Setahun berjalan cepat. Setahun berubah cepat. Banyak yang terjadi. Banyak yang berganti
Tahun lalu, aku ingat ketika adikku menanyakan nama seseorang. Aku agak kaget tapi menganggapnya lalu. Ah paling penasaran biasa. Rupanya tidak sesederhana itu.
Tahun lalu, aku ingat pencarian lama yang rasanya bingung kapan menuai ujungnya. Gundah, gelisah, tanya. Hingga akhirnya menjadi jawab.
Tahun lalu, aku ingat postingan Instagram seseorang. Rupanya waktu sudah memberi jeda satu tahun dari hari ketika aku menunggu kabarnya.
Setahun berlalu, sudah banyak yang terjadi. Bagaimana jika dua?
Dua tahun lalu. Pesan masuk ke ponselku. Menyebabkan munculnya pertanyaan dan perbincangan di tengah keliling Magelang.
Dua tahun lalu, sesuatu selesai-diselesaikan lebih tepatnya. Meninggalkan pelajaran mendalam yang berkesan. Ada sedih tapi lebih banyak syukurnya. Segala pelajaran baik kadang butuh waktu yang tidak sebentar untuk diselami.
Tiga tahun lalu, puasa di Jepang. Kereta bermasalah. Kami jalan kaki dari stasiun ke apato Kak Lia-yang masih menawarkan apatonya sekalipun kelak aku ke Jepang ketika sudah berkeluarga, aamiin. Lelah sekali. Tarawih bersebrangan ruangan dengan Korean party. Buka puasa bersama mahasiswa Muslim Indonesia dan dunia di Sendai. Menyetel takbiran melalui YouTube demi membangun suasana idul Fitri. Izin telat kelas karena shalat Ied di masjid yang cukup jauh dari kampus. Tidak ada libur lebaran.
Empat tahun lalu. Sengaja menyisakan baju terbaik yang belum dipakai sama sekali selama KKN demi lebaran. Karena di sana, tidak ada orang menyetrika baju. Silaturahmi ke Malaysia. Semua rumah menjamu soda. Foto bersama keluarga angkat yang anaknya berjumlah delapan. Yang anak ketujuhnya dengan manis berkata, ayah sekarang anaknya ada dua belas. Menyertakan kami yang tinggal di sana berempat ditambah dosen pembimbing yang datang di awal dan di akhir.
Waktu berlalu. Semua punya ceritanya.
Semoga jadi pribadi yang lebih baik, ya Fitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar