gambar dari sini
gambar dari sini
saya berkaca pada Fatih, aidk bungsu saya, yang akhir-akhir ini dengan semangat menyanyikan suatu yel-yel jargon perjuangan. Mana dia tahu apa arti sebaris kalimat bahasa arab itu. Tapi peduli apa, mungkin baginya, kalimat itu terdengar keren.
Tapi sekali lagi, anak-anak adalah mesin fotokopi terhebat.
Maka mengajarkannya dengan arahan yang benar dan jelas, juga sesuai apa yang Allah perintahkan akan besar sekali dampaknya bagi kehidupan selanjutnya. Mengajarkan shalat, lama-lama akan jadi kebiasaan. membiasakan menyetel senandung asmaul husna, murattal, al-ma'tsurat, lama-lama hafal.
Saya ingat, dulu waktu SD harus menghafal An-Naba, Fafa adik pertama saya bisa menghafalnya penuh, tanpa melihat Al Quran sedikitpun. Masih duduk di bangku TK ia saat itu.
Anak-anak adalah mesin fotokopi terhebat.
Itu pula yang menjadikan alasan sepasang suami istri mencari seorang pengajar untuk kedua anaknya. Teman saya, NH (memang panggilannya demikian) beberapa kali dalam seminggu pergi ke rumahnya malam-malam. mengajari pelajaran sekolah, mengajari mengaji. Sepasang suami istri itu tidak mau mencari sembarangan pengajar. Yang mereka cari adalah seseorang yang juga kuat agamanya. Agar apa? Jelas agar anak-anaknya bisa turut menguasainya :)
Maka, jadilah contoh yang baik di depan anak-anak. Kita tidak pernah terbayang bagaimana proses mengingat dan diingat membenak di kepala maisng-masing mereka. Mereka belum pernah membayangkan ini benar dan ini salah. Mereka hanya melihat, kemudian mengikuti. Maka dari itu, pengertian yang baik selalu bermakna banyak :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar