Satu anak duduk tenang,menatap layar didepannya,lupa banyak hal disekitarnya,berkata"nanti,bentar lagi"pada panggilan ibunya,kesal sedikit, laporan pada akun di jejaring sosialnya,berharap dikomentari,minta diperhatikan kawan-kawannya diduniasana-nya. Ketika panggilan ibu semakin sering,akhirnya ditinggalkan juga layarnya itu,setelah laporan tentunya-yang bisa jadi kata kasar. Lupa bahwa bersegera memenuhi panggilan ibunya jauh lebih mulia daripada menggerutu di dunia maya-nya.
Satu anak serius menatap layar di depannya. Di sekelilingnya saudara2nya tertawa menonton tv,eh dia malah asik sendiri. Mungkin baginya dunianya jauh lebih ramai daripada dunia nyata disekelilingnya.
Dan satu,mungkin di sini,di tempat ini. Ada lebih banyak lagi tentunya jika ditelusuri di penjuru negeri. Sadar tidak sadar semua orang mulai tersihir oleh dunia maya,lupa ada banyak urusan,ada banyak yg butuh perhatian, ada lebih banyak yang bisa dilakukan,daripada sekedar berkutat menunggu kabar laporan dari teman yang kemudian muncul di beranda atau layar homenya.
Lama kelamaan,orang2 asik di dunia mayanya,lupa pada dunia nyatanya,karena tinggal duduk manis dengan gadget tersambung ke internet,maka dunia seolah telah direngkuhnya.maka,selamat tinggal dunia nyata!
*kecanggihan teknologi membuat hidup lebih mudah,tapi tentunya harus disikapi dgn bijak:).
Semoga kita tidak seperti orang yg disebutkan di atas..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar