Seperti ketika hendak selangkah lagi kamu kesini
Dan burung gereja bergegas terbang
Entah merasa diusik, atau merasa tak nyaman
Padahal kamu ingin menyapa burung-burung gereja itu, bukan?
Apapun yang dilakukan mereka, berprasangka baiklah
Jika pun kau menuai prasangka, hapuslah
Sampai ketika kamu tidak lagi bisa duduk tenang karena segala asumsi
Tanya saja, biar jelas dan terang jadinya
Daripada mengira-ngira, siapa tahu itu hanya kekhawatiran semata
Atau bukan kekhawatiran, lebih buruk lagi jika hanya prasangka
Kalau tak berani, atau memang sebaiknya tak perlu,
Mungkin lebih baik telusuri sendiri
Tapi bukan sembarang telusuri,
Cari alasan paling rasional yang ada dan mudah diterima logika
Dengan melandaskan segalanya pada prinsip agama ini
Mengembalikan segala sesuatu padaNya akan berakhir tentang hal paling baik dimataNya, bukan?
Tidak lagi subjektivitas manusia semata
Seperti ketika ada kabar bahagia yang rasanya belum pantas diterima
Mungkin itu hanya ingin Tuhan yang belum kau mengerti alasannya
Ada yang lebih pantas, kau bilang begitu
Tapi takdir Allah jatuh padamu, lantas bagaimana?
Ikuti saja tracknya, ambil bagian di dalamnya
Baiklah, kau boleh menjalaninya sambil mencari-cari alasannya
Mungkin ada yang Allah mau atas dirimu
Tugasmulah mencari, mungkin, iya mungkin
Berusahalah, Allah selalu menilai segala usaha baik
Sekalipun mata manusia tak mampu menjangkaunya
Jogjakarta, 15 Juni 2014
habis denger kata-kata temen
habis tahu dari adik tingkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar