Senin, 04 Januari 2016

24.28

24-28 adalah hari-hari pembelajaran. Tentang mengenal diri, mengidentifikasi apa yang terjadi, mentraining diri sendiri, sampai pada mendapat hal-hal yang tidak di sangka untuk pembelajaran diri.

*ini bikin sendiri tapi pake app :P

tentu saja, saya tidak akan gamblang bercerita soal apa yang terjadi. tapi barangkali kamu tahu. Saya tercenung dengan kata-kata yang disampaikan saat kajian pada tanggal 28. Kemenangan adalah tentang kesabaran-kesabaran kita di dalam ketaatan. Sejauh apa saya menahan diri selama ini dan seberapa level sabar yang saya lakukan sehingga terus saya jaga agar selalu dalam ketaatan? Ah, saya malu sama Allah. Betapa barangkali saya kurang berserah diri sama Allah kalau masih takut sama hal-hal yang seolah pada akhirnya membuat saya melanggar hal-hal yang sebenarnya justru tidak baik untuk dilakukan. Kalo udah di titik kayak gini, rasanya pengen nangis dan mengadu soalnya merasa nggak pantes banget di hadapan Allah. 

ini tulisan sebelum kajian itu berlangsung sih. hari sebelumnya atau dua hari sebelumnya malah. Tujuan yang baik harus diperoleh dengan cara yang baik. Kadang manusia emang banyak godaanya ya. Tapi emang harus gitu kali ya soalnya balasannya Surga, bukan cuma doorprize kipas angin. Kalo kata seorang kakak beberapa hari lalu, "Ya kita kan hidup emang diuji. Kalau nggak diuji, kita malah harusnya waswas dong ujian apa di depan yang akan menimpa kita. Jangan-jangan malah lebih besar ujiannya." Ah, kadang untuk beberapa case pengen saya sebutin. Tapi barangkali tidak sekarang :")

gambar via ini

Hasbunallah wa ni'mal wakiil. Kalimat juga yang kembaali diingatkan ketika kajian tanggal 28. Cukuplah Allah sebagai penolong. Saya ulang-ulang kalimat itu di dalam hati biar tertanam, biar saya benar-benar sepenuhnya berharap hanya sama Allah, bukan sama manusia. Biar kalau pada akhirnya ada yang saya inginkan tidak Allah beri, saya bisa ikhlas dan berhusnudzan, walaupun harus saya akui bahwa detik ini, saya pun takut terhadap sesuatu itu. Kesabaran dalam ketaatan tidak akan mencipta memori yang saya takut suatu hari nanti malah jadi bumerang bagi diri sendiri-kalau ada hal-hal yang saya harapkan tidak terwujud-ternyata bukan Allah takdirkan untuk saya :"

ah, bingungin ya ? Ada hal-hal di masa depan yang kita takuti, barangkali. kuncinya, pasrahin semua ke Allah sambil teruss usaha lakukan perbaikan diri :" biar kita pantes di mata Allah.

latepost, tapi semoga tulisan ini bisa jadi benteng diri :")
sampai jumpa, masa depan!

note : terima kasih untuk segala hal pembelajaran (dan juga doa) yang saya dapat dari banyak pihak dari tanggal 24-28 ;)
/kalau merasa :"")/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar