Minggu, 10 Maret 2019

Menonton Nussa Rarra Bersama Fatih

itu yang di sekitar hidungnya
yang putih-putih tu asap uapnya
Fatih batuk-batuk dan mulai sesak. Akhirnya diuap. Besok dia UTS.
"Mbak mau nonton Nussa Rarra." Fatih meminta, bosan sembari membaca buku pelajaran sepertinya.
"Oke, sebentar ya." Aku membuka youtube, sedari Jumat memang belum jadi kami nonton bersama. Biasanya pengen sebelum doi tidur gitu nonton barengnya.
"Mbak Fitri udah nonton?"
"Belum, kan nunggu biar bareng sama Fatih." Dua episode lalu kalau tidak salah, saya nonton duluan, lalu Fatih kecewa gitu pas tahu aku udah nonton. Sejak saat itu aku berniat nontonnya bareng aja. Kayaknya dia punya ekspektasi berbeda nonton sama orang yang udah nonton sama perasaan 'baru nonton bareng-bareng'. Tapi emang iya gitu kan ya beda ambiencenya nonton ketika sama-sama belum tahu jalan ceritanya dengan nonton sama yang udah tahu ceritanya gimana. (Lalu kujadi inget nemu postingan meme di twitter yang cerita kalau ada istri unfollow akun-akun meme yang dia ikutin biar kalau suaminya cerita dia bisa ketawa, karena dia belum tau lebih dulu daripada suaminya. oke skip).
Terus Fatih bilang sambil melingkarkan tanganya ke arahku, "Sayang Mbak Fitri." Dengan nada Upin Ipin bilang Sayang Opa." Heu terharu akutu Dek. Padahal sesederhana itu, ya :")
 Lalu sepanjang nonton ada hal-hal ini.


habis nonton, obat uap juga sudah habis. alat uap dimatikan. Fatih minta makan. Aku hangatkan lauknya. Fatih sudah beringsut dan ikutan ke dapur. Aku lega dia masih cukup segar untuk berjalan dan gak selemes yang kubayangkan. Lalu depan magic jar aku sodorkan centong, dia ambil sendiri nasinya.

"Makasih ya Mbak."
Lalu aku iseng bertanya, relate to video Nussa tadi.
"Dek kalau kasih Ibu seperti matahari, kasih mbak fitri seperti apa?"
"Seperti..." Mikir"...udara."
"Kenapa udara? menyebarkan kasih(mengutip kata kasih ibu seperti matahari itu)?"
"Iya."
Kok cepet banget nih anak mengonfirmasi? Penasaran, kutanya ulang.
"Apa menyebarkan panas?"
"Iya, hehe."
*pasang muka pura-pura sedih
Fatih mendekatiku, memberi puk puk
"Soalnya udara menyebarkan kebahagiaan."
Jeda sejenak.
"Mbak fitri ngelawak mulu sih."
*padahal aku hari ini belum kasih joke apa-apa keknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar