Kamis, 31 Januari 2013

Percakapan

#cuma kutipan percakapan   #sumber gak disebutkan, biar ga ada yang berasumsi terlalu berlebihan
#tapi tenang aja, udah izin kok, tadi udah bilang orangnya :)
#buat refleksi diri aja...dan sumpah, saat ini saya tidak sedang GALAU~~

Kamu ngerasa ga enakan, karena pernah (atau masih) punya perasaan yang beda kan?

Tadi aku cuma mikir gini, aku takut salah menempatkan perasaan...dan aku takut hal-hal kayak gini menyebabkan sesuatu terlalu mengambang di hati aku.... Takut suatu hari nanti aku terlalu suka dan nggak siap dengan realita... Aku takut sama asumsi yang sebenarnya nggak seperti itu...

Kadang-kadang kita suka bandel ga sih? Tau sesuatu itu benar, tapi kita nggak pandai menjalankan kebenaran itu sendiri. Tau kalau sesuatu yang lain salah, tapi kita nggak pandai menjauhi hal-hal salah itu?

Iya ya, belum kuat ya imannya... Iya sih kalo dipikir aku nggak ada apa-apa sama dia. Tapi ya kalo dipikir lagi, yang nggak boleh itu kan bukan berdua-duaan sama seseorang yang kita ada perasaan sama dia, berduaan sama lawa jenis juga Allah udah ngatur kan...
Ah, perasaan suka itu kadang malah jadi membuat kita berpikir terlalu berlebihan ya...juga berpikir hal-hal yang belum saatnya, meski kita nggak berani cerita dan lebih memilih mengunci semua dalam hati kita sendiri

Dan itulah, kita tahu apa yang benar. Tapi eksekusi kebenarannya nggak selalu benar

Gimana biar apa yang kita tahu itu benar-benar terefleksipada apa yang kita kerjakan?

Eh, gimana ya...aku belum tahu (ataukah sebenarnya aku belum mau?)

7 komentar:

  1. Gimana biar apa yang kita tahu itu benar-benar terefleksi pada apa yang kita kerjakan?

    filosofis bgt, hipotesis gua pake keinginan. ada mau ada jalan. Power of will. Dosen cewe dr stanford siapa ya namanya lupa gua lagi booming bukunya ttg will power

    BalasHapus
  2. iya jadi kata dosen itu, menusia punya dia kepribadian, baik dan buruk, saling bertarung dalam tiap perbuatan dan pikiran manusia. nah sebenernya kita tau, kepribadian kita yang baik tau apa yg bener, tapi kepribadian kita yang buruk ga pengen hal itu terealisasi. nah kalo kita kuat maunya untuk mengerjakan apa yg kita tau, kepribadian yg baik bisa menang.

    hipotesis gua, kepribadian yg baik itu akal, yg buruk itu nafsu. karena ada dua2nya, hampir mustahil untuk selalu bergantung pada akal, yg tau yg bener.

    BalasHapus
  3. kita belum tahu atau belum mau untuk tahu? suka banget fit sama yang ini

    BalasHapus