"Tanpa disadari, rupa-rupanya Senin ini sama dengan Senin beberapa waktu lalu. Lokasi yang sama, pada masing-masing kita. Dan setidaknya, masih hati yang sama, pada posisiku. Bedanya apa? Hahaha, sebenarnya kalimat ini yang lebih banyak jawabannya, bukan?"
Begitulah orang-orang yang sibuk dengan urusan hati mereka, Tania. Ada yang lebih penting untuk dipikirkan. Banyak, sungguh banyak. Urusan sepele berakibat besar ini lebih baik kau serahkan saja pada yang Kuasa. Titipkan padanya, biar Ia yang mengaturnya. Kadang, ada hal yang tak perlu rusuh kita urusi saat ini. Biarkan saja doa-doa itu terus terucap, sesekali air mata boleh turun juga--meski kita sama-sama tahu, penyebabnya masih saja hal sepele-. Tapi lebih penting lagi, yang Berkehendak tahu mana yang baik. Bagimu, baginya.
Setidaknya sedikit kabar-tidak-langsung-itu membuatmu sedikit lega, bukan?
--Depok, masih saja disana.
::Buat Tania, yang masih tercengang tentang bagaimana Depok membuatnya bertemu realita yang mirip untuk kedua kalinya; bagaimana Tuhan mengaturnya menjadi seperti itu; membuatnya ingat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar