sejujurnya, aku juga nggak tahu kenapa aku tergerak buat nulis setelah skimming beberapa blog terupdate yang muncul di home, setelah nginep di tempat nikari, setelah begitu banyak hal masuk dan keluar dari pemikiran.
dan sejujurnya, isi blog ini cuma curhat. nggak penting, sumpah.
----
Entah berapa banyak hal yang hilang, yang pergi, yang mungkin nggak akan didapat lagi. Juga entah bagaimana untuk membicarakan berapa hal yang harusnya didapat, yang seharusnya dilakukan, yang diinginkan. Entah kapan keluh menjadi peluh dengan rasa semangat yang besar. Entah kapan rasa yang ditunggu-tunggu datang. Entah kapan perasaan yang bisaa mengubah banyak hal itu datang. Entah, entah.
Saya tahu, saya tak boleh menunggu.
Dan entah kapan niat terealisasi laksana si kecil Adam di pinggir gerbang sekolah, di pinggir-pingir jalan--dengan kotak sol sepatu yang nyaris selalu ia bawa setiap hari.
Ada yang hilang, saya tahu. Dan saya juga tahu bahwa saya harus segera menemukannya.
Entah kapan sapa menjadi bahagia. Entah kapan yang dirindu benar-benar ada. Entah kapan wajah pemikir menjadi senyum yang banyak bercerita. Banyak hal, ya. Terlalu banyak.
Aku jadi ingat, saat kau bilang maaf. Aku sama sekali tidak merasa kau bersalah. Tapi aku kangen kamu yang meledek, bercerita banyak hal, baiklah. Tak boleh. Coret. Lupakan.
Atau jangan-jangan ada jalan pikirmu yang belum sanggup aku tebak.
Ah, jadi keluar jalur lagi dari hal-hal apa yang ingin saya randomkan.
Banyak kebiasaan yang tak lagi biasa. Banyak gurat wajah yang hilang. Tak ada lagi tiang sandaran selepas rutinitas kita. Tertawa, terbahak, tapi juga bersedih untuk hal-hal yang sama.
Hilang.
Saya kecewa untuk beberapa yang belum bisa berdisiplin. Kemudian saya? Menjadi sama saja. Bisakah untuk hal-hal yang -mungkin- sama-sama kita merasa "males" begini kita tetap menjaga etos? Apa masih belum juga sadar? Ah, tiba-tiba saya teringat dan merasa malu pada Ayah.
Ada rasa yang menampar ketika tahu, ingat, dan mencari tahu. Kemudian sesal tiada guna. Buat apa? Belum tentu semuanya sama seperti alam pikir, alam imaji, kan? Aku letih, aku letih selalu melihat dan becita--jika dengan cara seperti ini. Sungguh. Kalau saja bisa, maka sungguh dulu akan kulakukan. Demi paparan pijakan yang lebih sempit dari tempat sekarang.
Ada yang terlupa, ada yang tersia, ada yang tak lagi ada, ada yang mengembara entah kemana *kuharap cepat balik--semoga saja, ada yang hilang--dan mungkin sungguh tak pernah ada lagi, ada kalimat pengharapan yang ketika sudah terkabul ternyata ya 'hanya begitu saja?'
----
Untuk banyak hal disekeliling saya. Tarik nafas yuk Fit, pejamkan mata, berpikir mendalam.
Kok... sama, fit................
BalasHapusah iya kak? ka suci kenapaaaaaaa ?
BalasHapusaduuuuh jadi pengen ketemu kak suciiii >.<