Minggu, 24 Juni 2018

Dari Tangerang (1): Kabar dari Suci

Waktu itu awal Juni, Suci memberitahukan rencana pernikahannya. 

Suci adalah adik bersama di asrama. Kelahiran 96, anak 2013. Di balik kesan pertama yang dewasa, Suci punya sisi bocil sampai-sampai hampir seasrama manggil dia Sucil alias Suci bocil. 

Kabar ini cukup membuat kaget dan haru luar biasa. Selain soal kabar Suci-nya yang mau nikah, juga cerita prosesnya, juga cerita soal dengan siapanya. Suci menikah dengan kakak dari salah satu sahabat kami, Zahra, yang pernah saya ceritakan sebelumnya, salah satunya di postingan ini. Begitu mudahnya Allah lancarkan proses mereka yang hanya berkisar 1 Ramadhan-8 Syawal dari bertukar biodata sampai menikah. Begitu eratnya peluk Allah menuntaskan impian sederhana yang Suci lintaskan soal lifeplan pendidikan, suami alumni gontor, dan captionnya yang selintas menyebutkan jika Allah takdirkan aku menetap di Jogja. Allah jawab tuntas doanya. Padahal, mereka belum pernah kenal sebelumnya.

Kebersamaan saya dengan Suci jika dihitung dalam dimensi waktu tinggal bersama adalah 22 bulan pembinaan asrama ditambah hampir setahun masa kontrakan pasca asrama. Suci adalah partner piket masak sarapan tiap Selasa. Dan bagaimana pun, saya selalu tsiqoh soal memasak sama dia. Walaupun metode masak Suci sedikit berbeda sama Ummi, tapi tetep aja saya yang ngekor dia. Menu kesukaannya sayur lodeh. Aku masih mengingat janjian belanja di warung sayur dan lintasan obrolan-obrolan waktu memasak. Juga kebiasaan Suci menyapu sambil masak, karena katanya, mamanya juga begitu kalau masak sambil langsung beberes nyapu-nyapu. Cepat sekali waktu berlalu :")

Di asrama, Suci adalah salah satu teman yang paling baik tahsinnya. Sampai-sampai ketika angkatan asrama selanjutnya, ia diminta untuk membantu mengajar tahsin. Suci juga paling semangat belajar dan mengikuti kajian. Kelas bahasa arab dan tahfidz, kajian di Pogung, dan lain sebagainya. Bikin malu kakak-kakaknya :")

Sampai hari H tiba. Benarlah kata Abidah yang kurang lebih pernah mengatakan bahwa, salah satu barakah pernikahan tuh ada kebahagiaan yang juga dirasakan oleh tamu undangannya ketika menghadiri suatu pernikahan. Dan itu kami rasakan. 

Nasri 7, Zahra ada di paling kiri.
pingin foto berdua sama bukunya lupa kebawa

Barakallahu laka wa baraka alaikuma wa jama'a bainakumaa fii khair Suci dan Mas Imov. Semoga barakah dan rahmat Allah selalu menertai kalian berdua :")

Tangerang, 22 Juni 2018
Setelah disadari, sepertinya ini kali pertama naik kereta Duri Tangerang
p.s ini tulisan kedua karena yang sebelumnya ditulis belum kesimpan dan pagenya kerefresh
cerita dari sudut pandang Fahmmi bisa dilihat di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar