Kamis, 02 Juni 2016

Speechless

Saya tidak bisa menafikan kalau saya adalah tipikal melankolis. Dan sejak istilah 'baper' menjadi populer, barangkali saya jadi lekat dengan istilah itu kalau masa-masa begini.

Sama kayak apa yang mas Adi bilang kemarin. Ketika Zahra, Alfath, Ibnu, Ufai, masing-masing bikin postingan blog. Temen-temen saya upload foto (yang banyak yang sama) serta caption yang macem-macem. Saya bingung apa yang pengen saya tulis, apa yang pengen saya sampaikan. I am speechless. Saya nggak bisa ngomong apapun rasanya pasca 31 Mei kemarin terkait berakhirnya masa pembinaan ini. Too much i got dan hmm.... *menariknafas

Ada yang saya sayang. Namanya kalian. Tempat belajar, tempat bertanya, tempat bicara. Tempat mendengar, tempat berpendapat, tempat berbagi : tawa, gagasan, pikiran, curhatan, bacaan, bahkan oleh-oleh.

Sedari kemarin saya wara-wiri ngurusin sesuatu, Terus semalam ke Magelang dan malam ini saya di rumah Bude. Dua malam tidak di asrama dan tadi bada Magrib rapat di Nakula. Ini bukan rapat pertama di Nakula yang bada Magrib di mana Nakula sepi. Biasanya juga sepi. Tapi yang hari ini kerasa banget sepinya. Sepi yang berbeda.

Terus karena sejak kemarin juga ngga buka laptop dan medsos, udah tau saya lagi kayak gini malah juga buka medsos-termasuk lovely dashboard blog. Hahaha, makin baper dong saya. Info a-b-c udah sidang. Kenyataan bahwa tanggal iniiiii banget empat tahun lalu saya wisuda SMA-yang sekarang udah makin sepi kemampuan mengingat momennya hiks :". Balasan email dari Zahra. Obrolan rapat tadi. Sesuatu dari Ayah. Dan saya yang pada titik ini masih suka ragu dan ngga yakin sama banyak hal tentang diri saya sendiri.

Ada yang harus beranjak, bergerak, berpindah, ada yang harus diajak bicara. Ada yang harus berusaha lebih keras.

Mohon doanya.
maaf kalo ngga jelas ya :"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar