Senin, 21 September 2020

Tentang Ayah (4) : Senang Sama Ayah

Senang adalah ketika mendengar Ayah bilang, "Ayah mau main dulu sama Kaisa." Lalu meninggalkan segala devicenya, meninggalkan media sosial yang sedang dibuka, atau film/acara yang sedang diputar, atau game yang tengah dimainkan. 

Lalu Ayah beringsut mendekati Kaisa.

Senang adalah saat dengar ayah memancing Kaisa untuk menangkap jarinya, atau untuk bilang a.

"Tangkap tangan Kaisa!"
Lalu Ayah menangkap tangan Kaisa.

"Sekarang Kaisa tangkap tangan Ayah ya. Ini tangan Ayah di sini."
Ayah menggerak-gerakan jarinya.
Kaisa mengamati.
Kaisa menggerak-gerakkan tangan. Lalu tak lama berhasil meraih tangan Ayah. Kalua belum berhasil, Ayah akan memancing Kaisa terus, dan didukung oleh orang sekelilingnya agar Kaisa meraih jari Ayah.
Saat berhasil, kami yang lihat akan terpukau kagum dan takjub. Lalu memuji Kaisa, "Kaisa hebat, masya Allah. Kaisa pintar!"

Senang adalah saat Ayah membacakan Kaisa buku. Walau kadang Ayah ketiduran, kadang bisa ekspslorasi banyak, atau kadang Kaisanya kayak menolak dan ga mau gitu kayak tadi pagi. Lalu Ayah bilang, "Oh, Kaisa belum suka ya buku ini. Yaudah nanti dulu ya."

Senang adalah ketika sedang berdua-dua dengan Kaisa dan Ayah masih dengan apa yang diurusnya, lalu Ayah meluangkan waktu nyamperin dan nemenin kami :")

Terima kasih Ayah, segala waktu bersamamu menjadi berharga .

-

"Waah ada Ayah datang, Kaisa senang!"

"Waah terima kasih Ayah sudah bacakan buku/sudah mandikan/sudah gendong/____, Kaisa senang!"

.

.

Ibuknya apa lagi, Nak :")

-

Sungguh aku sering sekali cemburu, takut kalau Kaisa bahkan lebih deket sama ayahnya. Emang gini ya namanya lihat orang lain wkwk *julid rasa media sosial. Gak deeeng, ya mungkin sesimpel kita kan bisa liat orang lain tapi ga bisa liat diri sendiri waktu main sama Kaisa yak...


Rumah, 21 Sep 2020, 01.26


Tidak ada komentar:

Posting Komentar