Rabu, 17 Februari 2016

Toga

Halo, lama sekali rasanya tidak menulis (iyakah?). Semalam mudah sekali mengantuk rasanya ketika sedang belajar bahasa.

Pagi ini harusnya kami latihan di amphiteather, tapi apadaya, sulit sekali menyamakan jadwal hingga pagi ini pula mendadak ditunda. Baiklah, semoga waktunya bisa saya manfaatkan ke yang lebih wajib (baca : skripsi *hahaha apakah ini kataa kotor :P).

Sepagi ini melintasi GSP ketika bahkan para wisudawan masih beridir di luar, jalanan masih macet dan padat, dan so on.

Melihat orang berbondong-bondong pakai toga rasanya kepengen, iya kan? Toga menurut saya adalah pakaian yang sangat diinginkan oleh mayoritas mahasiswa. Saya bilang mayoritas karena ada saja yang sudah wisda tidak mengambil ijazah, bahkan tidak datang wisuda. Terlepas dari itu semua, pikiran saya jadi mengawang-awang ke banyak hal.

Kemarin saya membayangkan, orang-orang yang hari ini akan wisuda, barangkali suka sekali mematuut-matut diri depan cermin, membayangkan pantas tidak atauu sekadar untuk persiapan foto bersama teman-teman pasca pengambilan toga untuk persiapan wisda. Saya jga jadi terbayang gladi wisuda jaman SMA, datang ke GSG *mirip kan namanya ama GSP :P* berbaris rapi dan disambut bendera merah putih serta bendera IC, datang dan duduk di kursi yang menentukan urutan kursi mananya pun lama sekali, pakai bagaimana nanti susunan di panggung dengan tinggi yang dilihat dari tinggi masing-masing+tinggi hak sepatu yang dipakai saat wisuda. Rempong emang, tapi feel latihan itu sesuatu sekali. Dulu, rasa sedih akan mendekati perpisahannya saya rasa lebih besar daripada perasaan yey aku lulus (S)MAN nya kayanya.

Wisuda juga bikin saya ingat sama dua lagu yang ngga bisa lepas dari wisuda jaman IC  lagu selamat datang pahlawan muda sama Gaudeamus Igitur. Pas temen saya anak choir latian lagu ini, saya yang ngga paham merasa aneh, ini lagu apaan kenapa bahasanya asing banget. Tapi katanya ini lagu khas wisuda. Baiklah, saya paham. Pas ngerasain sendiri wisuda, 2 lagu itu malah kebayang-bayang ampe sekarang hihi :) klo mau denger Gaudeamus Igitur kayak apa bisa liat dimari dan ini ada juga yang jelasin maknanya.

Saya pikir, memakai toga seolah serasa hars tahu besok harus ngapain, usai toga itu dilepas dan kembali pada realita. Kita hidup di realita, rite? Toga cuma pemanis hidup sementara *sama kayak liburan dan perasaan harus kembali ke dunia kampus*. Ah, semenjak sia 20 ini dipijak, sebagaimana hasil ngobrol bareng Maryam, hidup jadi terlihat tidak sederhana.

Saya pribadi melihat kakak-kakak itu bertoga pun jadi ingin cepat-cepat kelar skripsinya. Walau tidak langsung disambung wisuda, misalnya, setidaknya itu membuat tenang bukan? Males banget deh apa-apa ditanya, skripsinya sampai mana, hahaha.

Ima, teman saya anak Hukum pernah bilaang, wisuda itu senengnya hari itu doang Fit kalau ngga punya rencana besok mau ngapain. Besoknya kamu bingung kalau ngga ada plan apa-apa. Belum lagi orang-orang yang susah muvon sama Jogja ya. Kota ini berhasil membuat anda jatuh hati sih, hahaha. Sama kotanya apa sama isinya apa sama orangnya #eh #takutadayangkesindir.

Mau ngapain abis wisuda Fit?
Saya juga kadang terlintas sama pertanyaan ini. Terus suatu ketika pas lagi mikir, saya dihantui oleh siratan pertanyaan lainnya yang sarkas : emang kapan wisuda Fit? terus saya jadi takut hiks :*

Baiklah, segera saja saya sudahi tulisan ini biar bisa segera menapaki langkah yang lebih konkrit menuju ke sana #marirevisiproposal. Mohon doa supaya Allah menguatkan saya menyelesaikan skripsi-belajar koding-juga daat pendadaran. Kata Ummi berdoa biar diberi kekuatan melewatinya, bukan dimudahkan jalannya. Kalo kuat kelak bisa atasi banyak hal *kalo doa dua-duanya boleh nggak ya?

See ya <3 :)

-perpusat lantai 4,
karena tidak jadi latihan

10 komentar:

  1. habis wisuda mau ngapain :"
    aku juga di perpus pusat lantai 4 dan sama2 baper wisudaan :"

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Nanaaaa lama ndak ketemu :")
      barangkali kalo kita bingung kita kurang piknik na, mainnya kurang jauh :""" wkwk

      wah tadi ngga ketemu yaa d perpusatnyaa :""

      Hapus
  2. huaa baca tulisan ini setelah ngadep dosen buat penelitian :") #semangatkak

    btw Fit..sesungguhnya aku udah berniat mau nulis tentang "dikuatkan dan dimudahkan" ini di tumblr sebelum BSC nanti. Tapi semua berubah setelah buka timeline tumblr isinya #SaveTumblr T.T

    menurutku doa "dikuatkan" dan "dimudahkan" itu bukan dua hal yang bertentangan :) *jadi inget pesan di kertas yang dikasih Fitri beserta biskuit dan candy hehe*

    karena keduanya sama-sama baik.

    yang minta doa "dikuatkan" itu terinspirasi dari sahabat Umar bin Khattab yang berdoa “Aku tidak ingin kerja yang ringan, tapi aku ingin tubuh yang kuat.”

    Nah; beliau minta bebannya tidak dikurangi; bukan minta tidak dimudahkan :)

    hmm jadi ingat do'a Nabi Musa yang sering dibaca *terutama waktu tahsin* yang isinya “Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii”. Nabi Musa minta dimudahkan segala urusannya.


    hehe tapi itu cuma sebatas pendapat pribadiku berdasarkan doa dari dua sosok manusia yang sangat menginspirasiku sih Fit . :)


    *maap kalau kepanjangan*
    *gara-gara tumblr mau diblokir*
    *sebenernya sedih banget*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih Dev aku juga doa dua-duanya hehe. semoga Tumblrnya batal diblokir ya Deev. Semoga yang diblokir semua situss terlarang aja sekalian ngga cuma yang memuat hal tersebut di tumblr.

      nggak koook ngga kepanjangan :)
      senang dapat gambaran dari Devi :)

      Hapus
  3. Lihat update-an postingan ini di google plus, tak kira kamu yang udah pake toga di gsp tadi fit :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. waah aamiin, semoga kekagetanmu menjadi doa buatku Li #bisanggakya

      Hapus
  4. habis wisuda mau ngapain :"
    aku juga di perpus pusat lantai 4 dan sama2 baper wisudaan :"

    *copas dari komentar paling atas*

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. ternyata postingan ini mengundang banyak komen kak :P

      Hapus