Minggu, 24 Juni 2018

Anak dan Fitrahnya 1 : Kata Fatih tentang Rumah

Suatu Kamis, saya dan Fatih menjadi dua orang terakhir di rumah. Saya masuk. Fatih tadinya antara mau dan males buat ikut. Mau karena dia takut bosen sendirian dan males karena ya males aja siap-siapnya. Jawaban awal yang tadinya, mau, lalu berubah nggak jadi, sampai berubah lagi jadi mau. Saya sebenernya degdegan juga sih bawa dia ke Badr.

Di perjalanan menuju Badr, kami melewati perumahan elit. Yang rumahnya bagus-bagus dan punya halaman luas. Karena dulu saya dan Fatih punya obrolan soal kalau mau sesuatu coba doa dan minta dengan shalawat, saya reflek aja ngomong ke dia, "Dek, rumah di sini bagus-bagus. Shalawatin."

Lalu jawabnya,
"Rumah kita juga bagus, Mbak, di mata Allah...."

wew, ni anak ada angin apa bisa ngomong begini.

"Rumah kita kan sering dibacain ngaji, diputerin murottal."
makin kicep dong saya, wkwk.

"Daripada kalau rumahnya besar tapi nggak pernah dibacain ngaji. Ya, walaupun bagus juga sih Mbak rumahnya besar...." wkwk, endingnya ada nada kepengennya juga sih.

Hahaha. Ketawa tapi super haru dengar kata-kata yang spontan keluar dari mulut dia. Lalu ingat, dulu waktu masih SD, adik pertama saya suka kepengenan kalau liat rumah besar yang bagus gitu. Tapi terus ditakut-takutin lucu gitu sama kalimat, nanti Fafa yang nyapu ya. Fafa yang beres-beres semuanya ya. Kalau rumah besar beresinnya susah. Atau juga kalau dia kepengen ac terus dibahas kalau pasang ac nanti bayar listriknya bisa dua kali sekarang wkwk. Udah lama banget obrolan itu.

Amaze banget sama kalimat Fatih. Barangkali, kalau memang sudah paham dan tau dikit-dikit aja tentang Islam, memang anak kecil itu bisa mengingatkan orang dewasa. Fitrahnya akan demikian Tapi tugas orang dewasa di sekelilingnya lah untuk mengarahkannya ke sana. Biar kebentuk pola pikir dan pola sikapnya.

Semoga Allah bimbing kami menjadi contoh untuk hal baik ya Dek :")

Catatan 7 Juni 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar