Buku yang benar-benar membuat pembacanya akan tergugah bagaimana Islam seharusnya, bagaimana pesan-pesan Nabi itu terkadang masih saja kita langgar tanpa sadar.
Ah, sebenernya buku yang membuat saya akhirnya nulis lagi di blog ini. Maaf ya kebanyakan promosi buku *nanti ada di post-an sendiri. Iya, enggak tau kenapa selesai baca buku ini benar-benar jadi pengen nulis.
Kata si blogger, postingan saya terakhir tanggal 21 April. See, ini udah hampir sebulan. Lo sibuk Fit? Nggak, gue aja yang belum bisa ngerjain hal-hal yang jadi tanggung jawab dengan baik. Kalaupun iya, ngeblog kayanya bukan hal yang akan gue tinggalin kalopun beneran sibuk. *aduh gue-elunya reflek keluar lagi deh -_- (sengaja ga diapus biar asli, hehe).
Iya, saya menyengaja nggak nulis blog belakangan ini. Mungkin semacam menyelesaikan urusan dengan diri saya sendiri. Terus sekarang udah selesai, Fit? Belom, belom banget sebenernya *bukan belum aja :P*. Kalau mau tahu, belakangan setelah saya benar-benar mau vacum blogging sejenak, ada masa di mana saya benar-benar dilema mau mulai nulis lagi kapan. Lebay? Biarin. Serius sih tapi. Waktu temen bilang lakuin hal berguna, ditunggu tulisannya, bahkan pas *saya terharu banget* Masitoh, anak FTI ITB yang kita belum pernah kenal (saya ngikutin dia lewat tulisannya di tumblrnya doang) ngirim pesan ke FB dan selain bilang salam kenal, Masi bilang juga kalau dia senang baca blog saya dan bahkan kaget ketika saya membookmark beberapa artikel dari tumblrnya (yang ini, kapan-kapan saya ceritain di postingan lain, ya), saya benar-benar ingin sekali cerita atau menulis kembali hasil iqra' saya sehri-hari ini. Tidak, sisi lain dalam diri saya menahan diri.
I really missing blogging. Saya entah kenapa suka banget ngeblog. Saya punya banyak cerita selama hiatus yang maksudnya sengaja menjauh dari laman ini. Cerita ketika dapat kata-kata penyemangat saat forum rutin Klub Jumat bahagia FLP Yogya *senang sekali menghabiskan waktu dengan kalian, kakak-kakak!*, ketika saya lagi berpikir keras tentang idola sampe tanya-tanya teman, pulang malam sendirian, liat purnama bagus (lagi), meski ga sebagus yang bulan kemarin sih, Mata Najwa di kampus, cerita seleksi Mapres 2, cerita diskusi seru GMIF tentang Mapres di grup FB, kelas GMIF, utang serial #CeritaGMIF (sampe bersarang laba-laba) *hiks, homesick pake banget, celoteh adik angkatan di sekre, kegalauan saya tentang PKM, cerita betapa so sweetnya Gycen Jogja buat #JAPRI *semoga kontrakan barunya berkah ya :')*, Hari Ibu Internasional, dan mungkin...kegalauan saya tentang kabar Amaris. Ah iya satu lagi hutang buat nulis resensi buku! Ya walaupun utangnya emang baru Buku Tuhan Maha Romantis sama (otomatis) dua komik hadits ini sih. Biografinya Pak Anies Baswedan di buku Melunasi Janji Kemerdekaan belum selesai-selesai. On The Way to Jannah juga. Ah, sedihlah makin lambat baca bukunya akhir-akhir ini (yah, kadang some reasons nya juga berhubungan sih sama kenapa saya juga
Meski ya mungkin nggak seilmiah blognya Gian *dan belum sepopuler blog dia atau tidak sebermanfaat blog lain yang isinya artwok atau infographic islami. Saya harap semua cerita saya merupakan hasil iqra' yang bermanfaat. Terus yang ini manfaatnya apa Fit-_-? Apa ya, menyalurkan emosi, po? Update kabar? *aduh saya bukan tipikal orang yang suka apdet status. Yaudahlah ya, anggap aja sapa-sapa. Eh btw meski saya lama gak ngeblog, hampir tiap hari saya liat dashboard blog yang selalu bergeser tiap harinya karena muncul tulisan baru. Ah, banyak sekali teman-teman yang update tulisan terbaru dan bikin makin pengen untuk nulis lagi :'). Ah jadi ingat teori 10.000 jam, Rum. Btw, you inspired me a lot dear! Nggak sabar buat ngobrol banyak dan meng-aamiin-kan tentang jurnalis dan penulis itu :').
yang sedang menyelesaikan masalah dengan diri sendiri,
Tepi jendela, Yogyakarta, 18 Mei 2013
(eh dua tahun lalu ini H-2 Appreggios loh^^!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar