalan pikiran Kak Uti juga. Satu dua saya tidak paham, tapi lebih banyak lagi yang dapat membuka pemahaman-pemahaman baru.
Seratus persen fiksi, tapi seratus persen terilhami dari kisah nyata.
Dan...membaca Teman Imaji adalah...membaca...makna.
Rabu, 6 Mei 2015.
Ketika kuliah SI kosong dan saya terlanjur sampai kampus
Baguus kaaan :))
BalasHapusyep kaaak . Terima kasih rekomendasinya :')
HapusKak dapet dimana? Aaaak pengen baca kak..
BalasHapuscoba lihat di temanimaji.com ya Yu :)
Hapus