Selasa, 28 Januari 2014

[repost] Jika dan Hanya Jika Dibaca

habis ngepost tentang toko buku, liat dashboard blog ada postingan dari tumblrnya Kak Yunus Kuntawi Aji tentang buku, *terus semangat*, pengen di repost di sini*soalnya blogspot gabisa reblog*, semoga menimbulkan kebermanfaatan buat teman-teman semua...aamiin.

repost from http://kuntawiaji.tumblr.com/post/74765675202
*langsung brb kepo situs lendabook-nya *niat bikin akun*

Jika dan Hanya Jika Dibaca 
academicus:
Hari ini setelah selesai kuliah, saya mampir ke FIB. Sedang ada acara UI Book Festival, dan seperti acara apapun yang digelar di FIB, selalu ada bazaar. Dan yang paling saya suka dari bazaar FIB yang selalu digelar di depan gedung 9 adalah, buku-buku bekas!
Yap, di emperan gedung 9, selalu ada buku-buku keren dari Toko Buku Langka Taman Mini. Jumlahnya ratusan. Buku-buku ini bertebaran, beragam, mulai dari buku sastra, autobiografi, majalah National Geographic yang masih bagus dan rapi, buku langka dari luar dan dalam negeri yang keren setengah mati tapi ga terbit lagi, hingga yang ga penting seperti Conan dan Naruto yang halaman tengahnya udah jamuran. Tapi harganya cuma tiga sampai lima ribuan. 
Saya selalu senang datang kesini karena bisa mampir membaca buku-buku unik, dan kalo lagi ada rejeki, selalu bisa pulang membawa buku keren dengan harga murah. Hari ini saya senang sekali. Sebabnya adalah uang beasiswa saya bulan ini baru saja turun, dan saya bisa menyisihkan sebagian untuk beli buku. Bermodalkan delapan puluh ribu, saya bisa mendapatkan tiga buku keren: Blink nya Malcolm Gladwell (dalam bahasa inggris), Edensor nya Andrea Hirata, dan Slilit Sang Kiai nya Emha Ainun Najib. Sedap!
Saya sangat bersyukur karena bulan kemarin saat uang beasiswa turun sempat tergoda membeliBlink baru di Books and Beyond yang dibanderol sampe 95.000. Wajar sih, namanya juga baru dan buku ini international best seller yang sudah cetakan keberapa coba. Tapi alhamdulillah akhirnya tidak jadi, dan beberapa hari berikutnya - di toko buku bekas - saat mencari buku murah untuk dibaca di pesawat ke Sri Lanka, nemu serial Malcolm Gladwell sebelumnya: Tipping Pointyang dicap dengan harga dua puluh rebu doang! Saya tambah senang luar biasa karena hari ini nemu Blink bekas orang cetakan tahun 2006, tapi masih bagus (dan malah berkesan klasik) seharga dua puluh rebu juga! 
Saat mendapatkan Tipping Point sebulan yang lalu saya juga mendapatkan Laskar Pelangicetakan 2008 dengan harga dua puluh rebu! Dan hari ini saya menemukan Edensor, setelah ngobrol sambil ngajak abangnya ketawa-ketiwi bisa turun harga dari empat puluh ribu menjadi dua puluh rebu juga! 
Sepertinya dua puluh rebu menjadi harga keberuntungan saya, tapi sayang sekali tidak berlaku untuk bukunya Emha Ainun Najib. Saya penasaran sekali dengan kumpulan kolomnya, dan saya rela untuk itu membayar empat puluh ribu untuk itu (lagi pula edisi cetakan pertamanya di tahun 1991 yang katanya sih sudah langka). 
Ah saya suka sekali konsep buku bekas. Buku-buku yang saya beli ini semuanya masih dalam kondisi bagus, cover nya masih bersih, halamannya juga masih tersusun rapi, tulisannya masih jelas terbaca semua. Seperti buku favorit anak perempuan yang sangat dijaga kondisinya. Pokoknya masih bagus dan sangat layak baca. 

Konsep jual-beli buku bekas itu sangat bermanfaat.  Ketika kita beli buku, buku apapun itu bentuknya, buku sekolah, kuliah, novel, majalah, biografi, you name it, pasti hanya dibaca dalam waktu tertentu saja. Buku kuliah misalnya, hanya dibaca saat mata kuliah itu berlangsung saja, atau paling lama dibaca lagi saat mau sidang. Setelah itu, kemungkinan besar tidak dibaca lagi. 
Begitu pun dengan buku-buku lain. Seberapa sering sih anda membaca buku-buku anda lagi? Ya kemungkinan besar sedikit sekali kan. Sedangkan buku itu akan bermanfaat jika dan hanya jika dibaca. Maka kalau anda tak membacanya lagi, biarkan buku itu dibaca orang lain. 
Jalannya ada dua: menjual/menyumbangkannya, atau meminjamkannya. 
Jalan pertama, bisa dilakukan dengan banyak cara pula. Kalau menyumbangkan, saya maksimal dalam tiga bulan saya menyortir lagi buku-buku koleksi saya yang ada di rumah ataupun di kosan, mengumpulkannya dalam satu kardus, lalu mencari informasi tempat yang membutuhkan sumbangan buku. Misalnya waktu itu ada gerakan Drive Books Not Cars dimana kita menyumbangkan buku bekas, lalu buku-buku itu akan dijual, dan hasilnya digunakan untuk membeli buku-buku yang dibutuhkan oleh anak-anak di pedalaman Flores. Atau yang sekarang sedang saya sortir akan saya sumbangkan untuk Tabata, sebuah taman baca di Pulau Pramuka yang dikelola dan digagas oleh senior saya Kak Heri, untuk memberi bacaan yang bermanfaat bagi anak-anak pulau. 
Kalau untuk menjual, setelah saya search kesana kemari, ternyata banyak juga jalan untuk menjual buku bekas, peminatnya pun banyak. Sepertinya saya akan segera mencoba menjalankan bisnis ini. 
Jalan kedua, adalah dengan meminjamkan. Coba deh ikutan dengan gerakan lend-a-book yang diprakarsai oleh tumblr blogger paling terkenal sejagad Indonesia: Yunus Kuntawi Aji. Lendabook sekarang sudah berkembang pesat dan menjadi sosial network sendiri yang dapat diakses di lendabook.co. Dan perlu sekali anda tahu, Oktober kemarin saya bersama mas Ahmad Syarif Affandi (Founder) dan mas Yunus (Co-Founder) menghadiri World Summit Global Congress di Sri Lanka karena lendabook diakui dunia sebagai website dengan konten terbaik, dan mendapat penghargaan World Summit Youth Award di kategori Create Your Culture! Kurang gaul apa lagi coba. Silahkan beritanya bisa Anda cek disini
Sekali lagi, buku itu akan bermanfaat jika dan hanya jika dibaca. Maka jadikan buku itu bermanfaat; jika Anda sudah tidak memerlukannya, biarkan orang lain membacanya. 

4 komentar:

  1. huoh, ternyata ada yang begituan *bikin akun juga*

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah, bikin org semangat bikin akun juga *padahal kemarin pas mau bikin gabisa entah kenapa (masalah di koneksi, kyknya)

      Hapus
  2. ehm, makasih fitri :)) *saya ngikut bikin akun juga*

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama nis, gabisa dibilang ngikut jg sih soalnya pas aku bikin kemarin agak fail (kyknya karena masalah koneksi), semangat ber-lendabook-an nis *ini istilah apasih ._.

      Hapus