Minggu, 28 April 2019

Ditemenin Motokopi

"Mbak Fitri mau Ummi temenin fotokopi?" Ummi bertanya bada isya. Aku terperanjat.
"Ummi kenapa mau nemenin aku?" tanyaku. Dasar ya, aku malah menjawabnya dengan tanya ckckck.
"Biar Mbak Fitri semangat." Kata Ummi, huhu aku haru. Yha kan masa motokopi aja ditemenin. Tapi Ummi so suddenly mau nemenin aku.
.
Kayaknya aku mulai kebanyakan ngeluh. Kondisi badan yang gak nyaman, misalnya. Terus Ummi tadi bilang, "Iya lah Mbak, kamu akhir-akhir ini pulang malam." -padahal sesungguhnya dear netizen, aku selama Fahri UN tu Senin sampe Kamis niatnya sampe rumah sebelum maghrib heu, bahkan kalo bisa jam 4 cau dari Badr.

Lalu aku bilang, "Mi, aku tadi jadinya survey naik motor ke Kebun Raya."
Ummi kaget, "Ya pantes lah Mbak, badanmu jadi ga enak, pegel-pegel."
..
Atau aku ngeluh lagi, "Mi, kok aku kayaknya hidupnya gak teratur." "Mi, aku bingung." "Mi aku nggak tau aku kenapa." "Mi perasaanku nggak enak." "Mi ini gimana dong huhu." "Mi kok aku gini-gini aja ya."

Sampai juga kalimat
"Besok selesaaaai bismillah insya Allah." Meski aku malas sekali merespon beberapa chat hari ini. Meski harusnya peran-peran ini bisa dimaksimalkan. Meski aku ngerasa ini bukan better version. Bukan 100% yang bisa dilakukan :"(

Ya begitulah cerita singkat ini. Banyak keluhan itu nggak saling berhubungan sebenarnya, tapi kalo dari Ummi sih satu, jangan ngomong gitu, pakai kalimat positif.
.
Intinya sih aku terharu Ummi nawarin nemenin motokopi doang.
Dan, emang kayaknya butuh merenung dan kontemplasi, demi kehidupan yang lebih baik. Demi diri yang lebih baik.

aku, yang masih buang-buang waktu tapi mau berubah, mau belajar biar lebih baik
biar bisa nerapin, istirahatnya di surga aja.
mohon doanya ya temaaan
(pake nada Rarra ngomong jangan lupa subscribe ya temaaan!")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar