Kamis, 11 Januari 2024

#RabuReview: Kesetiaan Mr. X (The Devotion of Suspect X)


- Judul: Kesetiaan Mr. X (The Devotion of Suspect X)

- Penulis: Keigo Higashino

- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

- Tahun terbit: 2016 (versi aslinya 2005)

- Genre: Novel misteri

- Jumlah halaman: 320

- Ulasan/refleksi isi buku

Ishigami, seorang guru matematika SMA, memutuskan untuk melindungi Yasuko Hanaoka dan putrinya, dari kenyataan yang didapati di apartemen tetangganya itu. Kedatangan Togashi, mantan suami Yasuko menyebabkan keadaan menjadi runyam hingga ia terbujur kaku di apartemennya. Alibi-alibi dibangun. Strategi-strategi diciptakan demi keadaan aman. 

Seperti yang diduga, penyelidikan mengarah pada Yasuko. Namun, alibi wanita itu tak bisa dipatahkan. Detektif Kusanagi terus mencari cara hingga berkonsultasi dengan sahabatnya, Manabu Yukawa, seorang ahli Fisika yang sering membantu kepolisian dalam memecahkan kasus. Rupanya, Yukawa juga merupakan sahabat lama Ishigami. Kedua genius ini pada akhirnya bertemu. Mereka nostalgia kisah-kisah lama, disertai memecahkan persoalan matematika tentunya. Perasaan yang menyenangkan setelah lama tak dikunjungi siapa-siapa.

Hadirnya Kudo, sempat membuat Ishigami goyah akan pendiriannya membantu Yasuko. Ishigami mengirim teror pada Kudo untuk menjauhi Yasuko, sekaligus menyiapkan draft email pada Yasuko untuk menjauhi Kudo. Namun, lagi-lagi pembaca akan dikejutkan bahwa rupanya itu semua bagian dari strategi melindungi Yasuko. 

Suatu hari, Ishigami menangkap bahwa Yukawa sepertinya memahami duduk perkara kasus kematian Togashi. Ia pun menyiapkan rencana yang akan melindungi Yasuko. Jika sedari awal membaca novel ini permasalahannya langsung terlihat halaman-halaman awal, dan penasaran pada bagian akhirnya kasus ini. Di akhir pembacalah yang menyimpulkan sendiri apakah ini akhir bahagia atau tidak, tergantung sudut pandangnya.

Banyak plot twist mengesankan di buku ini. Pembaca diajak mengenali skenario yang Ishigami bangun, tetapi tak pernah menyangka ada skenario lain di balik itu semua. Kematian yang sesungguhnya, perasaan yang bukan sekadar cinta yang dalam pada Yasuko, dan kebebasan perasaan menjadi manusia. Selain cerita misterinya, aku juga melihat realita kehidupan anak sekolah, bagaimana perasaan tertekan menjadi bebas yang dialami seorang manusia-dalam hal ini Ishigami, dan hal-hal seperti keluarga-kesepian-dan menjalin pertemanan.

#RabuReview


Tidak ada komentar:

Posting Komentar