Sabtu, 23 Februari 2019

#sisakemarin Rabu siang; 24 Jam Ke Belakang

ini latepost ang niatnya dituis rabu kemarin, 20 feb 2019

1. tentang takut yang lawan katanya ternyata harapan, bukan keberanian
kebahas dua kali di 24 jam terakhir, pertama waktu planning tebi. dengan segala kondisi, abidah sempat mmenyebut kalimat ini. takut itu lawan atanya harapan. aku sempat bertanya-tanya. kenapa bukan keberanian ya? oya bidah dapat kalimat ini dari film hunger games.

lalu saat kajian di kantor, disampaikan juga sama ustadnya. jadi takut itu ada dua khauf dan khosyiyah nah khauf itu lawan katanya raja' yang berarti harapan. aku takjub dong keulang lagi dan ini dari sisi Islam pula. kembali wondering, tapi belum searching. aku jadi ngerasa, hebat ya, takut itu lawan katanya harapan. dia kayak ngomong pelan-pelan dan meyakinkan, bahwa kalau berani rasanya sulit dan jauh, kamu bisa tetap berharap untuk menyingkirkan rasa takut itu.

2. tentang saya yang mencari keyword orang tua untuk cari quote yang barangkali pernah saya repost di blog buat bahan jurnal yawme. malah nemu berbagai tulisan yang mencantumkan kata orang tua. tulisan-tulisan lama dan bahkan ternyata masih ada postingan di page-page berikutnya sampe kadang2 saya heran sendiri, wah pernah ya nulis begitu. wah tahun 2014 nulis ini ya, dsb.

3. tentang saya yang baru ngeh waktu  ini ditulis, sudah dua tahun semenjak saya wisuda, februari 2017 lalu. dan diso, temen barengan wisuda saya baru saja menikah. (fyi draft ini dimulai Rabu pagi kemarin)
kalo ga mendung keliatan merapi di belakang
4. tentang rapat weekly meeting yawme yang mana anak magang belum datang dan abid telat sehingga saya rapat sama bapak-bapak. agak lucu juga sama merasa keci sendiri gitu hehe. tapi menarik soal insight-insight yang dibagi.

kafahry cerita soal kunjungan ke mal kalau nggak salah lalu main di semacam playgroundnya untuk anak. kata beliau, satu-satunya yang gak pake seraga (seragam babysitter gitu) itu kak fahry dan istrinya. lainnya pada sama nanny semua. fenomena orang-orang kaya yang weekend pun naknya diajak main sama nanny-nya. di mana ironisnya adalah, mereka anak-anak kalangan meenengah ke atas yang diasuh oleh kalangan menengah ke bawah. lalu saat sudah agak siang, orang tuanya datang dengan tentengan belanjaan yang banyakk (asli aku pas awal cerita gak nyangka arahnya akan ke sini. kukira dari awal mereka main sama nanynya di wiken udah itu aja).

kawahyu cerita soal khalila yang sakit. seumur hidupnya khalila baru sakit tiga kali (kalau anak kecil banget gii bahkan bsia dihitung yaa). terus beliau bilang, baru kali ini paham rasanya perkatan kalau bisa dipindah, sini ane aja yang ngerasain.

sebenernya habis kawahyu aku, tapi aku mau sampein apa yang kak salingga sampein duluan. kak salingga cerita soal ayyash yan mulai banyak bertanya. ayyash nanya Allah itu cantik atau ganteng ayah? (bahkan bukan tanya laki-laki atau perempuan, tapi lebih dari itu!) lalu nanya juga kenapa bumi nanti dihancurkan. terus kalau rasa penasarannya udah kejawab dia akan main-main lagi. jadi orang tua itu memang harus pintar ya. Cerita kak salingga tentang tes sekolah kuttab pekan lalu juga seru.

terus aku, aku cerita apa?
aku cerita tentang agenda wiken danlalu nambahin insight yang aku dapat waktu kunjungan ke islamic montessori school sama kak fahry kamis pekan lalu. banyak sih insight tentang menjadi orang tua. meski tidak berlaku umum dan menjadi judgment, banyak orang tua yang pengen belajar montessori karena ingin anaknya pinter, ngin anaknya bsia ditinggal; meski ditinggalnya bukan untuk kerja, bahkan hal-hal semacam ditinggal untuk masak nyuci gosok, itu ga bisa. montessori iu butuh orang tua yang hadir. ada bersama anaknya. karena sekali tahu monntessori, hidup kamu akan lebih sulit dua kali lipat.
beliau juga cerita tentang buku penghubung. tentang anak-anak yang menangis karena orang tuanya tidak baca buku penghubung sehingga tidak membawa foto keluarga. tentang anak-anak yang buku penghubungnya diisi dan diperhatikan dengan baik oleh orang tuanya akan menjadi anak yang behave.
beliau juga cerita tentang event yang pernah diadakan berupa playdate. ketika anak-anaknya crafting, orang tuanya malah asik main instagram dan tata-tata. buat story dengan kalimat, ayo nak kamu bisa. padhal guru-gurnya sudah membatin, bukan itu bu. mereka butuh ibu menemaninya bermain ada di sisi atau belakang mereka. membantu saat dibutuhkan.
.
masya Allah ya jadi orang tua itu....


draft pertama selesai pada 200219, 7.35





2 komentar:

  1. itu rapat mingguan di kantor ada bagian mbahas life lesson tiap orang gitu? wah.. keren banget fit, semoga berkah ya fit semua kerjaannya :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenernya judulnya kabar-kabar non pekerjaan naa, kadang-kadang jadi bahas insight yang didapatkan meski ga semua bahas insight juga. alhamdulillah, tau kabar di luar kerjaan jadi ta ugitu kabar masing-masing. aamiin aamiiin, nana juga semoga berkah ya naaa apapun aktivitasnya :")

      Hapus