"Kebersamaan adalah saat kita memperjuangkan hal yang sama bukan menghabiskan waktu bersama."
dikutip dari kata-kata Mbak Tika di grup WA Srikandi 7
"Kebersamaan adalah saat kita memperjuangkan hal yang sama bukan menghabiskan waktu bersama."
"Kamu ga harus passion di bidang tertentu, yang penting kamu ketemu dengan sesuatu yang ingin kamu ubah dengan ilmu yang kamu punya selama mempelajari bidang ilmu tersebut"
“Sakinah itu kalau kita tahu kekurangannya (pasangan), maka yang dilihat adalah kelebihannya.
Mawaddah itu kalau kita tahu kekurangannya (pasangan), justru kelebihannya itulah yang membuatnya sempurna : kelebihannya menyempurnakan kekuranganku.
Warahmah itu kalau kita tahu kekurangannya (pasangan), kita bilang : Ya Allah, jadikan kekurangannya ini menjadi jalan kebaikan bagiku.”
"Di depanmu malu-malu ku memandangmu
Di depan Tuhanku terang-terangan aku memintamu"
“Iyap.. klo minta sesuatu sama yg punya..syp yg pny dia?? Ya Allah lah yg punya dia ?”
Abdullah bin ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma- menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
“Sesungguhnya barangsiapa yang mencari ridha Allah dengan marahnya manusia, maka Allah akan cukupkan baginya akan segala keperluannya di dunia ini. Tetapi barangsiapa yang mencari ridha manusia dalam keadaan Allah murka, maka Allah menyerahkan nasibnya kepada manusia.” [Hadits Riwayat At Tirmidzi]
"Prinsip saya : Kalau kita menyampaikan kebaikan, menasehati orang, sebenarnya yang dengar paling keras itu telinga kita sendiri. Yang paling butuh nasihat itu, ya diri kita sendiri. Dan yang paling banyak dapat manfaat dari sana, juga kita sendiri."-Bu Supartiningsih dalam acara talkshow hari ini. Jadi inget, kalo nulis di blog suka ngerasa ngga pantes nulis gitu. Tapi karena saya sedang berproses untuk menulis, saya nulis ya nulis aja, sambil berproses untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seraya mengingatkan diri sendiri.
Kelebihan ayah adalah, kaum laki-laki ini lebih visioner. Ia bisa merencanakan bahwa keluarga ini mau dibawa kemana. Ia kemudian bisa membuat kerangka tujuan yang akan dibangun dan dicapai oleh keluarga, kemudian ibu akan berperan pada detilnya, bagaimana mengisi kerangka tersebut untuk kemudian diterapkan di keluarga.
"Jangan meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas. Beramal sambil meluruskan niat lebih baik daripada tidak beramal sama sekali.
Jangan meninggalkan dzikir karena ketidakhadiran hati. Kelalaianmu dari zikir lebih buruk daripada kelalaianmu saat berdzikir.
Jangan meninggalkan tilawah karena tak tahu maknanya. Ketidaktahuan makna dalam tilawah masih lebih baik daripada ketidakmauan membaca firmanNya.
Jangan meninggalkan dakwah karena kecewa. Kesabaranmu bersama orang-orang shalih lebih baik daripada kesenanganmu bersama orang-orang yang tidak shalih.
Jangan meninggalkan amanah karena berat. Beratnya amanah yang kau emban sebanding dengan beratnya timbangan amal yang akan kau dapatkan.
Jangan meninggalkan medan juang karena terluka. Kematian di medan juang lebih baik daripada hidup dalam keterlenaan.
Jangan meninggalkan kesantunanmu karena lingkungan kasar. Santunmu saat dikasari hanya akan menambah kemuliaan dan mengundang simpati.
Jangan meninggalkan kesetiaan karena dikhianati. Setia kepada janji selalu lebih baik daripada mengkhianati orang yang mengkhianati.
Jangan meninggalkan cinta karena cemburu. Kecemburuan dalam cinta jauh lebih indah daripada kegersangan jiwa tanpa cinta."
“Setiap baru bangun tidur, usahakan selalu ingat untuk meluruskan niat, berdoa kepada Allah agar apa-apa yang kita lakukan seharian ini selalu diniatkan untuk mendapatkan ridha Allah. Karena kalau sudah beraktivitas itu mungkin sulit lagi ingat tentang meluruskan niat.”
“Kamu tilawah aja dek, dua juz. Nanti juga hilang sendiri.”