Minggu, 07 Oktober 2018

Zahra




once upon a time di depok, zahra, si penyuka pisang yang waktu sedang ngebut skripsian di bulan ramadhan 2016 kuberi donat minion rasa pisang, yang sekarang merantau di makassar sebagai pns, yang sedang prajabatan di jakarta, memata-matai aku di badr.

zahra ini anak jogja asli walaupun ibunya berasal dari Palu. anak kedua dari lima. smp di smp 4 pakem jogja yang arah ke kaliurang atas, depan rs panti nugroho. sma nya di teladan (ini nama kerennya sma n 1 jogja). kuliahnya di tphp tapi bukan teknik pemberi harapan palsu, melainkan teknologi pangan dan hasil pertanian. penyuka coklat sejati sampai-sampai dia tidak begitu prefer pada sereal honeystar kebangganku karena lebih menyukai sereal apapun selama itu sereal cokelat. skripsinya tentang cokelat, kkn di gorontalo karena cokelat. dan sewaktu penelitian menuju jenjang pns nya dia juga membuat beragam produk tentang cokelat. karena dia kini mengajar umkm umkm sulawesi aku bilang dia buat ngenalin tebi, wkwk.

zahra termasuk anak yang mau menerima dan memaklumi keanehanku (dan nusa, tentu saja B)). saat aku makan nasi goreng di gelas bekas air kelapa muda, aku lupa dia pernah makan apa di gelas bekas menyeduh minuman cokelatnya. tapi kami bersekongkol tidak hanya dalam hal keanehaan saja, juga dalam kabinet asrama. anaknya kritis dan suka membantu, untung saja tidak suka membanting. satu lagi, dia juga cukup bisa diandalkan.

sebelum keterima pns, zahra kerja di ternaknesia. ceo nya juara dua lomba startup astra dan abidah atas nama tebi juaraa tiga lomba yang sama. waktu hari h pengumuman, zahra pm aku terus bilang selamat ya kak, tapi maaf (karena dia juara dua). nggak persis sama sih tapi wordingnya gitu intinya hehe. makanya pas kami ketemu di badr dia bilang, kak, aku memata-matai badr nih? wkwwk. oya kami suka saling manggil kak gitu.

sejak lama zahra memang ingin kerja di sulawesi. karena di sana (sekali lagi) besar potensi cokelatnya. tapi kemarin saat bertemu dia bilang berat di tanah rantau. bukan karena sendirinya. dia bilang, kalo ngerasa sendiri, masih ada Allah Kak. siapa yang ga terharu coba dengernya. dia malah berat ke birrul walidain gitu katanya.

lalu aku cerita tentaang perpus katakerja di makassar yang aku ingin suatu waktu nanti singgah ke sana. aku juga cerita tentang ruangbaca, sepasang pustakawan di katakerja. dia segera mengecek dan dia bilang wah itu tidak terlalu jauh dari tempatnya.

aku suka pertemuan kami yang sederhana. tidak perlu mencari tempat makan mahal atau nongkrong  di kafe. cukup nasi kuning yang kata dia enak banget. lidah zahra nampaknya masih lidah jawa dan dia bilang rasa nasi kuning makassar tidak seperti itu. lalu kami juga mengupas mangga. dan aku dengan sumringah menaburkan gemintang honeystars ke mangga. zahra juga mengicip cilok dan kue ape, yang sudah sedari di jogja (it seems awal 2017) aku iming-imingi dia soal kue ape. sebagai anak pangan, dia punya interest mengetahui ragam makanan. oh iya dia juga pernah terlibat proyek dosen membuat buku tentang makanan yogyakarta.

hari ini jarak kami jauh sekali. semoga senantiasa kuat dengan kehidupan keseharian di sana ya kak.

ohya, ada satu percakapan yang zahra ungkit. dia ambil dari buku Teman Imaji yang pernah dia pinjam dariku.
"Aku ingin menyelamatkanmu...."
...
"dari rutinitas."
kata zahra itu berkesan banget. aku jadi ingin murojaah bukunya lagi.

bonus foto awal 2015 bersama zahra dan ammah tika (yang sudah tinggal di aceh :"))

untuk Rabu, sebelum suatu hal terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar