Kamis, 19 September 2024

Kecil

Setelah merasa tidak banyak membandingkan hidup dengan orang lain kecuali urusan karya, datang juga hari ini. 

Nggak tahu bagaimana mulanya, tapi kayak, tiba-tiba aku auto merasa kecil, bahkan miskin. 

Ih geura padahal mah banyak nikmat yang udah Allah kasih. Manusia, manusia. Malu sebenarnya nulis dan merasa gini juga. 

Tapi, perasaan kan valid. Dengan seluruh dinamika yang aku rasakan. Aku benar-benar gak nyaman merasa seperti ini. Tadi page ini sudah kututup. Tapi tak tenang. Kubuka lagi akhirnya. Aku butuh memproses perasaan ini agar tidak jadi singa tidur dalam diri. Kalau belum kulepaskan, aku hanya cari pelarian dengan aktivitas lain atau memaksa tidur.

Di tengah kesepian dan kesibukan fana yang kubuat-buat, kalimat-kalimat itu datang juga. Menjadi dewasa di era kapitalisme memang persoalan besar. Sudut pandang manusia, cap 'pinter cari uang' skala manusia. Ah, capek. 

Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam. Menyiksa diriku sendiri sekaligus menguatkan diri. Kalimat-kalimat yang baru kudengar kuputar ulang di kepala. Bibit-bibit yang merayapi hati kuurai lagi, kuobati lagi, kuurai lagi, kuobati lagi. Sampai memaksa bicara karena takut Kaisa ketiduran di jalan.

Ya Allah, jadikan aku hamba yang selalu merasa cukup dengan memilikiMu. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar