"Maryam udah ada rencana nama anak?"
"Udah."
"Siapa?"
"Isa."
"Waw!!!"
.
Isa putra Maryam.
.
"Bingung aja sih nanti kalo lahirnya cewek gimana."
"Kasih N lah, jadi Nisa."
Kami tertawa.
"Terus nanti kalau nanya. Ummi kenapa nama aku Nisa. Jadi dulu ceritanya...." kami tertawa lagi.
.
Sudah banyak lah ya cerita tentang Maryam di laman ini.
.
Ah jadi ingat tulisan setahun lalu, di Google Keep, belum dipos di sini. Di pagi menjelang pernikahannya. Waktu itu pukul 00.00 lewat di Makkah. Dan Maryam menuju gedung acara pernikahan, kalau tidak salah. Di tempat Maryam, sudah pukul 04.00 lewat.
----
[25/2/2018 03.46] fitri: Wkwk nyepam
[25/2/2018 03.46] fitri: Kamu ko ga bobo
[25/2/2018 03.46] Maryam Zakiyyah 2: Ini udh bangun sayyy
[25/2/2018 03.46] Maryam Zakiyyah 2: wqwq
[25/2/2018 03.48] fitri: Wqwq
[25/2/2018 03.48] fitri: Iya ding di sana kan jam 4 hampir
[25/2/2018 03.48] fitri: Baiklah
........
[25/2/2018 04.02] fitri: Jawab bsk aja gapapa drpd nnt malah ladenin chat aku
[25/2/2018 04.02] Maryam Zakiyyah 2: Isokay aku masih otw gedung ini wkwk
Saya sangat mensyukuri adanya percakapan menjelang waktu superpenting Maryam. Saya yang saat itu belum tidur dan Maryam yang sudah bangun dan ada dalam perjalanan menuju gedung. Percakapan kecil itu, rasanya cukup membuat hari saya hangat. Senang sekali rasanya punya obrolan dengan teman dekat yang akan melangsungkan pernikahan (udah j-3 akad). Saat dia harusnya rempong dan gak ngecek hp. Tapi Allah menakdirkan kami bisa mgobrol walau singkat.
Obrolan itu rasa-rasanya dapat menjadi bentuk antar saya terhadap Maryam menjejaki kehidupan barunya. Pada blog ini bahkan, saya rupanya punya 2 tulisan khusus tentang Maryam. Sejak kenal dan dekat karena kelas lukis, jajan giliran tiap sabtu, ngobrol macam-macam sampai sudah lulus aliyah, ingin ke luar negeri lalu Allah dengan Maha Baiknya memberi kami pertemuan pada agenda masing-masing di tanah sakura, sama-sama menghadapi skripsi, cerita berbagai hal dari yang remeh sampai yang melibatkan emosi -perasaan-.
Hari ini Maryam menggenapkan separuh agamanya. Meluruhkan hari-hari yang dulu sekali saat masih tingkat 2 atau 3 sempat diisi dengan obrolan ringan soal jodoh dan kejutan perasaan. Memastikan hal yang ditanyakan pada akhirakhir masa perkuliahan. Memberikan keputusan besar yang akan mengikat di hidupnya sampai seumur hidup nanti.
Maryam adalah salah satu orang yang menyenangkan sepanjang saya kenal. Dan saya tahu pasti, banyak sekali teman Maryam yang menyayanginya.
--25 Februari lalu, tulisannya baru sampai sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar