Sejak mata membuka, aku sudah kehilangan semangat, seperti tidak tahu apa yang perlu kukejar dalam menjalani hari. Terlebih badanku rasanya sakit semua sejak kemarin. Maka aku bertanya-tanya, kenapa ya hidupku ini? Aku nggak mau menjalani rutinitas nggak menghidupi apapun. Sampai aku merasa perlu mempelajari Ikigai. Bahkan membaca buku tentang ikigai, yang katanya menjadi semangat orang-orang Jepang sehingga setiap bangun pagi semangat menjalani hari. Tahu kenapa dirinya ada di dunia ini, perlu berbuat apa di hidup ini.
Lalu di tengah aku cari pinjaman buku ikigai, aku tertegun. Bukannya menjadi muslim seharusnya cukup untuk memiliki alasan untuk selalu semangat beramal setiap harinya?
Apa aku kurang syukur? Apa aku telah kalah oleh rutinitas?
Bertanyatanya, apakah pengaruh hormonal memang betulan seberefek itu?
Bertanya kenapa bisa jadi kesal sama diri sendiri atau sekitar untuk urusan yang sama-sama saja.
Bertanya tentang
apa itu cinta?
apa itu pengorbanan?
apa itu impian?
apa itu mimpi?
dalam perjalanan menjalani rutinitas yang dulu sangat kuimpikan (dan masih terus kuimpikan) tapi kadang aku malas menjalankannya. Apakah itu perkara jarak?
Hari yang aku bicarakan, hari ini.
ditengah kelucuan Fatih melihat aku menulis postingan ini lalu laporan ke Fafa yang tengah menelepon, "Mbak, Mbak Fitri nulis blog...blognya...kambingmen."
Aku tahu benchmark dia, tapi dia ndak tau itu trademark siapa. Hahaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar