Sabtu, 29 September 2018

Beng-beng dari Nadia

Waktu itu menjelang maghrib sepertinya, Nadia datang ke ruangan tebi mencariku. Di ruangan sebenarnya sepi, hanya tiga orang. Tapi sepertinya setelah pintu terbuka dan aku sudah unjuk diri, Nadia terlalu ragu untuk masuk ke dalam. Dia tarik mundur dirinya dari longokan di daun pintu.

Bakda shalat aku menemukan beng-beng dengan secuplik tulisan di atasnya. Ternyata itu dari Nadia. Tadi waktu ashar memang dia ingin segera shalat agar bisa melanjutkan persiapan presentasi market researchnya-dan dia sangat cemas dengan itu. Lalu kutemani shalat duluan (dengan menepok dia yang udah shalat duluan, tapi emang udah direncanain gitu dari awal), satu kloter lebih dulu dibanding teman-teman lainnya. Sebenarnya sederhana dan wajar, tidak lebih spesial atau bagaimanalah shalat duluan dengan tidak menunggu semua jamaah putri siap. Dan selama bisa berjamaah, kupikir juga gakpapa shalat jamaah duluan. Tapi ternyata Nadia menghargai itu lebih dari yang kukira :')

Waktu aku bilang terima kasih secara langsung ke Nadia. Aku tanya dia kenapa tadi nyari aku ke ruang tebi. Dia bilang kurang lebih, gakpapa, abis presentasi, kayak mau meluk melepas lega. Huaaa kurasanya merasa sama gitu haha aku juga kadang kalo abis ngerasa sesuatu jadi pengen meluk gitu. Terus rasanya kayak punya temen yang tau rasa senengnya meluk atau dipeluk /haha naon.

Ya begitulah, kadang menemukan secuil kesamaan dalam hal yang mungkin gak banyak orang ngerasainnya such a treasure. Gatau sih it will be bertahan sampai aku lebih dewasa lagi atau enggak. Tapi kalau kata Faizah, temen saya di aliyah dulu, manusia butuh 12 pelukan sehari, untuk ngerasa bahagia atau apa gitu. Ada penelitiannya, seriusan,wkwk.

Kayaknya Senin pekan kemarin,
kalo iya berarti 17 September 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar