Kamis, 03 Maret 2016

#randompost:soal dunia kuliah kini dan nanti

Hari ini, ada dua agenda akademik yang saya ikuti. Yang pertama sosialisasi kegiatan lab Sistem Cerdas (SC) *terusingetmemey* dan yang kedua adalah zemi, istilah Jepang yang dosen kami sebut untuk pertemuan rutin mingguannya ketika S3, yang kami sadur untuk sebutan pertemuan bimbingan kami.

Yang pertama, sosialisasi kegiatan lab SC.
saya tidak menyangka kalau kumpul ini adalah kumpul S1 sampai S3-walaupun tadi kalo ga salah ga ada anak S3nya. Tapi tadi anak S2nya banyak banget. Anak 2012 aja cuma 4 orang --a. Selain tabrakan sama kuliah, mungkin sosialisasinya kurang dan cukup ndadak juga sih. Tapi bukan itu fokus saya. Pagi ini ketika menjelang masing-masing orang berkenalan, saya yang kalo di kampus selatan (yang notabene isinya mayoritas anak S1) udah merasa tua langsung merasa bocil dan butiran jasjus *ehsebutmerek* di antara kakak-kakak S2 itu.

Terus yang saya garisbawahi sih...kuliah itu butuh passion ya :"

Sampai detik ini, saya belum pengen ambil kuliah S2. ya belum pengen aja, belum ada kecenderungan hati #apasih. Terus saya memandang kagum aja sama kakak-kakak S2 di sini, apalagi kalo niat banget ngasih usulan buat kegiatan lab setahun ke depan. Melihat betapa dunia S2 itu sepertinya lebih akademis dibanding anak S1 yang masih demen aja main ama anak hima wkwk. Saya jadi inget kan kata Tere Liye, harusnya kita tuh bahkan udah kepikiran ide skripsi sejak hari pertama kita masuk kampus. Mungkin lebay emang, tapi saya pikir ada benernya juga. Itu bisa jadi sesuatu yang menjadi ketertarikan awal kita kenapa milih prodi tersebut buat kuliah. Kalau dalam perjalanannya berubah, it doesn't matter.

Kuliah butuh passion, karena kalau bicara tridharma perguruan tinggi, penelitian, pengabdian, dan pendidikan itu sangat tidak main-main. Bayangkan, semester ini saja ada 229 orang yang mengambil mata kuliah Tugas Akhir, di mana saya adalah mahasiswa urutan ke-200 yang mengambil mata kuliah ini. It means, jika berjalan linear (sayangnya kemungkinan besar tidak) akan ada 229 karya ilmiah baru hasil penelitian (wow!). Passion akan menggerakan setiap individunya mengerjakan karya ilmiah dengan suka cita. Sehingga mahasiswanya ini tidak terlalu banyak yang ditahan di kampus dan hanya memenuhi tempat parkir saja :". Lebih baik lagi, jika penelitiannya adalah penelitian yang membawa kemaslahatan ummat. Sayang, godaan di luar skripsi barangkali lebih dominan mengganggu ornang-orang lemah macam saya *mohonbantudoa*.

Kemudian yang kedua, pasca zemi.
Kelas tinggal isi 6 orang dengan saya. Dan teman saya nanya, kamu mau ngapain Fit habis kuliah? Hahaha, its common question di usia senja perkuliahan ini yah. Saya sih cuma ketawa terus bilang, mau ke GSP, wisuda. Setelah bilang ini pertanyaan mengerikan, tentunya :P.

Terus saya yang nggak mau rugi ini nanya balik dong, kan saya nggak mau rugi :P. Temen sya ketawa.. Saya bilang, lha iya Mam, resiko nanya itu ditanya balik. Eh sekarang saya lupa tadi temen saya bilang apa.

Setelahnya kami terlibat dengan obrolan teman-teman lain. Bilang mau maganglah, nyobain daftar S2 dululah, riset di Jepang lah, macam-macam yang dibahas. awalnya ngga ngikutin sih. sampai kemudian saya tertarik sama kutipan ini :
"Tapi ngga mau ah kalo kerjaan ngoding. tapi terus ngga tau lagi mau kerja apa dong?"
Saya ngebatin, adalah, mesti ada.
Faktanya we know designer, system analyst, business analyst, data analyst, digital media planner, atau bahkan teller bank pun bisa alumni komputer, hehe. Nggak mesti developer, kan? kalo emang ngga mau...

"Aku juga. Kok bayanginnya kerja kayak gitu tuh depan komputer terus...."

"Iya sama. Ngapain juga kan ngerjain kerjaan orang. Ngoding depan laptop mulu."

Terus saya jadi inget Ust. Fadli reza pernah bilang dalam suatu kelas kepemimpinan. "Jangan sampai kita hidup itu menghidupi mimpi orang lain. Tapi lupa menghidupi mimpi sendiri."

Terus saya sampein aja pesan itu. Ah ternyata pada jadi baper dan mikirin kata-kata itu juga. Ya meski gatau sih sampe sekarang masih dipikirin apa ngga. Saya juga sekarang-sekarang ini mikir hal itu kok. Soal mimpi sendiri dan apakah nanti saya akan mengerjakan mimpi orang lain#nggamaudong. Tapi...untuk masa depan yang belum pasti, mari kita mengusahakan segala hal baik saat ini juga untuk perencanaan masa depan :")

manatsemangats!
#endingnyanggabagusbanget ya :"


2 komentar:

  1. "udah lah yuk berkebun aja", rilut (2016)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, serasa lebih membahagiakan ya yan? atau berkebun di harvest moon (?) *padahal aku ga pernah main harvest moon

      btw, kalau tau drh. Suparto dengan pengalaman Indonesia Membangun Desa, atau startup kayak iGrow kayanya bisa sembari berkebun tuh yan :v

      Hapus