Dan air mata saya pun tak dapat dibendung lagi ketika membacanya
teringat duduk di antara dua tembok--sesekali membaca di sana
teringat begitu banyak teman pun, melakukan hal yang sama
cari-cari pojok menyenangkan, tempat-tempat membetahkan
teringat dulu malam-malam-seusai membaca, saling bertanya pada teman, mengajak makan malam
teringat malam-malam panjang yang kemudian dihabiskan bersama, walau kadang berujung obrolan pada akhirnya
teringat suara lembut ibu ketika membacanya--lirih, patah-patah satu dua
karena perjuangan agar tak diganggu si adik ketika membaca
teringat tempat satu lantai beratap tinggi,
minggu pagi yang panjang karena tempat begitu sepi
karena mayoritas berpikir kembali dalam ruang-ruang hangat yang diciptakannya sendiri
dan pagi-pagi penuh aktifitas itu
yang lama telah tertinggal
dengan begitu banyak orang di luar kelas membawa sebuah tentengan
di masjid-lorong-lorong kelas-lobi sekolah-lobi kantor guru-bawah pohon jambu dan rambutan
saat-saat membawanya kemana-mana, bahkan ke kantin sekalipun
dibaca, sekalian menunggu pesanan
hingga tiba saat-saat mengharukan untuk kelulusan
Ah Ya Allah, aku sungguh-sungguh rindu masa-masa itu :")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar