Rabu, 07 Agustus 2013

Repost#5 : Pemuda dan Perubahan

Sering sekali disebutkan bahwa pemuda adalah agen perubahan. Mereka yang disebut kaum muda adalah kaum yang memiliki semangat membara untuk melakukan banyak hal. Maka berbagai organisasi di kalangan pemuda begitu menghentak sekali derap langkahnya. Seolah semangat dan energi mereka tiada habisnya.

gambar dari sini
Masa muda secara fitrah memang menjadi masa optimal tingkat produktivitas seseorang. Dimana tingkat pemahaman-pemahaman yang mereka dapatkan terhdap kondisi sekitar akan memicu pikiran untuk bertindak atau melakukan sesuatu sebagai buah dari pemikirannya. Maka kemudian sebagian organisasi bergerak sebagai lembaga sosial yang peduli pada kaum papa, sebagian lainnya peduli pada politik pemerintahan dengan melakukan kajian-kajian terhadap berbagai isu negeri untuk kemudian disampaikan tanggapannya kepada pemerintah, sebagian organisasi berlatih keras untuk terus dapat menunjukkan budaya negeri, juga sebagian-sebagian organisasi lainnya yang berupaya melatih diri masing-masing anggota di dalamnya.

Karena demikian pulalah pemuda merupakan sosok yang penting sebagai agen perubahan. Rakyat berharap pada kepekaan, pemikiran kritis, juga keberanian para pemuda. Sebagai contoh bagaimana pemuda melakukan kajian terhadap isu BBM, menyampaikannya pada kantor pemerintahan, dan kemudian ketika tidak juga ada tanggapan, mereka berani turun ke jalan untuk membela kepentingan rakyat. Selain itu, kesadaran bahwa para pemuda akan memegang tampuk kepemimpinan pada masa yang akan datang membuatmasyarakat semakin menyadari bahwa mereka adalah agen-agen perubahan. Orang-orang yang benar-benar dinanti dan diharapkan akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi

Sedemikian pentingnya peran para pemuda, maka harus ada tolak ukur mengenai pemuda yang bagaimanakah yang akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Karena pada kenyataannya masih banyak pemuda yang menyia-nyiakan masa produktivitas mereka. Masa produktivitas mereka digunakan untuk bersenang-senang, melakukan kriminalitas, atau bahkan mabuk-mabukan dan melakukan hal-hal tak jelas lainnya.

Nabi SAW bersabda:
“Tujuh macam manusia yang akan dinaungi Allah Ta'ala dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Imam yang adil; pemuda yang tumbuh berkembang dalam ibadah kepada Allah; seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul karena Allah dan berpisah juga karena-Nya; seseorang yang dirayu dan diajak (berzina) oleh perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan (tapi menolak) lalu menjawab: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’; seseorang yang bersedekah secara diam-diam sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya; dan seseorang yang mengingat Allah sendirian lalu menetes air matanya (menangis).»  (HR Bukhari no. 1423 dan Muslim no. 2427).

Dari hadits tersebut, poin kedua sudah menjelaskan bahwa salah satu manusia yang akan dinaungi Allah Ta'ala adalah pemuda yang tumbuh berkembang dalam ibadah kepada Allah. Maka seharusnya, poin ini pulalah yang melandasi setiap amalan dan langkah yang akan diambil oleh seorang pemuda. Maka berangkat dari hadits ini seorang pemuda hendaknya bagaimanapun ranah perjuangannya harus memegang teguh prinsip bahwa ia tumbuh berkembang dalam ibadah kepada Allah, sehingga pemahaman ini terbentuk pada apa yang dilakukannya dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan bagi dirinya dan bagi komunitasnya.

***

Ada dua poin utama yang bisa diikat menjadi kesimpulan di sini. Pertama, pemuda yang berperan besar sebagai agen perubahan dan kedua pemuda yang dinaungi oleh Allah pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Keduanya jika dikombinasikan akan menghasilkan pemuda-pemuda yang menyadari bahwa Allah akan menaungi pemuda yang tumbuh berkembang dalam ibadah dan dapat memberikan pengaruh yang baik bagi sekitarnya dengan tetap berlandaskan pada niat untuk beribadah.

Mari kita perinci satu per satu kombinasi dari dua poin penting di atas. Pemuda-pemuda yang menyadari bahwa lingkup naungan Allah adalah orang-orang yang tumbuh berkembang dalam ibadah kepada Allah tentu akan menyibukkan dirinya dalam amalan-amalan saleh. Ia akan meniatkan bahwa semua perbuatannya adalah ibadah dan tentu ia akan menggunakan masa hidupnya dengan sebaik mungkin. Dan tentu saja landasan perilakunya adalah AL Quran dan Hadits yang tentu mengarah pada kebaikan yang diajarkan oleh Islam.

Kemudian, orang-orang seperti ini tentu akan membawa dampak baik bagi sekitar. Secara tidak langsung saja, orang-orang disekelilingnya ketika melihat betapa salehnya seseorang tentu akan membuat orang terkagum dan memotivasi agar bisa seperti dia. Maka demikianlah orang-orang yang baik ibadahnya, berlandaskan pada agamanya yaitu Islam yang mengajarkan berbagai nilai-nilai keselamatan maka perilakunya juga akan mencerminkan apa yang ada di dalam Islam, yaitu nilai-nilai dan amalan-amalan yang akan mengacu pada perubahan ke arah kebaikan. Maka pada pemuda-pemuda yang memegang teguh nilai-nilai keIslaman inilah kita dapat menaruh harapan bahwa mereka benar-benar agen perubahan, dimana niat mereka melakukan sesuatu untuk berubah menuju arah yang lebih baik adalah ikhlas diniatkan ibadah dan menjalankan perintah Allah, bukan karena ada maksud pribadi ataupun karena maksud tertentu lainnya.

via : http://secangkir-ramadhan.blogspot.com/2013/07/pemuda-dan-perubahan-sering-sekali.html
ini tema besar acaranya nih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar